Headlines News :
Home » , , » Wakil Bupati: Simeulue Lalai Patenkan Budaya Lokal

Wakil Bupati: Simeulue Lalai Patenkan Budaya Lokal

Written By ichsan on Minggu, 23 September 2012 | 15.55


SINABANG, Aceh News - Budaya dan ciri khas adat lokal turun temurun, yang dilakoni warga Kabupaten Simeulue, ternyata tidak satupun yang dipatenkan, dan dianggap telah lalai, dikhawatirkan akan dicaplok daerah lain.

Kelalaian untuk melestarikan dan mempatenkan ciri khas budaya lokal tersebut, ditegaskan Wakil Bupati, Hasrul Edyar S.Sos. M.Ap, saat membuka secara resmi, malam pesona budaya Simeulue, dengan tema "melalui seni budaya kita lestarikan kearifan lokal simeulue masa lalu, kini dan yang akan datang". Sabtu (22/09/2012), malam.

"jujur dan jelas kita semua telah lalai, hingga saat ini tidak ada budaya atau ciri khas kita, padahal budaya itu, memperjelas identitas dan watak, Warga dan daerah itu sendiri", kata Hasrul dengan nada kecewa.

Hasrul Edyar, kembali menyatakn, tidak hanya budaya lokal, termasuk rumah adat Simeulue, nilai-nilai sejarah kabupaten Simeulue, ternyata ciri khas budaya Kabupaten Simeulue, yang ditampilkan, hanya ciplakan dan tiruan budaya luar. "yang ada hanya ciplakan dan tiruan budaya luar", tandansnya.

Orang nomor dua, di Kabupaten Simeulue itu, juga kembali mengukapkan kekesalannya, anyaman tikar, telah dipaatenkaan salah satu Kabupaten di Provinsi Aceh, serta generasi muda diminta supaya melestarikan budaya dan adat istiadat lokal.

"kelalaian ini terbukti, dengan salah satu ciri khas yang ada seperti anyaman tikar telah dipetankan daerah lain. kita semua terutama generasi muda untuk melestarikan seni budaya, lokal, seperti seni nandong hanya didominasi generasi yang berusia uzur", imbuhnya.

Malam pesona budaya Simeulue, dengan tema melalui seni budaya kita lestarikan kearifan lokal simeulue masa lalu, kini dan yang akan datang itu, pihak panitia memperagakan sejumlah kesenian budaya lokal dan tariaan daerah lain, seperti Tariang Ang Ame Fsang, Nandong Senior. Tarian Debus (Alatat). Nandong Cilik Junior. Tarian Mangasila. Lagu Daerah. Tarian Angguk Rapai Geleng, dan Tarian Saman.

Selain itu Wakil Bupati Simeulue, meminta dalam waktu singkat, seperti rumah adat, pakaian adat dan seni budaya, seperti Nandong, Nanga-nanga, sikambang, lagu daerah dan sejumlah adat istiadat lokal lainnya, harus segera diusulkan untuk dipatenkan.  

Namun dalam acara, malam pesona budaya Simeulue, dengan tema melalui seni budaya kita lestarikan kearifan lokal simeulue masa lalu, kini dan yang akan datang itu, lagu daerah yang ditampilkan lebih dominan aliran musik pop dan irama musik melayu, sedangkan seni nandong, hanya menampilkan irama Kecamatan Simeulue Timur, sementara dua irama seni nandong lainnya, Kecamatan Simeulue Tengah, Teluk Dalam dan Kecamatan Simeulue Barat, Salang tidak ditampilkan.

Dalam acara tersebut, dihadiri Kepala Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Aceh, Djuniat, S.Sos. "Seni Tradisional sebagai Median Transformasi Kearifan Budaya tersebut, karena penuh dengan pengetahuan yang diperoleh, lewat seni tutur, seperti nanga-nanga, Sikambang dan Nandong, jadi perlu dilestarikan oleh kita semua", Djuniat.

Sebelumnya, Kepala Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Aceh, Djuniat, S.Sos. Menghadiri Dialog Budaya Aceh dan Apresiasi Seni Tradisional Aceh, bertema "Revitalisasi Budaya Simeulue sebagai Kearifan Masa Lalu". Yang merujuk pada upaya kearifan lokal Simeulue, Smong. Yang telah dikenal luas dan telah memiliki hak paten untuk Simeulue. 

"berdasarkan pengalaman dan cerita turun temurun itu, dan kita yakin masih ada dan banyak kearifan lokal Simeulue, yang perlu direvitalisasi agar dapat diwariskan kepada anak cucu kita", tegasnya, (E.Shabara).
Share this article :
 
Support : Redaksi | Iklan | Copyright © 2011. Aceh News - All Rights Reserved
Modify by Arifa