Headlines News :

Berita Terbaru

Tampilkan postingan dengan label Riau. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Riau. Tampilkan semua postingan

Demo Turunkan Bupati dan Wakil Bupati

Written By ichsan on Sabtu, 29 September 2012 | 02.07


DURI/RIAU, Aceh News – Unjuk rasa masyarakat Bengkalis, menuntut agar Bupati dan Wakil Bupati Herlian Saleh dan Suayatno turun, karena menjabat lebih kurang dua setengah tahun tidak berhasil dalam menjalankan roda pemerintahan

Masyarakat sudah muak dengan janji-janji unjuk rasa yang disepakati damai tanpa anarkis dari unsur masyarakat, Lsm dan dari berbagai unsur organisasi lainnya di kabupaten bengkalis, Menyatakan pendapat untuk menurunkan Bupati dan Wakil Bupati

Memang ada sedikit ketegangan  dikala ketua DPRD Bengkalis Jamal Abdilah, “masyarakat bersabar kerena masalah ini sedang diproses” Katanya.

Masyarakat jadi geram, karena dewan semacam ulur–ulur waktu selama satu bulan dalam permasalahan yang bergejolak dikabupaten Bengkalis

Pantauan media ini, Jum'at (28/09/2012). Beribu masyarakat melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Bengkalis untuk menyatukan nasib sepenanggungan, karena merasa dikianati oleh mereka (Bupati dan Wakil Bupati Red) “Terutama dari segi pembangunan, banyak yang amburadul, dan banyak lagi permasalahan lain yang tidak sesuai kehendak rakyat”. (Amir)

Pertemuan, Pemilik Tanah Dan Penyerobot Tanah

Written By ichsan on Jumat, 28 September 2012 | 12.01


Pertemuan antara Pemilik tanah (Pak Labay), dan penyerobot tanah (Nasrullah, pegawai LAB, PT.CPI Duri), yang berlangsung di rumah ketua RT/RW Erwin Nain, Kamis (27/09/2012). di saksikan oleh anggota IPMPR, keluarga pak labay, dan warga setempat (Foto/Doc, Aceh News, amir)

Diduga Oknum PT. CPI Duri, Serobot Tanah Warga



DURI/RIAU, Aceh News - Sungguh malang nasib Pak Labay, lelaki tua renta yang berusia sekitar 82 tahun yang termasuk penduduk warga yang cukup lama di kecamatan mandau ini, beliau tinggal di Km 6 Rangau kelurahan pematang pudu kecamatan Mandau, dimasa tua nya beliau harus menerima kenyataan kalau tanah yang ia garap dan dimilikinya sejak tahun 1978 seluas 1,5 ha, di serobot oleh Nasrullah, notabene adalah pegawai LAB, PT. CPI Duri,

Diduga dokumen tanah yang dimiliki oleh Nasrullah adalah palsu itu semua terbukti, di saat diperlihatkan oleh Nasrullah kepada keluarga Pak Labay dan wartawan media ini. terlihat dari dokumen tanah itu dan setelah diperiksa ternyata tanda tangan Pak labay telah dipalsukan 

karena Pak labay merasa, tidak pernah memperjual belikan tanah yang beliau miliki tersebut kepada siapa pun. Termasuk di surat tanah yang dimiliki oleh Nasrullah, rekayasa dokumen surat tanah oleh oknum pegawai PT.CPI Duri (Nasrullah,red) seakan-akan bahwa Pak Labay telah menjual tanah kepada Nasrullah seluas 80 m x 82 m dengan bukti yang diperlihatnya

Saat surat tersebut diperhatikan oleh Nasrullah kepada pak Labay dan disaksikan beberapa warga kemudian di sajikan juga kepada wartawan media ini, surat sertifikat tanah tersebut terlalu banyak kejanggalan terbukti dari banyaknya ketikan yang di Tip ex dan di perbaiki, kemudian diketik ulang. Juga disurat jual beli terdapat kejanggalan stempel cap jempol saksi-saksi yang asal-asalan dan tidak jelas

Saat perundingan dilakukan di rumah ketua RW setempat, Nasrullah yang didampingi oleh 5 orang yang berasal dari IPMPR, salah satu dari mereka yang bernama dean martin angkat bicara, “bagaimanakah jalan terbaiknya? Apakah pak Labay ingin diganti rugi atau tetap mempertahankan tanah ini dan bersedia untuk diperkarakan” Pak labay tetap tidak mau menerima ganti rugi dan mempersilahkan pihak Nasrullah untuk memperkarakan ini,

Saat wartawan media ini mempertanyakan tanggapan dari salah satu anak pak labay “Setau saya dan menurut warga sekitar, Nasrullah juga termasuk mafia tanah yang terorganisir di Kelurahan Pematang Pudu ini, dia memanfaatkan tanah-tanah milik warga yang tidak memiliki surat sehingga dibuatlah surat palsu atas nama dirinya yang bekerjasama dengan oknum pemerintahan setempat, dan juga tanah-tanah yang di serobot oleh Nasrullah adalah tanah-tanah yang dulunya pada tahun 80-an telah di teliti pihak Delta, dimana tugasnya adalah mencari titik-titik pengeboran minyak bumi, apalagi posisi Nasrullah di PT. CPI Duri adalah orang Laboratorium, oleh karena itu saya menduga kalau Nasrullah ingin mengambil keuntungan supaya dia mendapatkan keuntungan yang besar. Dan sampai kapan pun kami keluarga pak labay tidak akan menerima. Dan selain kami sudah ada 3 korban yang terkena hal seperti ini” Ungkapnya Dws, anak pak labay

Sangat di sayang oknum seorang pegawai PT.CPI Duri yang mempunyai penghasilan lumayan besar dari perusahaan yang megah itu melakukan perbuatan yang tidak terpuji, bahkan yang selalu menjadi perhatian dan pertanyaan public kenapa pemerintah kurang tanggap dalam penyelesaian permasalahan lahan rakyat kecil? 

Tetapi malah terkadang oknum pegawai pemerintah Kelurahan Pematang Pudu pun malah lebih condong untuk membela yang memiliki duit? dengan mengeluarkan surat berharga itu kepada yang tidak berhak, dengan secara resmi. (mir)

Tika Anggraini di Peringkat Kedua

Written By ichsan on Selasa, 18 September 2012 | 01.01


TIKA ANGGRAINI di peringkat kedua menggigit medali yang diperolehnya. Medali yang ditorehkan Tika menjadi medali terakhir dari angkat berat. Torehan medali ini menjadikan Kalbar memperoleh 5 medali emas, empat perak, dan 11 perunggu di PON XVIII Riau 2012. (Foto/Doc: Aceh News,UKPI) 

Indra Pingsan Saat Laga Gagal Persembahkan Emas


RIAU, Aceh News - Atlet jalan cepat Kalbar yang juga pernah menjadi atlet andalan Indonesia, Indra gagal mempersembahkan medali untuk Kalbar. Setelah gagal di nomor 10.000 meter beberapa waktu lalu. Senin (17/09/2012) kemarin Indra gagal finish di nomor jalan cepat jarak 20.000 meter setelah pingsan di lap 17.

Kegagalan Indra menjadi kegagalan PASI Kalbar. Sebab atletik sama-sekali tidak mampu menyumbang medali emas. Atletik hanya mampu menyumbang dua perunggu dari nomor lompat jangkit.Di jalan cepat jarak 20.000 meter, medali emas direbut atlet Jawa Barat, Hendro yang berhasil finish dengan catatan waktu 1.29.35 detik.

Selain merebut emas, Hendro juga mempertajam rekor yang dipegangnya pada kejuaraan nasional Jatim Open 24 Maret 2012 lalu. Sebelumnya, rekor yang dipegang Hendro dengan catatan waktu 1.30.10 detik.

Sementara medali perak diraih pejalan cepat tuan rumah Riau Kristian L Tobing dengan catatan waktu 1.33.40 detik. Sementara perunggu disabet Sutrisno dari Jawa Tengah dengan catatan waktu 1.35.45 detik.

Indra yang memang digadang-gadangkan mampu menyumbang emas dari cabang atletik gagal total di PON XVIII Riau kali ini. Di jarak 10.000 ribu lalu, Indra hanya mampu finish di tempat ke empat. Di laga kemarin, Indra masih mampu bertanding hingga lebih kurang satu jam. Pelatih Atletik Kalbar, Adi Pani kemarin menuturkan, Indra terlalu letih sehingga kondisi Indra drop dan pingsan. Sehingga tak bisa melanjutkan pertandingan.

Dengan raihan ini, ungkap dia, artinya Atletik Kalbar di pentas PON ini hanya menyumbangkan dua medali perunggu. Masing-masing oleh Irwin Maulana di nomor lompat jangkit dan Feny Veronika juga di nomor lompat jangkit.

Adi Pani mengakui, hasil PON kali ini diluar target PASI Kalbar. “Kami harap ini tak mengecewakan masyarakat Kalbar, karena kami sudah berusaha yang terbaik,” kata dia.

Sementara di nomor 20.000 kilometer jalan cepat putri, emas dan perak direbut dua atlet Jawa Timur. Emas diraih Darwati dengan catatan waktu 1.45.01 detik. Sementara perak diraih Inayati dengan catatan waktu 1.46.38 detik. Perunggu di nomor ini disabet oleh Resa Wijayanti dari Jawa Tengah.(ukpi)

Nanik Meraih Perak di Kelas 63 Kilo Gram

Written By ichsan on Minggu, 16 September 2012 | 23.36


LIFTER SENIOR, Nanik Suprayati melakukan angkatan death lift. Nanik mampu mengangkat berat 190 kilo gram. Keberhasilan di angkatan tersebut menyelamatkan sekaligus mengantar Nanik meraih perak di kelas 63 kilo gram.(Foto/Doc: Aceh News, UKPI)

Nanik Suprayati Berpisah Dengan Indah


RIAU, Aceh News - Cedera punggung yang dialami menjelang tampil di PON XVIII Riau tak membuat lifter angkat berat senior Kalbar ini patah semangat untuk memberikan yang terbaik bagi Kalbar. Menjadi atlet non unggulan bahkan tak diproyeksikan untuk medali. Nanik Suprayati malah semakin semangat dan optimisme tinggi untuk meraih medali.

Dengan usaha yang sungguh-sungguh, Nanik mampu menjawab dengan sungguh gemilang sekaligus menjawab ia masih mampu bersaing dengan atlet muda lainnya.

Nanik, mampu meraih medali perak di kelas 63 kilo gram pada pertandingan yang dilaksanakan di Duta Mayang Garden Hote, Pekanbaru, Riau. Minggu (16/09/2012) kemarin.

Sejak ia menjadi atlet, ia telah menorehkan empat medali perak dan satu emas untuk Kalbar sejak tahun 1996 pada PON di Jakarta. Ia bercita-cita mengakhiri karirnya di angkat berat dengan persembahan prestasi yang baik. “Syukur saya bisa meraih medali pada PON kali ini. Yang akan menjadi PON terakhir bagi saya. Ini adalah akhir dari karir saya, dan kupersembahkan medali ini untuk Kalbar,” ujarnya sembari mengurai air mata bahagia usai pengalungan medali kemarin.

Tak berbeda dengan atlet lainnya. Kunci kesuksesan seorang atlet adalah berlatih dan sungguh-sungguh penuh semangat dan optimisme tinggi.

“Cedera punggung yang saya alami sangat tak menyangka saya akan menorehkan prestasi di PON sekarang. Namun saya terus berusaha bahwa saya bisa melakukan yang terbaik,” ungkapnya.

Nanik berbulat tekad, PON kali ini adalah yang terakhir. “Saya akan pensiun dari angkat berat. Dan semoga medali ini menjadi perpisahan yang indah antara saya, Kalbar, dan angkat berat di ajang PON,” tuturnya penuh haru dengan medali di lehernya. (ukpi)

Panjat Tebing Tak Mau Ambil Resiko


RIAU, Aceh News - Satu atlet panjat tebing Kalbar, Stephanus Yonathan memastikan satu tempat di babak final cabang panjat tebing nomor boulder perorangan putra. Pada PON XVIII Riau. Partai final akan digelar di kawasan Universitas Riau, Senin (16/09/2012) pagi.

Mengantisipasi terjadinya hal yang tak diinginkan menjelang final. Pelatih Panjat Tebing Kalbar Heri Supiyanto memilih tidak melakukan latihan ekstra. Alasannya, menghindari kemungkinan resiko terjadi pada atletnya.

Menurut Heri, akan sangat beresiko bagi atlet jika tetap menggelar latihan keras sehari menjelang pertandingan. "Saya instruksikan Yonathan untuk beristirahat saja. Namun bukan berarti tanpa latihan. Latihan tetap jalan, namun latihan ringan sekedar menjaga kondisi tubuh,” ujarnya kemarin.

Selain mempersiapkan stamin untuk berlaga di final. Heri juga tak melepas mengatur strategi agar Jonathan mampu tampil menjadi yang terbaik. Salah satunya, melakukan diskusi bersama atlet dan asisten pelatihnya. “Itu untuk mencari strategi, sekaligus membaca kekuatan lawan,” ungkapnya.

Heri menilai, sedikit banyak kekuatan peserta PON di cabang panjat tebing mulai mengalami pergeseran, ia mencontohkan, dominasi Jawa Timur mulai bergeser ke provinsi Jawa Barat.

Tim Kalbar menurut Heri tak pernah diperhitungkan di kancah nasional. Namun secara mengejutkan pada PON kali ini mampu menembus final. "Selama ini kita dianggap sebagai tim partisipan, tapi ternyata di PON kali ini kita mampu menembus babak final," ujar Hendro, asisten pelatih panjat tebing Kalbar.

Walau tampil mengejutkan dengan berhasil lolos ke babak final, Hendro lebih memilih untuk tetap mejadi tim underdog. 

"Karena sebagai tim unggulan tentunya punya beban mental tersendiri, sedangkan kalau sebagai tim non unggulan, atlet kita bisa tetap bermain lepas tanpa beban," ujar Hendro.(ukpi)

Biliar Masih Mencari Emas


RIAU, Aceh News - Hari ke enam pelaksanaan PON XVIII Riau kembali memberi keberuntungan meski tak semanis yang diharapkan. Cabang biliar yang masuk dalam catatan KONI Kalbar bisa menyumbang satu medali emas masih mencari sekeping emas untuk dipersembahkan.

Hanya saja, hingga kemarin cabang bola sodok ini masih belum mewujudkannya. Cabang biliar baru menyumbang tiga medali. Perak dari nomor double mix, Budi Sumarno dan Silvianan. Double putrid Dewi dan Silviana menyumbang perunggu. Dan Budi Sumarno perunggu di nomor nine bole single.

Medali perunggu yang diperoleh Silviana dan Dewi Paulina melalui nomor double putrid terjadi kemarin. pasangan muda ini tak mampu menjejakkan bermain di final setelah di semifinal dikalahkan pasangan Jawa Tengah, Amanda dan Tukma.

“Kami tak berhenti memburu emas yang ditargetkan. Atlet biliar Kalbar masih terus berjuang, dan semoga kami bisa memenuhi target itu,” ujar Sekum Pobsi Kalbar, Ngatiman kemarin.

Peluang meraih emas belum tertutup. Biliar hingga kemarin masih menyisakan beberapa nomor yang dipertandingkan. Kalbar masih memiliki wakilnya di nomor nine ball single putra dan putri. Double nine ball putra.

Di nine ball putra. Kalbar menempatkan dua atletnya di 16 besar yang baru akan bertanding hari ini. yakni Budi Sumarno dan Rico Herman.(ukpi)

Angkat Berat Tambah Medali di Kelas Non Proyeksi


RIAU, Aceh News - Telah mencapai target yang dibebankan KONI Kalbar, terhadap Pengprov PABBSI dengan dua medali emas yang ditorehkan dua hari lalu oleh Eka dan Evi. Dari cabang angkat berat masih menyusul sumbangan medali. Kali ini dari kelas yang sama sekali tidak ditargetkan. Bertanding di Duta Mayang Garden Hotel, Minggu (16/09/2012) kemarin. Satu dari tiga lifter Kalbar sukses menyumbang medali perak untuk Kalbar. Yakni dari kelas 63 kilo gram. Atas nama Nanik Suprayati.

Nanik tak bisa mengungguli lawannya, asal Lampung. Noviana Sari yang mampu membuat membuat total 578.2 kilo gram. Sedangkan Nanik hanya memiliki total angkatan 502 kilo gram. Di posisi ketiga, diraih atlet Lampung atas nama Mardiana Eka.

Dua kelas yang bertanding Minggu kemarin sama sekali tak diproyeksikan medali. Selain nomor tersebut dihuni lawan yang berat. Tiga lifter Kalbar yang turun kemarin seluruhnya atlet senior. Tumirah, Nanik, dan Siti Jamilah.

“Kita memang tak menargetkan medali di kelas ini. Bukan menyepelekan karena usia atlet kita yang tua, namun lawan yang dihadapi betul-betul berat,” ujar Achmadin Umar usai pengalungan medali kemarin.

Madin menambahkan, angkat berat hanya menargetkan di kelas 47, 52, dan 84. Karenanya, atas keberhasilan yang ditorehkan Nanik kemarin, Madin sangat kaget dan bahagia. Usai diketahui sebagai juara kedua, Madin kemarin langsung keluar dari arena dan hanya berdiam diri di luar hotel.

Torehan perak kemarin semakin memantapkan posisi Kalbar di peringkat lima belas. Dengan torehan 5 medali emas, 3 perak, dan 10 perunggu.

Tambahan satu medali emas disumbang dari cabang anggar yang sebelumnya hanya empat, masing-masing dua medali emas dari angkat berat, satu dari tarung derajat, dan satu lagi dari anggar floret putri.

Nanik yang ditemui usai pengalungan medali kemarin meluapkan kegembiraannya dengan air mata. “Sangat tidak menyangka, namun saya terus berusaha. Dan ini hasilnya. Semoga ini bisa menjadikan Kalbar lebih baik meski sebatas perak,” ujarnya.

Kalbar masih memiliki beberapa cabang yang diharapkan mampu menambah koleksi medali sekaligus mengamankan posisi peringkat nasional. Seperti biliar masih menyisakan beberapa nomor. Anggar tiga nomor salah satunya nomor potensi medali emas, dayung lolos ke babak final. Terjun payung, dan panjat tebing yang akan bertanding hari ini.

“Kita tetap ingin optimis, bisa memperbaiki peringkat. Dan melampaui perolehan medali pada PON di Kaltim,” ujar Sekum KONI Kalbar, Firdaus Zar’in kemarin yang diwawancarai saat menyaksikan angkat di berat. (ukpi)

Machmud Keluhkan Fasilitas Penginapan Atlet

Written By ichsan on Sabtu, 15 September 2012 | 23.49


Riau, Aceh News - Sudah menjadi pemberitaan lama. Bahwa fasilitas PON Riau masih belum rampung secara keselurahan. Sekarang baru terasa, khususnya saat kontingen PON Kalbar sudah sampai ke Riau.

Ketua KONI Kalbar, Syarif Machmud Alkadrie kemarin mengeluhkan fasilitas penginapan atlet yang belum siap untuk ditempati. kepada wartawan Machmud mengatakan sempat atlet tak mau menempati penginapan yang disediakan karena masih banyak debu dan ruangan belum rapi. Akan tetapi, atlet tak dapat pilihan lain. Sebab hanya itu satu-satunya tempat yang ada.

Menurut Machmud, untuk mencari penginapan lain sudah tidak memungkinkan sebab penginapan dan hotel di Kota Pekanbaru sudah penuh. "Ya, kami hanya bisa prihatin," kata Machmud.

Sejak hari pertama, atlet Kalbar yang ada di Kota Pontianak tidak menempati satu lokasi. Mereka terpisah-pisah. Begitu juga delapan awak media yang ikut serta untuk meliput atlet PON Kalbar selama di Riau. Terpisah dengan pengurus KONI dan atlet. Awak media berada di penginapan tak jauh dari kantor Gubernur Riau. Beserta dengan atlet dan official taekwondo. Di Jalan Utama Nenas, Pekanbaru Riau.

Sedangkan atlet lainnya yang venue olahraga berada di luar Pekanbaru, sudah berangkat sejak kemarin ke tempat venue, seperti ke Bengkalis dan daerah lainnya di Riau.(ukpi)

KONI dan Pemprov Hargai Emas PON Rp 200 Juta

RIAU, Aceh News - KONI dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat telah membulatkan tekad bersama, akan memberikan hadiah uang senilai Rp 200 juta kepada atlet Kalimantan Barat yang berhasil memboyong emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan digelar di Riau, 6-20 September mendatang.

Hal ini disampaikan oleh Ketua KONI Kalbar, Sy. Machmud Alkadrie dan Sekda Kalimantan Barat, M. Zeet Hamdy Assovie di hadapan atlet Kalbar dan kepada awak media pada malam pelepasan atlet PON Kalbar yang dilaksanakan di Hotel Mercure, Rabu malam lalu.

Anggaran tersebut menurut Machmud merupakan anggaran pemerintah provinsi Kalbar melalui perubahan anggaran tahun 2012. Perjuangan yang dilakukan pengurus KONI Kalimantan Barat untuk memberikan reward bagi para atlet yang berpretasi di kancah PON 18 Riau mendatang memberi harapan cerah bagi atlet. Pemerintah Provinsi Kalimantan barat telah mengucurkan dana segar sebesar Rp 8 miliar khusus untuk para atlet perah medali.

Ketua Umum KONI kalbar sy. Mahmud alkadrie memastikan bonus atlet peraih emas sebesar Rp 200 juta rupiah. Sementara itu bagi peraih perak dan perunggu besarnya sama seperti PON ke-17 di Samarinda.

Mahmud menjelaskan, para pelatih yang atletnya meraih medali juga bakal diberikan bonus. Dirinya mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Kalbar Cornelis yang memiliki kepedulian tinggi terhadap olahraga kalbar, dan terus mendukung perjuangan atlet daerah ini dalam berlaga di pesta olahraga terbesar di Indonesia itu. (uKPI)

Teh Talua, Minuman Amis Penuh Gizi

  • Teh Talua menjadi minuman khas di bagian barat Indonesia. di  Riau minuman ini sangat banyak diminati masyarakat.
RIAU, Aceh News - Jangan anda menyangka, bahwa teh hanya dapat dicapur dengan gula dan susu untuk dijadikan minuman. Dan itu menjadi mayoritas bagi masyarakat, khususnya di Pontianak. Tidak pernah terpikir kan kalau ada minuman baru di telinga kita yang bahannya juga dari teh?

Di Riau dan daerah yang dekat dengan kota itu, ternyata teh tak hanya dicampur dengan dua bahan di atas. Tapi teh juga dipola, dicampur dengan kuning telur dan susu yang juga dijadikan menuan saji di warung-warung kopi di Kota Riau. Teh Talua atau teh telur. Sebuah minuman khas yang tak hanya sekedar untuk santai, namun minuman ini penuh dengan gizi.

Malam ke empat dalam agenda melakukan liputan Pekan Olahraga Nasional ke-18 di “Bumi Melayu lancing Kuning” Pekanbaru, Riau. Saya diajak rekan yang dulu pernah menjadi Ketua PW IPNU Riau. Rayhan berjalan-jalan sekedar keliling sebagian sudut Kota Pekanbaru Riau.

Perjalanan malam itu dimulai sekitar pukul 10 malam dengan menggunakan mobil. Sepanjang perjalanan sejak Jalan Sudirman, menyusuri Jalan Ahmad Yani, Sumatera, dan Juanda. Saya berdiam diri dan tak banyak ngobrol. Rayhan kebetulan menunjukkan lokasi kuliner kepada rekannya yang baru datang dari pulau Jawa. Saya hanya mendengarkan percakapan mereka dan sesekali saja menyambung menimpal pembicaraannya. 

Ada belasan lokasi kuliner yang ditunjukkan Rayhan kepada temannya. Entah apa maksudnya, padahal malam itu sama sekali tidak turun dari mobil untuk makan malam, dan Malam itu juga, saya dibawa rayhan mampir sebentar ke masjid bersejarah di kota itu. Masjid yang dibangun oleh perintis Kota Pekanbaru. Cukup asli dan di masjid tersebut masih ada sisa peninggalan zaman dulu. Yakni kubah emas yang masih dipertahankan di mimbar khutbah masjid tersebut. Letaknya tak terlalu jauh dari Sungai Siak.

Setelah selesai menunjukkan lokasi kuliner. Giliran saya yang akan mendapat jamuan dari Rayhan. Saya tidak tahu rencana Rayhan malam itu. Dari arah Sudirman, jalan yang membentang panjang di pusat Kota Pekanbaru itu mobil belok ke kiri. Menuju Jalan Nangka. Tak jauh masuk ke dalam melewati Pasar Cipuat. Sopir yang membawa mobil itu kemudian berhenti di tepi jalan di depan warung makanan yang berjajar rapi. “Kita minum dulu,” kata Rayhan kepada saya. “Oke,” jawab saya singkat dan turun dari mobil.

Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam lewat. Tapi suasana di jalan itu masih sangat ramai, begitu juga di warung-warung makanan yang berjejer. Kami bertiga mengambil warung yang paling tengah. “Teh telor tiga ya,” kata rayhan kepada salah satu karyawan warung itu. Pesanan itu belum dibuat. Saya bertanya pada Rayhan. “Minuman apa itu,” kata saya. “Saya pesan kopi saja mbak,” kata saya kepada karyawan tadi. Rayhan langsung mengklarifikasi saya. Karena tidak mau minum teh telor. “Kenapa tak minum,” tanya Rayhan. “Saya tak biasa minum yang belum saya kenal bang,” jawab saya.

Rayhan memaksa saya untuk mencobanya dan segera memberi tahun karyawan tadi untuk membuatkan teh telor tiga gelas.
Betul-betul aneh menurut saya. Bagaimana mungkin teh dicampur dengan telor? Apa rasanya? Mungkinkah saya bisa meminumnya?
Banyak sekali pertanyaan dalam benak saya. Sekitar lima belas menit karyawan itu kembali ke meja kami. Tiga gelas teh telor sudah disajikan kepada kami.

Saya melihat, bukan lagi berbentuk teh benda itu. Namun buih seperti buih telor yang dikocok. Baunya agak amis di hidung saya. Maklum saja, sebab saya belum pernah memakan telor mentah. Meski orang kampung berkeyakinan kuning telor ayam kampung adalah obat. Tapi saya tetap tak pernah mencoba.

Air teh di gelas itu seperti tak sampai setengah gelas, ke atasnya adalah buih kuning telor. Di bagian bawah gelas saya lihat ada putih susu yang meliris mengendap. Betul sekali itu susu. Saya aduk benda itu. Dan begitu terdengar bau seperti adonan kue yang biasa kakak saya buat menjelang lebaran. Tidak amisnya dalam penciuman saya, karena kuning telor yang dikocok itu dicampur adengan susu. Jadinya tak terlalu amis.

“Sruuutttttttt” saya minum hampir habis setengah gelas. Rasanya, ya amis dan agak manis karena susu. “Ini minuman sehat. Kamu harus minum, cocok untuk badan sebab telornya adalah telor kampung,” ujar Rayhan.

Saya menurut saja. Setelah saya minum lagi, benar tak terasa kalau itu adalah kuning telur. Meski benda itu minuman asing di lidah saya, saya tetap menghabiskannya. Dengan empat kali “sruuutttt”, habis satu gelas itu menyisakan buih yang tak mengalir.

Saya mulai ingin tahu tentang minuman itu. Menurut Rayhan, minuman itu dibuat dengan bahan teh, kuning telur, dan susu. “Tapi, rasanya akan berbeda kalau kocokannya tak pas,” kata Rayhan.

Rayhan juga mengatakan, tak sulit untuk mendapatkan teh telur di Kota Pekanbaru. Tinggal mampir ke warung-warung. Pasalnya, mayoritas di warung-watung tepi jalan di kota itu menyediakan teh telur.

Teh telur adalah sebutan yang lazim. Pada dasarnya, minuman ini bernama Teh Talua. Talua adalah bahasa minang yang artinya telur. Rekan saya, yang pernah melakoni tugas jurnalistik di Pontianak, 
Uji keesokan malamnya memberi tahu saya tentang minuman itu. Dengan cepat saya bilang kalau saya sudah minum itu.

Uji ternyata begitu lekat dengan minuman ini. Bahkan, ia tahu lokasi minuman khas Minang tersebut di Kota Pontianak. Saya kaget ketika uji mengatakan kalau di Pontianak seperti yang ia ketahui ada dua tempat yang menyiapkan menu itu. Di rumah makan daerah Jalan Penjara dan di depan kantor Bulog Kota Baru, Pontianak. (UKPI)

Eka Komalasari: Pecahkan Dua Rekor Sekaligus

RIAU, Aceh News - Tak hanya menjadi peraih emas di kelas 47 kilo gram, namun sosok bernama lengkap Eka Komalasari, lifter angkat berat andalan Kalbar ini juga menorehkan prestasi Asia. Ia mampu memecahkan rekornya sendiri di tingkat nasional, juga rekor Asia. Dua rekor yang dipecahkan sama-sama di squat. Eka mempertajam rekor atas namanya sendiri di nasional dari rekor sebelumnya, 175 kilo gram. 

Untuk tingkat Asia, Eka memecahkan rekor squat yang dipegang atlet Jepang dari total 178 menjadi 181 kilo gram. Emas kali ini menjadi emas kedua di ajang PON setelah di PON Kaltim lalu ia juga mempersembahkan emas untuk Kalbar.


Gadis kelahiran Pontianak, 22 Januari 1990 ini menggeluti angkat berat sejak 2005. Berbagai prestasi ia renggut, mulai dari tingkat provinsi, nasional, bahkan Asia. Ia telah dua kali membawa bendera Indonesia di tingkat Asia pada kejuaraan Asia. Keduanya, ia menorehkan emas untuk Indonesia.

Ditemui usai pengalungan medali kemarin, soal tantangan dan beban medali yang ditargetkan padanya. Eka mengaku sangat beban, bahkan susah untuk tidur karena kepikiran takut tak bisa mewujudkan harapan pelatih, Pengda PABBSI, dan KONI Kalbar. “Susah tidur selalu kepikiran. Memang berat, namun setelah tahu hasilnya. Kini saya puas, terlebih lagi mampu memecahkan rekor,” ujarnya dengan senyum bahagia.

Soal lawan, Eka mengaku tantangan berat adalah Lampung yang sangat disiplin dan ketat pembinaannya. Akan tetapi, dari beberapa kali bertemu dengan atlet Lampung, rasa grogi dan lainnya lepas. “Yang ada hanyalah bagaimana mampu melakukan angkatan paling berat,” ungkapnya.

Putra pertama dari empat bersaudara buah hari pasangan Kasikin dan Kasinah ini kemarin tak bisa melepas senyum bahagia usai diketahui hasil keseluruhan total angkatan di kelas yang diikutinya. “Capek tapi bahagia, kupersembahkan emas ini untuk ibu dan bapak yang selalu mensupport, keluarga, pelatih, rekan-rekan. Dan Ibu Utin sebagai Ketua Bapora Kalbar,” ujarnya.

Tak lupa juga, Eka mengucap syukur kepada Allah atas kekuatan yang diberikan kepadanya. Baik saat bertanding atau mampu berlatih dengan giat sejak ia terjun ke angkat berat tujuh tahun silam.

Penampilan Eka kemarin sangat memukau. Pada angkatan squat, Eka mampu mengakta berat 181 kilo gram, beach press 172 kilo gram, deat lift 185 kilo gram. Sehingga total angkantannya 453.5 kilo gram. (ukpi)

Kalbar Akui Pembukaan PON Riau Spektakuler


RIAU, Aceh News - Kontingen Kalimantan Barat tetap bersemangat mengikuti pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XVIII yang berlangsung di Stadion Utama Riau, Selasa malam lalu. Meski Kalbar minim persiapan untuk acara tersebut.

Daerah lainnya di barisan depan rata-rata diisi oleh dua putra dan putri dengan pakaian khas daerah. Namun Kalbar tak ada atlet yang menggunakan pakaian khas Dayak dan atau Melayu.
Kalimantan Barat yang menggunakan kostum hitam-hitam tetap bersemangat pada parade defile yang disaksikan langsung oleh Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono beserta istri dan tamu undangan lainnya.

Saat host menyebutkan nama Kalimantan Barat yang akan melintasi di depan meja VVIP yang ditempati Presiden RI. Menyeruak dengan gema tepukan tangan yang meriah. Padahal rata-rata atlet Kalbar mengikuti defile.

Kontingen Tim PON Kalimantan Barat, yang dipimpin Prof. Dr. Slamet Rahardjo, berjalan melambaikan tanggannya kepada Bapak Presiden dan penonton yang ikut menyaksikan jalannya pembukaan saat nama Kalimantan Barat disebutkan. Tampak terlihat dalam layar shooting Presiden SBY ikut melambaikan tangannya kepada kontingen Kalbar.

Acara pembukaan yang diawali dengan beraneka ragam kesenian dan tarian Selasa malam lalu, serta design lampu yang menyilaukan mata diakui oleh Prof. Dr. Slamet Rahardjo merupakan pembukaan PON yang paling sepaktakuler dibanding dengan PON sebelumnya.

Upacara pembukaan yang berlangsung meriah. Berbagai acara ditampilkan dengan meriah dan gemerlap, diirinya lampu hias yang ditata sedemikian rupa. Kali ini upacara pembukaan bertemakan "Api dan Peradaban" yang dimeriahkan oleh penyanyi nasional seperti Rossa dan Judika serta grup band Ungu. Upacara pembukaan diawali pesta kembang api setelah lagu Indonesia Raya dikumandangkan pada pukul 20.00 WIB.

Acara yang dimulai pukul 19.30 WIB, diawali dengan sebuah tarian pencak silat, dan dilanjutkan dengan tari-tarian lain yang bernuansa Melayu. Setelah itu acara dilanjutkan dengan parade kontingen 33 provinsi. Tampil pula beberapa atlet yang pernah mengikuti PON pertama tahun 1948, lalu kontingen wasit dan ofisial pertandingan.

Ketua PB PON yang juga gubernur Riau, Rusli Zainal, lalu memberikan sambutan selama kurang lebih 20 menit. Pada pukul 21.25 WIB Presiden SBY naik ke podium. Berbeda dengan gubernur, Presiden memberi sambutan yang singkat, hanya sekitar enam menit. "Selamat datang, selamat bertanding, dan selamat menyaksikan pertandingan kepada para atlet, ofisial, wasit, dan suporter yang datang dari seluruh tanah air," demikian SBY mengawali pidatonya.
Dalam sambutannya, Presiden RI, berpesan kepada seluruh atlet dan pelatih, serta official untuk bisa mencapai prestasu dengan tetap menjaga sportifitas, semangat kebersamaan dan persaudaraan. Presiden menyudahi pidatonya dan membuka secara resmi perhelatan akbar ini dengan menekan tombol alarm.

Penyulutan api PON dilakukan dengan beberapa rangkaian. Pertama api diangkut dengan perahu, dibarengi dengan "presiden penyair" Sutardji Calzoum Bachri membacakan puisi ciptaannya yang berjudul "Kukalung".

Kemudian api diserahkan kepada penunggang kuda berpakaian serba putih, yang berperan sebagai pahlawan dari Riau, Tuanku Tambusai, yang kemudian dibawa ke atas panggung, di mana mantan atlet binaraga Riau, Zamri Bachtiar, menunggu untuk menyulutkan api ke kaldron.

Api diambil dengan sebuah tombak dan Zamri ditarik ke atas, menyamai tinggi kaldron di sampingnya. Selanjutnya, Zamri melemparkan tombak ke arah kaldron. Tombak meluncur ke puncak kaldron, dan api PON menyala besar. Bersamaan dengan menyalanya api PON, di luar Stadion Utama Riau dengan serentak meluncurkan kembang api yang telah ditata di beberapa titik sekitar stadion. Stadion Utama Riau seketika dikelilingi pecahan kembang apai di udara. (ukpi)

Ini Lokal Baru SDN 07 Pinggir

Written By ichsan on Jumat, 14 September 2012 | 19.13


Pembangunan Lokal baru SDN 07 Pinggir yang diduga dipungut uang, dari orang tua siswa ((Foto/Doc: Aceh News, Amir)

Kepsek SDN 07 Pinggir di Duga Lakukan Pungutan Uang Besar-Besaran


PINGGIR/RIAU, Aceh News - Melihat sepintas lalu SDN 07 Muara Basung, Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis yang hanya berjarak beberapa meter saja dari jalan lintas Dumai-Pekan Baru terlihat adem ayem saja. Namun di saat memerengkan telinga kita ke siswa-siswi yang masih duduk di bangku kelas 5-6 itu, kita sangat prihatin dengan beban yang di pikul oleh orang tuanya yang di wajibkan oleh Majelis Guru untuk membayar uang buku dan uang pembangunan lokal juga pagar keliling Sekolah tersebut

Semua lapisan Masyarakat tanpa terkecuali sudah menerima informasi yang jelas dan akurat, bahwa Pemerintah Republik Indonesia sudah membebaskan dan menggratiskan semua biaya Pendidikan melalui dana BOS juga mewajibkan belajar 9 Tahun bagi anak-anak Bangsa ini

Beberapa orang tua murid siswa SDN 07 Pinggir di sebuah warung yang tidak berapa jauh dari Sekolah tersebut, sedang hangat membicarakan batas waktu yang di berikan oleh pihak Sekolah dan Majelis Guru untuk melunasi semua dana Buku dan dana Pembangunan Sekolah yang sudah di tetapkan dan di wajibkan itu

Orang tua murid SDN 07 Muara Basung Kecamatan Pinggir, DN STRS kepada beberapa awak Media cetak dan Elektronik mengatakan, bagai mana caranya kami untuk membayarkan uang Buku dan uang Pembangunan lokal juga di tambah uang Pembangunan pagar Sekolah lagi sekaligus seperti ini, untuk makan sehari-hari saja kami kewalahan, kami yang ada di jalan lintas ini dan beberapa orang yang tinggal di seberang jalan sana itu, berawal dulunya mendaftarkan anak-anak kami di Sekolah Dasar Negeri 07 Muara Basung ini agar kami juga tidak terlalu di bebani oleh dana pengeluaran yang besar seperti ini, karena kami juga tau bahwa Pemerintah juga sudah membebaskan segala bentuk uang untuk Pendidikan mulai dari SDN sampai dengan SMPN melalui dana Bos,

Ketua Komite Sekolah Dasar Negeri 07 Muara Basung, Unchu Muklis (50) mengungkapkan, tidak pernah tau mengenai adanya Pengutipan liar untuk Pembangunan Sekolah, apalagi yang katanya adanya pungutan Uang Buku, itu semua-kan sudah di tanggung oleh dana Bos dari Pemerintah, memang dulu pernah di bicarakan di Sekolah mengenai pengutipan uang Pembangunan dari orang tua murid, tapi itu tidak di setujui oleh orang tua murid, kenapa sekarang ada pemungutan dana tersebut, bahkan Kepala Sekolah (ERMAWATI S.Pd) tidak pernah memberitahukan kepada saya sebagai Komite Sekolah mengenai Pengutipan uang Pembangunan ini

Di hubungi Kepala Sekolah Dasar Negeri 07 Muara Basung, ERMAWATI S.Pd melalui solulernya bahkan juga di tambah melalui pesan singkat memberitahukan dari Wartawan hendak konfirmasinya, tetapi oleh oknum Kepsek tersebut bukannya menjawab bahkan telepon genggamnya-pun di nonaktifkan, Ermawati S.Pd Kepsek SDN 07 Kecamatan Pinggir terkesan menghindar dari beberapa awak pemburu berita di Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis ini

Di konfirmasi Kepala UPTD Pendidkan Kecamatan Pinggir, Drs Ali Ismet melalui solulernya mengatakan, sampai hari ini saya belum menerima informasi mengenai adanya pengutipan dana untuk pembangunan lokal dan pagar Sekolah oleh Majelis Guru tersebut, 

"namun kalau itu benar adanya informasi dan fakta apalagi Kepala Sekolah tidak kourpreatif silahkan saja Rekan-rekan memuat beritanya dulu, itu jugakan bisa untuk bahan pertimbangan kami,” ujarnya Ismed lagi, memberikan dukungan penuh kepada profesi jurnalistik dan mengucapkan terimakasihnya kepada rekan-rekan awak Media yang telah memberikan informasi tersebut.(amir)

Visi-Misi SMPN 05 tidak Seperti yang Tertulis


Visi-Misi SMPN 05 Ini, Hanya Tinggal Plang Nama Saja. Pelaksanaannya Tidak Seperti Apa Yang di tuliskan pada papan tersebut. (Foto/Doc: Aceh News, Amir)

Terpaksa Pulang, Karena Tidak Bayar Uang Buku


DURI,RIAU/Aceh News - Lagi-lagi Dunia Pendidikan tercoreng oleh oknum Majelis Guru di Kecamatan Mandau, hanya gara-gara tidak membayar uang Buku Agenda dan LKS, Abdi. B siswa yang masih duduk di bangku kelas satu di SMPN 05 Mandau dengan terpaksa harus pulang ke rumah dan tidak bisa mengikuti mata pelajaran selanjutnya di Sekolah tersebut,

Dengan tersedu-sedan, air mata yang membasahi seragam Sekolahnya Abdi. B berjalan kaki dengan tertatih-tatih menuju pulang ke rumahnya yang berjarak lebih kurang 1 Km dengan tempat ia Sekolah untuk menimba ilmu,

Saat ditemui Aceh News Abdi.B mengutarakan, saya tidak mau ambil Buku itu dan tidak membayar Buku Agenda maka di suruh pulang, "jadi kenapa adik menangis Tanya wartawan kepadanya,” saya di panggil ke depan oleh Guru dan di ledekin juga di sorakin oleh kawan-kawan dengan tepuk tangannya, saya malu dan sedih, karena kawan-kawan yang lain sudah bayar uang Bukunya," terus kenapa adik tidak membayar uang Buku itu Tanya lagi,”mama tidak mau membayar dan tidak di bolehkan oleh mama saya," kenapa mamanya tidak mau membayarnya uang buku Agenda itu, akhiri Tanya awak Media ini,” saya tidak tau kenapa mama tidak mau membayarkan uang Buku Agenda, dan saya hampir setiap hari Kamis di Hukum juga oleh Guru di Sekolah dengan lugunya Abdi.B menceritakannya,

Mendengar hal tersebut yang terjadi kepada Siswa yang masih duduk di kelas satu lokal 7a SMPN 05 Duri, awak kuli tinta langsung mencari tahu lebih lanjut lagi kebenaran informasi tersebut, dan di Sekolah langsung di terima oleh Wakil Kepala SMPN 05 Mandau Lina Wati S.Pd mengatakan, disini tidak ada pengutipan uang sama sekali dari Siswa, kecuali uang OSIS itu memang benar, apakah ibuk yakin tidak ada, untuk beli Bukupun tidak ada di pungut biaya dari Siswa tanya kuli tinta lagi, dengan spontanitas Guru Kurikulum  yang tidak mau mengenalkan namanya kepada Wartawan, juga yang ada di ruangan majelis itu membantah dengan keras tidak ada pak, bapak jangan menuduh kamilah, memang Buku LKS ada kami minta uang dari Siswa tapi itu yang mau saja yang tidak mau kami juga tidak memaksa,” cetus Novermaniti S.Pd dengan nada tinggi yang mengaku Guru Kurikulum di SMPN 05 Duri tersebut,

Di saat pemburu berita hendak keluar dari perkarangan Sekolah, dan sudah menghidupkan Kendaraannya, tiba-tiba di datangi oleh 2 orang Guru perempuan dengan gaya sopan mengatakan, pak sebenarnya masalah ini hanya salah pengertian saja, oleh awak Media juga memberikan senyuman dan menjawab, tidak apa-apa buk biasalah itu, terima kasih buk saya mau pulang dulu ya tambah lagi kuli tinta,” lantas 2 Guru yang menghampiri Wartawan dan juga meminta kuli tinta untuk menemui Guru yang menyebabkan Siswa tersebut harus pulang dan tidak bisa mengikuti mata pelajaran berikutnya itu

Awak Media akhirnya juga memenuhi undangan tersebut, dan di terima langsung oleh Guru Agama Weniyati S.Pdi yang diduga menyebabkan Siswa (ABDI BUTAR-BUTAR) harus kembali pulang ke rumahnya akibat tidak membayar Buku Agenda yang sudah di wajibkan kepada seluruh Siswa Sekolah, saya tidak pernah memaksa ABDI untuk membayar uang Buku Agenda dan LKS dan tidak mengutip uangnya, tapi saya menanyakan apakah Abdi sudah membayar uang Buku LKS dan Buku Agendanya, terus Abdi menjawab belum buk, tentu saya minta dia untuk maju kedepan kelas ingin saya menanyakan lebih lanjut lagi, mengenai ledekan dan di tertawai teman-temannya, itu memang saya mendengar tertawa ledekan dan sorakan dari pada teman-temannya, tapi saya tidak tau apa itu tepuk tangan untuk mengejek dia atau tidak, karena saya tidak melihatnya,”ujar lagi Wen Guru yang diduga sudah menyebabkan Siswa harus pulang karena tidak membayar Bukunya,

Di konfirmasi Kepala Sekolah Menengah Negeri  SMPN 05 Mandau, Nurmawati S.Pd melalui solulernya mengatakan, saya diluar kota pak ada urusan keluarga, lain kali saja kita bahasnya,” cetusnya oknum Kepsek SMPN 05 Duri, yang seakan-akan lebih penting silaturrahmi ke keluarganya di luar kota dari pada mengurus Siswa yang menjadi tanggungjawabnya sebagai Kepala Sekolah.apalagi di saat jam belajar Sekolah.(mir)

HEADLINE

BERITA FOTO

 
Support : Redaksi | Iklan | Copyright © 2011. Aceh News - All Rights Reserved
Modify by Arifa