Headlines News :

Berita Terbaru

Tampilkan postingan dengan label Headline. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Headline. Tampilkan semua postingan

PAS: Inginkan Pilkada Damai di Aceh Selatan

Written By ichsan on Minggu, 30 September 2012 | 21.36

BANDA ACEH, Aceh News - Pemuda Aceh Selatan (PAS) mengharapkan Pemilukada  di aceh selatan dapat berjalan damai, jujur, adil, bebas dan rahasia serta  tidak ada intimidasi, hal tersebut dikatakan Aidil mashendra sebagai Sekretaris bidang organisasi dan kelembagaan, Minggu (30/09/2012), di Banda Aceh.

Selain itu aidil juga mengatakan Pemuda Aceh Selatan (PAS) secara lembaga tidak akan memihak pada pasangan mana pun dan PAS tetap bersikap independen serta terus berupaya agar Pilkada di Aceh selatan berjalan lancar, namun jika ada pengurus PAS yang mendukung salah satu calon nanti nya, itu merupakan sikap pribadi yang bersangkutan tegas nya yang di dampingi oleh ketua PAS Musmulyadi, MN dan Sekretaris Umum Jasmar serta beberapa pengurus harian lainnya

Tidak hanya itu, PAS secara lembaga juga akan terus mendukung semua upaya penyelenggara pemilukada aceh selatan dan bersedia membantu keberlangsungan Pemilukada damai serta menghimbau  kepada para kandidat untuk bersaing secara fair, dan kepada masyarakat juga diharapkan dapat memilih pemimpin daerah sesuai hati nurani tanpa terpengaruh dengan ajakan dan imbalan apapun.

Kepada penyelenggara Pemilukada, PAS meminta agar bersikap netral serta dapat menjalankan semua proses dan tahapan pemilukada dengan baik dan jujur. (*)

Warga Pariaman: Masih adakah Bantuan Gempa itu?

Written By ichsan on Sabtu, 29 September 2012 | 18.47


PADANG, Aceh News – “Masih adakah bantuan bagi korban gempa 30 September 2009 lalu?” Begitulah jeritan hati Murni (56), penduduk Bungin Kecamatan VII Koto, Padang Pariaman, Sabtu (29/09/2012) 


Murni merupakan seorang korban gempa bumi pada 2009 lalu, Tapi sudah tiga tahun, ia belum juga memperoleh bantuan. Padahal rumahnya hancur akibat gempa berkekuatan 7,9 SR.


“Kami sudah berusaha mengurusnya. Sayangnya rumah kami tidak masuk daftar untuk memperoleh bantuan, karena rumah tersebut tak berpenghuni lagi,” ucap Murni sedih.


Dia juga mengakui rumah tersebut tidak ada penghuninya. “Dulunya rumah itu saya bersama kedua orang tua yang menempatinya. Mengingat perekonomian dan pencarian di kampung tidak mencukupi kebutuhan, saya merantau ke Jakarta. Tak lama kemudian ibu menyusul saya sehingga rumah itu tak ada penghuninya lagi,” ucap Murni.


Murni mempertanyakan tentang kriteria masyarakat yang memperoleh bantuan gempa. “Apakah saya tidak termasuk dalam kriteria memperoleh bantuan gempa? Apakah salah saya mempertanyakan kembali kenapa rumah saya tak masuk dalam kategori penerima bantuan gempa. Padahal saya ingin sekali menempati rumah itu kembali,” ucap Murni dengan nada iba.


Saat gempa bumi 2009 mengguncang Ranah Minang, Murni tengah mengadu nasib di Jakarta sebagai pedagang sate. “Berapalah penghasilan dari berdagang sate,” ucapnya sambil menerawang.


Tak hanya rumah Murni yang tidak memperoleh bantuan gempa. Roslaini yang juga adik sepupunya juga tidak memperoleh bantuan gempa. “Rumah kami memang kosong. Saya di Jakarta. Sementara kakak saya di Padang. Orang tua kami sudah meninggal,” ucap Roslaini.

Selanjutnya Wanita itu menceritakan, kakaknya sudah berusaha untuk melaporkan kerusakan rumah tersebut. Sayangnya, alasanya masih sama, yakni rumahnya tak ada penghuni lagi.


Keduanya masih mengharapkan kepada pemerintah kabupaten/kota agar bisa memasukkan mereka dalam daftar penerima bantuan gempa. Mereka merupakan potret korban gempa yang belum memperoleh bantuan dari pemerintah. (Benni)

Listrik Padam, ATM BRI Macet, Nasabah Kecewa


BANDA ACEH, Aceh News - Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik Bank Rakyat Indonesia (BRI) kembali bermasalah “macet” yang mengakibatkan nasabah kecewa, karena disaat hendak melakukan transaksi melalui ATM, Selasa (28/08/2012) pada pukul 18.53 WIB malam, Pekan lalu

Pantauan Aceh News, setiap listrik padam, hampir semua ATM milik BRI juga ikut mati dan Menurut salah seorang nasabah yang ingin melakukan transaksi di ATM tersebut,  mengatakan, “bagai mana ATM ini, kok mati, sedangkan saya tadi sedang mengambil uang di ATM, baru beberapa juta yang keluar dari mulut ATM, tiba-tiba lampu mati, dan kartu ATM saya masih berada didalam mesin, sedangkan uang pun belum habis saya tarik semua, kok mesin atm ini juga ikut mati,” ujar seorang diantara dua nasabah tersebut. Dengan matinya ATM BRI, nasabah tersebut harus menunggu kapan listrik kembali hidup
Kebetulan wartawan media ini juga ingin menarik uangnya di ATM BRI, tiba-tiba keluar karyawan BRI itu, lalu terjadilah percakapan antara wartawan dan karyawan BRI tersebut
“kenapa pak, kalau padam listrik, ATM BRI ini juga mati, soalnya tadi saya mengambil uang via ATM yang ada di Taspen depan Taman Sari, tapi ATM nya juga mati”. Tanya wartawan
“kalau ATM yang ada di sini (KH.A.Dahlan Red) tidak mati, dikarenakan mesin ATM ini memakai batere,”
Tapi pada kenyataanya ATM tersebut juga mati, malah nasabah yang sedang menarik uangnya harus menunggu sampai listrik hidup, dikarenakan kartu ATM nya masih didalam mesin, yang sangat disayangkan nasabah tersebut tidak bisa menunggu lama, karena harus segera pulang kampung karena ada keperluan mendadak
Saat nasabah menanyakan kepada karyawan BRI tersebut, “bagaimana pak, kartu ATM saya sudah didalam mesin ini, dan uang nya pun belum habis saya tarik”, ujar nasabah 
“ya sudah, besok pagi saja bapak ambil kartu ATM nya, cetus karyawan itu dengan singkat.
Lalu satpam BRI tersebut masuk kedalam untuk menghidupkan mesin genset, tapi juga tak kunjung hidup, dikarenakan tidak ada bensin didalam generator listrik tersebut, ujar satpam itu  
“Saya kecewa dengan pelayanan Bank rakyat Indonesia, apalagi setelah dihidupkan ginset kata satpam tersebut, tidak ada minyak, dan ATM tersebut tidak berfungsi,” ujar nasabah itu lagi dengan nda kesal.
Hal yang sama juga dikeluhkan oleh wartawan media ini, dan saya sudah mendatangi dua ATM BRI, termasuk di jalan KH,A.Dahlan
“melakukan transaksi, menggunakan fasilitas ATM BRI untuk menghemat waktu dan mempermudah penarikan atau pengiriman uang, tapi karena ATM BRI bermasalah, terpaksa harus meluangkan lagi waktu keesokan harinya untuk transaksi manual”. Ujar wartawan media ini
Masih menurut karyawan BRI, matinya mesin ATM BRI, karena permasalahan jaringan listrik padam, namun menurutnya kondisi tersebut akan segera normal jika listrik hidup kembali. 

Maunya BRI harus mengambil solusi terhadap padamnya listrik, agar ATM BRI tetap hidup, dan  bila nasabah mendadak membutuhkan uang, bisa melakukan transaksi melalui ATM, jadi jangan melepaskan tanggungjawab. (icn)

Demo Turunkan Bupati dan Wakil Bupati


DURI/RIAU, Aceh News – Unjuk rasa masyarakat Bengkalis, menuntut agar Bupati dan Wakil Bupati Herlian Saleh dan Suayatno turun, karena menjabat lebih kurang dua setengah tahun tidak berhasil dalam menjalankan roda pemerintahan

Masyarakat sudah muak dengan janji-janji unjuk rasa yang disepakati damai tanpa anarkis dari unsur masyarakat, Lsm dan dari berbagai unsur organisasi lainnya di kabupaten bengkalis, Menyatakan pendapat untuk menurunkan Bupati dan Wakil Bupati

Memang ada sedikit ketegangan  dikala ketua DPRD Bengkalis Jamal Abdilah, “masyarakat bersabar kerena masalah ini sedang diproses” Katanya.

Masyarakat jadi geram, karena dewan semacam ulur–ulur waktu selama satu bulan dalam permasalahan yang bergejolak dikabupaten Bengkalis

Pantauan media ini, Jum'at (28/09/2012). Beribu masyarakat melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Bengkalis untuk menyatukan nasib sepenanggungan, karena merasa dikianati oleh mereka (Bupati dan Wakil Bupati Red) “Terutama dari segi pembangunan, banyak yang amburadul, dan banyak lagi permasalahan lain yang tidak sesuai kehendak rakyat”. (Amir)

[INFO HAJI] Kloter 1 BTJ Berangkat ke Madinah pada 1 Oktober


BANDA ACEH, Aceh News – Tim Petugas Haji Daerah (TPHD) Muslem Yacob, Melaporkan dari Mekkah, Jum'at(28/09/2012) "Kloter 1 BTJ insya Allah akan berangkat ke madinah pada Tanggal 1 Oktober hari Senin ba'da shubuh”.

Terkait kondisi para jama’ah di mekkah, Menurut muslem Yacob, “Kondisi jama'ah alhamdulillah baik-baik saja, kalaupun ada masalah kesehatan hanya berkaitan dengan hal-hal biasa, dikarenakan mungkin dari perubahan cuaca seperti sedikit flu, sedkit batuk dan sariawan”.

Sebagaimana biasa, perjalanan dari madinah ke makkah akan memulai ihram nya di bir 'Ali dan diperkirakan akan tiba di mekkah pada siang hari. Setelah tiba di mekkah, jama'ah akan bersiap untuk melaksanakan thawaf, sa'I dan tahallul. Demikian ujar muslem

Lanjutnya, JCH kloter 1 BTJ yang berangkat Jum'at lalu (21/09/2012), sebanyak 320 orang, ditambah petugas yang terdiri dari ketua kloter, 1 orang, pembimbing haji 1 orang, dokter 1 orang dan para medis 2 orang, sehingga totalnya 325 orang.

Selama di madinah, mereka ditempatkan di pondok wardah Mubarak kira-kira 200 meter dari masjid nabawi. Adapun Kegiatan di madinah, para jama'ah melaksanakan shalat arba'in dan ziarah ke makam baqi', masjid quba, masjid Qiblatain, Jabal Uhud dan kebun korma

Selanjutnya Selama di madinah, para jama'ah diberikan makan 2 kali yaitu siang dan malam, dan untuk pagi diberikan roti. Sedangkan di mekkah, para jama'ah tidak disediakan makan kecuali pada saat wuquf di 'Arafah dan saat melontar jumrah di Mina, (*)

Serikat Pekerja Buruh, Serahkan Rekomendasi Kepada Pimpinan DPRA

Written By ichsan on Jumat, 28 September 2012 | 23.02


BANDA ACEH, Aceh News - Ketua DPW FSPMI Aceh Habiby Inseun melalui pers rilis yang dikirim ke Aceh News, Jum’at (28/09/2012) mengatakan, Serikat Pekerja/Serikat Buruh Se-Aceh yang tergabung dalam Tim Perumus Rancangan Qanun Ketenagakerjaan melakukan pertemuan dan menyerahkan rekomendasi kepada Pimpinan DPRA yang diterima oleh Amir Helmi, SH sebagai Wakil Ketua DPRA.

“Pertemuan tersebut telah kita laksanakan pada Kamis (27/09/2012)  kemarin, yang dihadiri lebih kurang 20 orang pimpinan dan perwakilan serikat pekerja/serikat buruh Se-Aceh, yakni, KSPSI, KSPI, KSBSI, SPA, FSPNI, SPKA, SPAM, FS.PPP Aceh Tamiang, FSPMI-Aceh, Aspek Indonesia, PP.SB Migran FSBDSI, SP PIM, SP BUN PTPN-1, Sekar Telkom,  SP Bukopin serta TUCC-Aceh”. Ujar habiby

Lanjutnya, Adapun isi rekomendasi yang diserahkan tersebut,  “Mendesak DPR Aceh untuk segera membahas rancangan qanun ketenagakerjaan yang sudah pernah diserahkan. Mendukung pembahasan rancangan qanun ketenagakerjaan menjadi prioritas dalam pembahasan program legislasi daerah Aceh tahun 2012. dan Serikat Pekerja/Serikat Buruh Se-Aceh siap bersama DPRA dalam membantu perumusan qanun ketenagakerjaan kapan pun diminta”.

Dalam pertemuan tersebut Amir Helmi menyatakan, bahwa Raqan Ketenagakerjaan sudah masuk dalam program legislasi daerah Aceh tahun 2012 dengan 21 Rancangan Qanun lain. “Raqan ketenagakerjaan sudah masuk menjadi usul inisiatif DPRA dan sekarang sudah diserahkan ke komisi F DPRA untuk selanjutnya dilakukan pembahasan. Awalnya pimpinan DPRA telah menyerahkan pembahasan qanun ketenagakerjaan tersebut ke Komisi E, namun karena dilihat hal itu tidak sesuai dengan tupoksi komisi, maka sekarang sudah dialihkan ke komisi yang punya kompetensi membahas qanun ketenagakerjaan yaitu komisi F DPRA” ujar Amir Helmi.   

Banyak harapan yang muncul, dan disampaikan oleh perwakilan serikat pekerja/serikat buruh (SP/SB) Se-Aceh. Drs.T.Syaiful Mar, Ketua KSPI Aceh menyampaikan harapan agar qanun yang menyangkut hajat orang banyak ini dapat segera dibahas dan menjadi prioritas dalam pembahasan qanun tahun 2012 ini. Begitupula yang disampaikan oleh pengurus-pengurus SP/SB lain sebagai wakil pekerja meminta agar dewan tidak lagi membuang waktu untuk segera menjadikan raqan ini menjadi agenda yang harus dibahas, mengingat rancangan qanun sudah diserahkan ke legislatif setahun yang lalu.

Sebelum beraudiensi ke Wakil Ketua Dewan, para Pengurus SP/SB se-Aceh sebagai Tim Penyusun Rancangan Qanun Ketenagakerjaan melakukan pertemuan selama dua hari di hotel Grand Aceh (26-27 September 2012) untuk membicarakan berbagai isu ketenagakerjaan yang aktual dan mencuat di tataran daerah maupun nasional termasuk rencana aksi HOSTUM (Hapus Outsourcing dan Tolak Upah Murah) pada bulan Oktober 2012 yang akan datang.
Masih menurut habiby inseun, selain mendesak pembahasan qanun ketenagakerjaan juga berharap DPR Aceh hendaknya mendukung perjuangan serikat buruh yang saat ini menjadi agenda nasional dalam menuntut, Hapus outsourcing, Tolak upah murah dan menjalankan jaminan kesehatan per 1 januari 2014 bagi seluruh rakyat

“Dalam rencana agenda Nasional tersebut MPBI (majelis pekerja buruh indonesia) yang terdiri dari konfederasi dan federasi serikat buruh yang ada diaceh juga akan menggelar aksi dibulan Oktober mendatang, untuk mendukung aksi mogok nasional yang dilakukan sedikitnya 2 juta buruh di jakarta dan beberapa kota lainnya, (*)

Oknum Mantan Dewan dan PNS Sekwan, Kuasai Asset Hampir 1 miliar


SINABANG, Aceh News - Hasil temuan Tim Pansus Panitia Kerja (Panja), Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK), Simeulue, menemukan asset tetap berupa Peralatan dan Mesin senilai Rp987.910.833,00. Yang masih dikuasai mantan anggota dewan dan PNS Sekwan.

Asset tetap dan bergerak yang masih dikuasai sejumlah oknum mantan anggota Dewan priode 2004-2009, dan oknum mantan Pegawai Negeri Sipil, Sekretariat Dewan itu, hingga laporan berita ini diturunkan, belum dikembalikan kepada Pemerintah Kabupaten Simeulue.

Hal itu disampaikan, Rasmanudin H Rahamin SE, Anggota pansus Panitia Kerja (Panja), DPRK Simeulue, "hasil temuan pansus Panja, kita, menemukan sejumlah asset Pemkab Simeulue, masih dikuasai mantan anggota dewan dan mantan pegawai Sekwan, yang telah bekerja di instansi lain", katanya, Jumat (28/09/2012).

Lebih lanjut kata Rasmanudin, yang menilai ketegasan dan upaya paksa dari Pemkab Simeulue sangat lemah. "ada sembilan unit, asset Pemkab Simeulue, yang masih mereka kuasai, dengan total harga hampir satu miliar", tandasnya, yang melakukan pansus selama dua hari, sejak Jumat-Sabtu (27-28/09/2012).

Rasmanudin kembali merincikan, asset Pemkab Simeulue, senilai  Rp987.910.833,00. Berupa kendaraan roda dua dan roda empat serta sejumlah laptop yang dipakai oleh sejumlah mantan staf Sekretariat Dewan dan mantan anggota DPRK Simeulue, priode 2004-2009.

Asset yang masih dikuasai anggota Dewan priode 2004-2009 tersebut, yakni, Kendaraan Roda Empat Nissan X Trail, Rp 298.000.000,00. Atas nama M.Hasbi Mahmud (Anggota Dewan). Kendaraan Roda Empat Ford 2006 307.500.000,00. Atas nama Mandar M.Adam.

Kendaraan Roda Empat Daihatsu Taruna Rp 147.050.000,00. Atas nama Sarman HNK. Kendaraan Roda Empat Daihatsu Taruna Rp 147.050.000,00. Atas nama Sumardi. Kendaraan Roda Dua Supra X 125. Rp 13.960.000,00. Atas nama M. Yamin. Laptop Toshiba Rp 20.708.333,00. Atas nama M. Yamin.

Sedangkan oknum pegawai Sekwan, yang telah pindah tugas yakni, Kendaraan Roda Dua Mega Pro, Rp 21.742.500,00, atas nama Muhammad Fauzi. Kendaraan Roda Dua Supra X 125 Rp 13.960.000,00. Atas nama Amruhuddin. Dan Kendaraan Roda Dua Mega Pro, Rp17.940.000,00. Atas nama M. Isa Arsalam.

Padahal diketahui bahwa pemberian aset Daerah tersebut telah didukung dengan Berita Acara Pinjam Pakai Barang Inventaris dan tercatat sebagai aset daerah, namun belum dikembalikan oleh pemakai meskipun masa pinjam pakai telah berakhir karena pemakai
tidak lagi sebagai pegawai  yang bertugas diintansi tersebut.

Meskipun Pemkab Simeulue, telah melakukan upaya berupa teguran lisan dan permintaan melalui surat resmi, namun tidak kunjung dikembalikan hingga akhir pemeriksaan pada tanggal 25 Juli 2012 lalu, tidak ada realisasi tanda-tanda akan dikembalikan asset tersebut.

Rasmanudin menyatakan, terjadi Pelanggaran, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah. Pasal 21, menyatakan Barang milik daerah ditetapkan status penggunaannya untuk penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi SKPD dan dapat dioperasikan oleh pihak lain dalam rangka mendukung pelayanan umum sesuai tugas pokok dan fungsi SKPD yang bersangkutan.

Pasal 35 yang menyatakan bahwa:
a. Barang milik daerah baik berupa tanah dan/atau bangunan maupun selain tanah dan/atau bangunan, dapat dipinjam pakaikan untuk kepentingan penyelenggaraan pemerintahan daerah.

b. Barang milik daerah yang dipinjam pakaikan tidak merubah status kepemilikanbarang daerah. c. Jangka waktu pinjam pakai barang milik daerah paling lama 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang.

d. Pelaksanaan pinjam pakai dilakukan berdasarkan surat perjanjian yang sekurang-kurangnya memuat pihak-pihak yang terikat dalam perjanjian, jenis, luas dan jumlah barang yang dipinjamkan, jangka waktu peminjaman, Tanggungjawab peminjam atas biaya operasional dan pemeliharaan selama jangka waktu peminjaman dan persyaratan lain yang dianggap perlu.

Kondisi tersebut mengakibatkan asset peralatan dan mesin senilai Rp987.910.833,00. Yang tidak dikuasai oleh Pemerintah Kabupaten Simeulue berpotensi disalah gunakan, dan Pansus Panja DPRK Simeulue menilai, Dengan Kondisi tersebut terjadi, karena ketegasan dan lemahnya pihak Pemkab Simeulue.

Pansus Panja DPRK Simeulue, meyimpulkan, Sekretaris Daerah Kabupaten Simeulue, selaku koordinator pengelola barang belum optimal dalam melakukan pengawasan dan pengendalian atas pengelolaan barang milik daerah.

Sekretaris DPRK Kabupaten Simeulue selaku pengguna inventaris daerah, kurang aktif dalam mengamankan Barang Milik Daerah (BMD). "sangat jelas kelemahan mereka dan kita minta pemkab tegas untuk menyita asset itu", tutup Rasmanudin.

"sudah berulang kali kita minta, baik melalui lisan maupun surat resmi, tapi sampai hari ini tidak satupun yang mengembalikannya, kalau ada hati nurani mereka, ya kembalikanlah asset Pemkab itu", kata Johorman SE, Kabag Umum Setdakab Simeulue, yang ditemui, Jumat (28/09/2012).

Sementara Muhammad Fauzi, mantan Pegawai Sekwan Simeulue, yang ditemui secara terpisah, mengaku siaap mengembalikan asset Daerah tersebut, namun juga menyesalkan masih ada oknum Dewan dan Pegawai lainnya, yang belum mengembalikan asset-asset itu.

"saya tidak keberatan dikembalikan, karena saya masih pegawai negeri sipil, apalagi baru empat bulan pindah tugas ke dinas Pendidikan. Prisnipnya, kapan diminta saya siap menyerahkan. Tapi perlu diketahui oleh masyarakat, aturan pinjam pakai untuk anggota dewan yang masih aktif, sebenarnya berapa tahun", kata Fauzi. (E.Shabara).   

Diduga Oknum PT. CPI Duri, Serobot Tanah Warga



DURI/RIAU, Aceh News - Sungguh malang nasib Pak Labay, lelaki tua renta yang berusia sekitar 82 tahun yang termasuk penduduk warga yang cukup lama di kecamatan mandau ini, beliau tinggal di Km 6 Rangau kelurahan pematang pudu kecamatan Mandau, dimasa tua nya beliau harus menerima kenyataan kalau tanah yang ia garap dan dimilikinya sejak tahun 1978 seluas 1,5 ha, di serobot oleh Nasrullah, notabene adalah pegawai LAB, PT. CPI Duri,

Diduga dokumen tanah yang dimiliki oleh Nasrullah adalah palsu itu semua terbukti, di saat diperlihatkan oleh Nasrullah kepada keluarga Pak Labay dan wartawan media ini. terlihat dari dokumen tanah itu dan setelah diperiksa ternyata tanda tangan Pak labay telah dipalsukan 

karena Pak labay merasa, tidak pernah memperjual belikan tanah yang beliau miliki tersebut kepada siapa pun. Termasuk di surat tanah yang dimiliki oleh Nasrullah, rekayasa dokumen surat tanah oleh oknum pegawai PT.CPI Duri (Nasrullah,red) seakan-akan bahwa Pak Labay telah menjual tanah kepada Nasrullah seluas 80 m x 82 m dengan bukti yang diperlihatnya

Saat surat tersebut diperhatikan oleh Nasrullah kepada pak Labay dan disaksikan beberapa warga kemudian di sajikan juga kepada wartawan media ini, surat sertifikat tanah tersebut terlalu banyak kejanggalan terbukti dari banyaknya ketikan yang di Tip ex dan di perbaiki, kemudian diketik ulang. Juga disurat jual beli terdapat kejanggalan stempel cap jempol saksi-saksi yang asal-asalan dan tidak jelas

Saat perundingan dilakukan di rumah ketua RW setempat, Nasrullah yang didampingi oleh 5 orang yang berasal dari IPMPR, salah satu dari mereka yang bernama dean martin angkat bicara, “bagaimanakah jalan terbaiknya? Apakah pak Labay ingin diganti rugi atau tetap mempertahankan tanah ini dan bersedia untuk diperkarakan” Pak labay tetap tidak mau menerima ganti rugi dan mempersilahkan pihak Nasrullah untuk memperkarakan ini,

Saat wartawan media ini mempertanyakan tanggapan dari salah satu anak pak labay “Setau saya dan menurut warga sekitar, Nasrullah juga termasuk mafia tanah yang terorganisir di Kelurahan Pematang Pudu ini, dia memanfaatkan tanah-tanah milik warga yang tidak memiliki surat sehingga dibuatlah surat palsu atas nama dirinya yang bekerjasama dengan oknum pemerintahan setempat, dan juga tanah-tanah yang di serobot oleh Nasrullah adalah tanah-tanah yang dulunya pada tahun 80-an telah di teliti pihak Delta, dimana tugasnya adalah mencari titik-titik pengeboran minyak bumi, apalagi posisi Nasrullah di PT. CPI Duri adalah orang Laboratorium, oleh karena itu saya menduga kalau Nasrullah ingin mengambil keuntungan supaya dia mendapatkan keuntungan yang besar. Dan sampai kapan pun kami keluarga pak labay tidak akan menerima. Dan selain kami sudah ada 3 korban yang terkena hal seperti ini” Ungkapnya Dws, anak pak labay

Sangat di sayang oknum seorang pegawai PT.CPI Duri yang mempunyai penghasilan lumayan besar dari perusahaan yang megah itu melakukan perbuatan yang tidak terpuji, bahkan yang selalu menjadi perhatian dan pertanyaan public kenapa pemerintah kurang tanggap dalam penyelesaian permasalahan lahan rakyat kecil? 

Tetapi malah terkadang oknum pegawai pemerintah Kelurahan Pematang Pudu pun malah lebih condong untuk membela yang memiliki duit? dengan mengeluarkan surat berharga itu kepada yang tidak berhak, dengan secara resmi. (mir)

AJI: Organisasi Pers Saja Dipidanakan, Apalagi Masyarakat

Written By ichsan on Kamis, 27 September 2012 | 11.14


BANDA ACEH - Kritik yang dilakukan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Banda Aceh terhadap berita Harian Prohaba merupakan bentuk partisipasi masyarakat dalam menjaga kualitas pers di Indonesia dan Aceh. Karenanya, AJI menilai gugatan Prohaba terhadap mereka aneh.

Sekretaris AJI Banda Aceh Misdarul Ihsan mengaku heran dengan tindakan Prohaba yang mempolisikan AJI Banda Aceh terkait pernyataan yang mengkritisi berita ?Dua Pelacur ABG Dibeureukah WH? yang dimuat koran tersebut.


?Organisasi pers saja dipidanakan, bagaimana lagi kalau masyarakat biasa,? kata Misdarul Ihsan kepada acehkita.com, Selasa (25/9) malam.

AJI memprotes berita Prohaba karena diduga telah melakukan pelanggaran kode etik jurnalistik dalam pemberitaan penangkapan seorang gadis berinisial PE. Berita tersebut diduga telah menyebabkan tekanan psikologis bagi PE.

Menurut Ihsan, seharusnya media meralat dan meminta maaf terhadap setiap kesalahan dalam pemberitaan. ?Tanpa dilaporkan pun (ke Dewan Pers? red.), pers harus meralat dan meminta maaf jika terjadi kesalahan dalam pemberitaan,? ujarnya.

Ihsan menyebutkan, masyarakat ?termasuk organisasi pers? punya hak untuk mengoreksi berita media, seperti diatur dalam Pasal 17 ayat (1) dan ayat (2) poin a dan b, UU Pers No 40/1999.

Jadi, yang kita lakukan itu hanya menjalankan amanah UU Pers yang kita junjung bersama,? lanjutnya. ?Kita juga melakukan ini dalam upaya meningkatkan mutu berita dan pers.?

Seperti diberitakan sebelumnya, Prohaba mengadukan AJI ke Polda Aceh pada Selasa (25/9) sekitar pukul 15.30 WIB. Erlizar Rusli, staf legal Prohaba, menyebutkan, pernyataan AJI Banda Aceh yang disampaikan dalam konferensi pers, Senin pekan lalu telah merugikan mereka. ?AJI Banda Aceh telah melakukan pencemaran nama baik,? kata Erlizar saat dihubungi acehkita.com, Selasa malam. [Sumber: WWW.ACEHKITA.COM]


Harian Prohaba Polisikan AJI Banda Aceh


BANDA ACEH - Harian Prohaba melaporkan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Banda Aceh ke pihak kepolisian terkait berita penangkapan seorang anak berinisial PE di Langsa, Selasa (25/9). Koran ini merasa dirugikan oleh AJI Banda Aceh.
Laporan ini disampaikan Erlizar Rusli, staf legal Prohaba, ke bagian Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polda Aceh, sekitar pukul pukul 15.30 WIB, hingga pengambilan berita acara pemeriksaan. Saat mengadukan AJI, Erlizar didampingi Arif Ramdan dan Yarmen Dinamika.
Pengaduan ini dilakukan Prohaba karena tidak terima terhadap sikap AJI Banda Aceh yang menilai koran ini telah melanggar kode etika jurnalistik dalam berita berjudul “Dua Pelacur ABG Dibeureukah WH”. Belakangan, PE ditemukan bunuh diri.
Erlizar Rusli, staf legal Prohaba, menyebutkan, pernyataan AJI Banda Aceh yang disampaikan dalam konferensi pers pekan lalu telah merugikan mereka. “AJI Banda Aceh telah melakukan pencemaran nama baik,” kata Erlizar saat dihubungi acehkita.com, Selasa malam.
Menurut Erlizar, AJI Banda Aceh telah melakukan pencemaran nama baik dengan mengeluarkan pernyataan yang merugikan mereka.
AJI Banda Aceh, kata Erlizar, telah menjustifikasi bahwa berita Prohaba telah menyebabkan PE bunuh diri, padahal belum ada penelitian bahwa PE bunuh diri gara-gara berita itu.
“AJI melawan hukum, karena pernyataan tersebut bukan selayaknya dikeluarkan AJI. (Penyebab) meninggal seseorang itu menjadi kewenangan polisi,” ujarnya.
Selain itu, Erlizar juga menilai AJI Banda Aceh telah melangkahi kewenangan Dewan Pers, di mana AJI telah mengeluarkan pernilaian bahwa berita Prohaba melanggar etik. Menurutnya, penilaian terhadap sebuah berita seharusnya menjadi kewenangan Dewan Pers.
“AJI Banda Aceh tidak berwenang untuk menilai sebuah berita salah atau benar, karena yang berhak melakukan itu adalah Dewan Pers. Jadi, AJI telah mencaplok kewenangan Dewan Pers,” sebut Erlizar. “Dia telah merugikan kita.”
Atas dasar itu, kata Erlizar, AJI Banda Aceh diduga telah melanggar hukum pidana dan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik. “Mereka telah menyebarkan pernyataan itu melalui konferensi pers dan juga dikirim ke media cetak dan elektronik,” kata dia. “Kita mengedepankan proses hukum.”
Seperti diketahui, Senin pekan lalu AJI Banda Aceh menyebutkan bahwa Prohaba telah melanggar sejumlah pasal dalam Kode Etik Jurnalistik dan UU No 40/1999 terkait berita “Dua Pelacur ABG Dibeureukah WH”. Berita itu dinilai menyebabkan tekanan psikologis terhadap PE. [Sumber: WWW.ACEHKITA.COM]


Walikota Buka Seminar Implementasi E-Goverment

BANDA ACEH, Aceh News - Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi dewasa ini merupakan sebuah tantangan yang harus sikapi secara bijak oleh setiap Pemerintah Kabupaten/Kota, sebagai upaya dalam memperbaiki kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. 

Untuk itu, Penerapan E-Government yang merupakan salah satu sarana pengembangan penyelenggaraan roda pemerintahan yang berbasis teknologi informasi menjadi suatu kebutuhan dan pilihan yang harus segera diwujudkan. 

E-Government menjadi semakin penting bagi semua pengambil keputusan. Demikian disampaikan Walikota Banda Aceh Ir.Mawardy Nurdin M.Eng Sc saat membuka seminar internasional Workshop Implementasi E-Government, Rabu (26/09/2012) di Aula Lantai IV, Gedung A, Balaikota Banda Aceh.

Menurutnya, pemerintah tradisional (traditional government) yang identik dengan paper-based administration mulai ditinggalkan, transformasi traditional government menjadi electronic government (e-Government) merupakan salah satu strategi kebijakan publik yang saat ini menjadi fokus dan perhatian serius yang sedang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh.

Solusinya, lanjut Mawardy, Konsep pembangunan berwawasan teknologi informasi merupakan suatu keharusan yang harus disikapi dengan memanfaatkan kemudahan yang disediakan oleh teknologi informasi itu sendiri. Di Banda Aceh, konsep ini sangat mungkin dikembangkan karena sejalan dengan konsep Banda Aceh Islamic Cyber City (BAICC) yang telah lebih dulu dikembangkan.

"Ini adalah sebuah konsep kota yang berbasis teknologi informasi tingkat lanjut. Sebuah kota dengan konsep Cyber City yang mapan akan menjadi sebuah kota yang terkoneksi di seluruh bidang. Berbagai kebutuhan masyarakat kota, baik bidang ekonomi, sosial, politik, pendidikan dan lain-lain akan tersaji dalam satu konsep yang saling berhubungan" ujar Mawardy.

Seminar yang berlangsung sehari ini menghadirkan pembicara utama (Keynote Speaker) Duta Besar Austria untuk Indonesia Dr Andreas Karabaczek. Pada kesempatan tersebut, Dr Andreas Karbaczek banyak memaparkan kiat-kiat sukses pemerintah Austria dalam menerapkan E-Government di negaranya.

Dikatakanya, perkembangan teknologi informasi adalah sesuatu yang tidak terhindarkan. Modernisasi adalah hal yang harus dilakukan. Komputer, telepon seluler, dan perangkat elektronik lain menjadi alat untuk membentuk sistem yang lebih efektif dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Katanya lagi, hingga saat in, E-Goverment  memiliki pengaruh yang sangat besar di negara Austria karena sistem ini dapat membentuk transparansi setiap data yang dimiliki pemerintah tersedia secara terpadu untuk masyarakat. "Melihat kesiapan Pemko Banda Aceh, saya yakin system ini sangat mungkin diterapkan disini" ujar Andreas.

Selain Andreas, pada seminar ini juga tampil beberapa pemateri lainnya, yakni Wakil Walikota Illiza Sa'aduddin Djamal SE, Kadishubkomintel Aceh Prof. Dr. Ir. Yuwaldi Away M Sc, Dr. Taufik A Gani, M.Eng.Sc dan  Mohammad Najib dari LOGICA. 

Seminar hasil kerjasama Pemko Banda Aceh dengan Aceh Center for Good Governance (ACGG) ini diikuiti oleh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) jajaran Pemko Banda Aceh, akademisi, LSM dan peneliti-peneliti yang berada di Kota Banda Aceh sebagai peserta. (*)

PLN Tanam Pohon

Written By ichsan on Selasa, 25 September 2012 | 20.09


SAREE, Aceh News - PT.PLN (Persero) pelayanan dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Transmisi Banda Aceh, melakukan kegiatan penananam Bibit pohon, program CRS dilingkungan PT PLN persero. Penanaman pohon dilaksanakan di sekitar Seulawah, dan seulawah Scout Camp muara tiga, Minggu, (23/09/2012).

Penanaman pohon yang dilaksanakan diBuper Scout Camp dan kawasan seulawah inong, bekerjasama dengan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Provinsi Aceh, Saka Tarunabumi SMK PP Negeri Saree Aceh dan masyarakat setempat. Ribuan pohon ditanam, yang berupa tanaman trembesi dengan melibatkan ratusan orang.

Penanaman pohon dilokasi Seulawah Scout Camp di kawasan seulawah inong, sebagai upaya untuk penghijauan kembali kawasan tersebut, yang mulai dirambah dan dijadikan lahan peladangan bagi masyarakat, mengantisipasi terjadinya bencana serta menghijaukan kembali seulawah sebagai kawasan ekositem bagi flora dan fauna.(mti)

FORSIAR Silaturahmi dengan Gubernur Aceh, Bupati dan Walikota


LAMBARO, Aceh News - Forum Silaturahmi masyarakat Aceh rayeuk (FORSIAR), mengadakan silaturahmi dan Halal Bi Halal di mesjid Babusalam Lamteungoh, kecamatan Ingin Jaya, Sabtu (22/09/2012). Silaturahmi tersebut sekaligus peusijuk Gubernur zaini Abdullah, Bupati/wakil Bupati Aceh Besar serta walikota Banda Aceh dan Sabang.

Peusijuek dilakukan oleh pemangku Wali nanggroe Malik Mahmud Al-Haytar, ketua MAA Badruzaman Ismail kepada Bupati Aceh Besar Mukhlis Basyah/Syamsulrizal M.kes, Walikota Banda Aceh Mawardi Nurdin, Walikota Sabang Zulkifli H.Adam/Nazaruddin.

Dewan Pembina  Forsiar Sanusi Wahab, Zaini Abdullah-Gubenur Aceh, pemangku wali nanggroe Malik Mahmud Al-haytar turut memberi sambutannya dan tausiah oleh Tgk.H.faisal Ali, Pimpinan Dayah Ulul Sukamakmur Sibreh dan diakhiri makan nasi, Bu Kulah kuah sie lemoe bersama ratusan undangan dan masyarakat Aceh Besar yang hadir Pada acara tersebut.

Khalid wardhana S.Ag sekretaris panitia mengatakan, bahwa acara silaturahmi dan halal bi halal masyarakat Aceh Besar dengan Pemkab Aceh Besar, Kodya Banda Aceh dan Sabang ini untuk memperkuat silaturami, pesatuan dan kesatuan dalam membangun ketiga daerah tersebut

Pemangku wali nanggroe malik Mahmud dalam sambutannya mengatakan, bahwa ketiga daerah Aceh Besar, Sabang dan Kodya Banda Aceh sangat berperan penting dalam bidang perdagangan terutama dalam perdagangan rempah-rempah, ”Aceh pernah berjaya dengan perdagangan rempahnya” sebutnya.

Potensi ini juga terdapat dikabupaten lain yang telah dikunjunginya sejak kepulangannya tahun 2006 silam ke Aceh.”Kini kita kembalikan lagi kejayaan Aceh”, harapnya (mti)

Masyarakat Lhok Seuntang Butuh Pengerasan Jalan


JULOK, Aceh News - Sepanjang 3 Km jalan desa lhok seuntang  Kecamatan Julok Kabupaten Aceh Timur rusak parah, di sepanjang jalan sudah ditumbuhi semak belukar

Menurut keterangan warga kepada Aceh News, Minggu (23/09/2012). kondisi jalan ini semenjak tahun 2000 sampai sekarang belum ada perbaikan dan terkesan seperti jalan setapak dikarnakan sudah sulit dilalui oleh kendaraan roda dua atau empat sehingga masyarakat setempat lebih memilih jalan lain walau jarak yang ditempuh lebih jauh karena jalan tersebut merupakan jalan penghubung dengan desa lain. 

Dalam hal ini, "kami atas nama masyarakat, yang didampingi kepala desa setempat Abdul Wahab Sulaiman, sangat mengharapkan perhatian pemerintah dalam pengerasan jalan tersebut yang berjarak kurang lebih 3 km"

Dia menambahkan, saat Bupati Aceh Timur turun ke lapangan dalam rangka peletakan batu pertama pembangunan mesjid Baitul Qiram pada Rabu, (12/09/2012) lalu. Masyarakat sangat antusias menyambut kedatangan bupati dan pada saat itu kepala desa setempat juga pernah menyampaikan kondisi desanya yang saat ini jauh tertinggal. 

Permohonan ini sudah disampaikan kepada bapak Bupati karna jalan ini merupakan daerah penghasil ikan dan udang. Mayoritas masyarakat sebagai nelayan dan petani tambak. 

Tidak hanya itu daerah ini sangat berpotensi dibidang pembudidayaan ikan kerapu. Dan juga didukung dengan luas areal yang sangat luas, diperkirakan ribuan hektar tambak udang yang saat ini banyak terbengkalai, dikarenakan kurangnya sarana dan prasarana yang kurang mendukung, sehingga nantinya kedepan diharapkan dengan adanya pengerasan jalan, laju transportasi daerah tersebut lebih lancar. Demikian paparannya.

Disisi lain, desa ini juga sudah dibangun sebuah kandang penggemukan sapi yang dananya berasal dari swadaya masyarakat, diperkirakan menelan biaya Rp. 75 jt lebih. 

Adapun pembangunan tersebut dibangun semenjak tahun 2007 dengan kapasitas 72 ekor sapi, namun sayangnya sampai sejauh ini belum ada bantuan dari pihak pemerintah maupun swasta. 

Dalam hal ini masyarakat sangat mengharapkan peran serta pemerintah terutama dinas peternakan untuk dapat meninjau langsung ke lokasi kandang di desa Lhok Seuntang Kecamatan Julok, Kabupaten Aceh Timur. Mengingat kondisi masyarakat khususnya dalam bidang perekonomian hampir 50% tergolong miskin. (Yunus)

Pasca Gempa Bumi dan Tsunami, Puluhan Pulau Kecil Timbul di Laut Simeulue

Written By ichsan on Senin, 24 September 2012 | 19.49


SINABANG, Aceh News - Pasca bencana alam gempa bumi dan Tsunami 2004 lalu, pulau-pulau di perairan laut Kabupaten Simeulue, bertambah 27 pulau, yang timbul ke permukaan air laut.

Padahal sebelunya, pulau-pulau kecil yang ada diperairan laut Kabupaten Simeulue, hanya 41 pulau, kini menjadi 68 pulau, hasil survei Bakosurtanal RI, yang melibatkan TNI Angkatan Laut. Departemen Kelautan Perikanan, Departemen Perhubungan dan Medcoenergi  tahun 2008 lalu.

Penambahan 27 pulau di Perairan Laut Kabupaten Simeulue itu, dibenarkan Wakil Bupati Hasrul Edyar S.Sos. M.Ap. yang ditemui Aceh News,  Minggu (23/09/2012). "setelah gempa bumi dan Tsunami 2004 lalu, ada 27 pulau-pulau kecil yang timbul di perairan laut Kabupaten Simeulue", katanya.

Lanjut Wakil Bupati Simeulue. Pulau-pulau yang timbul itu, saat ini sebahagian besar mulai ada tanda-tanda kehidupan alam, seperti rumput dan pohon-pohon liar, namun sebahagian lagi masih tandus, berbentuk padang pasir. "data itu itu hasil Survey Bakosurtanal RI tahun 2008, saat ini pulau-pulau kecil yang timbul itu, telah ada tanda-tanda kehidupan", katanya.

Terkait dengan hasil survei Bakosurtanal RI tahun 2008, di Kabupaten Simeulue, dengan agenda "seabad kebangkitan Nasional-ekspedisi pulau-pulau terluar Indonesia-garis depan Nusantara". dan mencatat telah timbul puluhan pulau-pulau kecil di perairan laut Kabupaten Simeulue tersebut    

"survei itu dilakukan tahun 2008, dan terdata ada 27 pulau-pulau yang timbul, diperairan laut Kabupaten Simeulue. Dengan timbulnya pulau itu, akibat bencana alam gempa bumi dan tsunami tahun 2004", kata Danlanal Letkol Laut Monang H Sitompul, yang dihubungi secara terpisah. (E.Shbara).

Teuku Hafid Hasan, Pimpin DPW BM PAN Aceh


BANDA ACEH, Aceh News - Teuku Hafid Hasan terpilih menjadi Ketua Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN) Provinsi Aceh  periode 2012-2017  dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) IV BM PAN Aceh yang berlangsung di oasis Atjeh Hotel,  Minggu (23/09/2012).

Ketua Dewan Pim­pinan Pusat (DPP) BM PAN, Yandri Susanto saat membuka Muswil IV BM PAN Provinsi Aceh menga­takan, BM PAN sudah berusia 14 tahun, yang didirikan di Jakarta pada 23 Agustus 1998.

Keberadaan BM PAN di negara ini telah memberikan kontribusi melalui kader-kader terbaik dan ia berharap kader BM PAN di Aceh juga terus berperan untuk membangun daerah ini serta mampu memberikan konstribusi untuk membangun konsolidasi ekternal infrastruktur organisasi mulai DPD, DPC BM PAN Se-Aceh dalam rangka mewujudkan perubahan dan mencapai 2 digit suara PAN pemilu 2014

Menurut Ketua Plt DPW BM PAN Aceh Rudi Ismawan peserta muswil IV ini di hadiri oleh 18 DPD BM PAN Se-Aceh, Terpilihnya Teuku Hafid Hasan secara aklamasi disebabkan mundurnya 2 kadindat lain yaitu Musriadi Aswad, M.Pd dan Iskandar Ali yang secara otomatis dengan mundurnya dua calon ketua, Teuku Hafid Hasan Terpilih secara aklamasi menggantikan Yusuf Hambay, yang memimpin organisasi otonom dibawah naungan PAN itu.

Muswil IV DPW BM PAN Aceh ditutup secara resmi oleh sekretaris Jenderal DPP BM PAN Ahmad Yohan dalam sambutan beliau mengatakan, segera membentuk kepegurusan baru dan melakukan konsolidasi internal serta pelaksanaan MUSDA BM PAN  di seluruh tingkatan

Yohan menambahkan, keber­ada­an organisasi pemuda yang ber­naung di bawah partai politik seperti BM PAN yang merupakan badan otonom dari PAN telah menjadi bagian untuk mengembangkan de­mokrasi yang berfungsi mengawasi jalannya pemerintah dalam sebuah negara dengan dinamika politik yang baik antara eksekutif, yudikatif dan legislatif, sehingga dapat membangun kesejahteraan negara serta Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal. (musriadi)

Wakil Bupati: Simeulue Lalai Patenkan Budaya Lokal

Written By ichsan on Minggu, 23 September 2012 | 15.55


SINABANG, Aceh News - Budaya dan ciri khas adat lokal turun temurun, yang dilakoni warga Kabupaten Simeulue, ternyata tidak satupun yang dipatenkan, dan dianggap telah lalai, dikhawatirkan akan dicaplok daerah lain.

Kelalaian untuk melestarikan dan mempatenkan ciri khas budaya lokal tersebut, ditegaskan Wakil Bupati, Hasrul Edyar S.Sos. M.Ap, saat membuka secara resmi, malam pesona budaya Simeulue, dengan tema "melalui seni budaya kita lestarikan kearifan lokal simeulue masa lalu, kini dan yang akan datang". Sabtu (22/09/2012), malam.

"jujur dan jelas kita semua telah lalai, hingga saat ini tidak ada budaya atau ciri khas kita, padahal budaya itu, memperjelas identitas dan watak, Warga dan daerah itu sendiri", kata Hasrul dengan nada kecewa.

Hasrul Edyar, kembali menyatakn, tidak hanya budaya lokal, termasuk rumah adat Simeulue, nilai-nilai sejarah kabupaten Simeulue, ternyata ciri khas budaya Kabupaten Simeulue, yang ditampilkan, hanya ciplakan dan tiruan budaya luar. "yang ada hanya ciplakan dan tiruan budaya luar", tandansnya.

Orang nomor dua, di Kabupaten Simeulue itu, juga kembali mengukapkan kekesalannya, anyaman tikar, telah dipaatenkaan salah satu Kabupaten di Provinsi Aceh, serta generasi muda diminta supaya melestarikan budaya dan adat istiadat lokal.

"kelalaian ini terbukti, dengan salah satu ciri khas yang ada seperti anyaman tikar telah dipetankan daerah lain. kita semua terutama generasi muda untuk melestarikan seni budaya, lokal, seperti seni nandong hanya didominasi generasi yang berusia uzur", imbuhnya.

Malam pesona budaya Simeulue, dengan tema melalui seni budaya kita lestarikan kearifan lokal simeulue masa lalu, kini dan yang akan datang itu, pihak panitia memperagakan sejumlah kesenian budaya lokal dan tariaan daerah lain, seperti Tariang Ang Ame Fsang, Nandong Senior. Tarian Debus (Alatat). Nandong Cilik Junior. Tarian Mangasila. Lagu Daerah. Tarian Angguk Rapai Geleng, dan Tarian Saman.

Selain itu Wakil Bupati Simeulue, meminta dalam waktu singkat, seperti rumah adat, pakaian adat dan seni budaya, seperti Nandong, Nanga-nanga, sikambang, lagu daerah dan sejumlah adat istiadat lokal lainnya, harus segera diusulkan untuk dipatenkan.  

Namun dalam acara, malam pesona budaya Simeulue, dengan tema melalui seni budaya kita lestarikan kearifan lokal simeulue masa lalu, kini dan yang akan datang itu, lagu daerah yang ditampilkan lebih dominan aliran musik pop dan irama musik melayu, sedangkan seni nandong, hanya menampilkan irama Kecamatan Simeulue Timur, sementara dua irama seni nandong lainnya, Kecamatan Simeulue Tengah, Teluk Dalam dan Kecamatan Simeulue Barat, Salang tidak ditampilkan.

Dalam acara tersebut, dihadiri Kepala Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Aceh, Djuniat, S.Sos. "Seni Tradisional sebagai Median Transformasi Kearifan Budaya tersebut, karena penuh dengan pengetahuan yang diperoleh, lewat seni tutur, seperti nanga-nanga, Sikambang dan Nandong, jadi perlu dilestarikan oleh kita semua", Djuniat.

Sebelumnya, Kepala Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Aceh, Djuniat, S.Sos. Menghadiri Dialog Budaya Aceh dan Apresiasi Seni Tradisional Aceh, bertema "Revitalisasi Budaya Simeulue sebagai Kearifan Masa Lalu". Yang merujuk pada upaya kearifan lokal Simeulue, Smong. Yang telah dikenal luas dan telah memiliki hak paten untuk Simeulue. 

"berdasarkan pengalaman dan cerita turun temurun itu, dan kita yakin masih ada dan banyak kearifan lokal Simeulue, yang perlu direvitalisasi agar dapat diwariskan kepada anak cucu kita", tegasnya, (E.Shabara).

BM PAN Aceh Gelar Muswil IV


BANDA ACEH, Aceh News - Sebanyak tiga kandidat memperebutkan Ketua Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN) Aceh dalam ajang Muswil IV di oasis Atjeh Hotel, Minggu (23/09/2012). Mereka adalah Musriadi Aswad, M.Pd (Ketua DPD BM PAN Kota Banda Aceh), Iskandar Ali (Ketua DPD BM PAN Aceh Besar), Teuku Hafid Hasan, SE(Wakil Ketua DPD PAN Aceh Besar), Mereka harus bersaing memperebutkan 46 suara peserta Muswil IV, dari 23 DPD BM PAN Se-Aceh

Ketua Sterring Comitte Musriadi Aswad, M.Pd mengatakan, Muswil yang dihadiri Ketua Umum (Yandri santoso) dan Sekretaris Jenderal (Ahmad Johan) serta ketua DPW PAN Aceh H. Anwar Ahmad mengatakan, muswil IV di ikuti Ketua dan Sekretaris DPD Kab/Kota di Aceh berjumlah 23 DPD yang ikut menghadiri dan memberikan suara dalam Muswil.

Plt Ketua DPW BM PAN Aceh menjelaskan, Muswil IV ini selain Agenda memilih ketua baru juga merumuskan program kerja organisasi yang mampu membesarkan Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN) Aceh, yang lebih penting ketua yang terpilih nanti konsen terhadap visi-misi BM PAN dan PAN sehingga terwujudkannya Konsolidasi BM PAN menuju 2 Digit Pemilu 2014,tegasnya 

Informasi yang diperoleh, ketua panitia pelaksana (iskandar Ali) ketiga kandidat berpeluang terpilih karena berhasil meraup dukungan dari 23 DPD "Ketiga kandidat itu sama-sama berpeluang kuat terpilih", pungkasnya. (***)

HEADLINE

BERITA FOTO

 
Support : Redaksi | Iklan | Copyright © 2011. Aceh News - All Rights Reserved
Modify by Arifa