Headlines News :
Home » , , » Anggota DPRA Tampar Kadri Amin

Anggota DPRA Tampar Kadri Amin

Written By ichsan on Jumat, 07 September 2012 | 00.14

  • Tak Terima Ditampar
Adukan Anggota DPR Aceh ke Polisi

SINABANG, Aceh News - Kadri Amin (23) warga Lafakha, Kecamatan Alafan, Kabupaten Simeulue, menjadi korban penamparan yang dilakukan salah seorang anggota DPR Aceh, asal Simeulue atas nama Erli Hasyim. 


Peristiwa ringan tangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh dari partai bulan bintang (PBB) itu terjadi pada Senin, (03/09/2012) malam lalu, sekitar pukul 22:15 WIB, di seputaran Jalan Baru Sinabang, persinya di salah satu warung kopi atau didepan RSUD Simeulue.


Hal naas itu menimpa Kadri, merasa tidak terima dan malu atas penamparan di ruang publik, sekitar 20 menit kejadian tersebut langsung  pulang ke saudaranya di Desa kuala Baru untuk meminta obata secara tradisional (Obat Kampung) 

keesokan harinya Kadri, sekira pukul 10:WIB, membuat Laporan Pengaduan (LP), ke Mapolres Simeulue, dengan Surat Tanda Penerimaan Pelaporan, tertanggal 4 September 2012 dengan nomor STPL/15/IX/2012/Aceh/RES Simeulue. Dan Laporan Polisi Nomor: LP/VIII/2012/Aceh/RES Simeulue.

Kadri menjelaskan, kejadian yang menimpa dirinya itu, saat ia sedang duduk di warkop sambil mencicipi minuman kopi ditemani beberapa kawannya lalu tiba-tiba anggota dewan itu keluar dari mobil yang diparkir, langsung masuk kedalam warkop menuju tempat kami dan langsung menampar tanpa ada perang mulut atau pertikaian sebelumnya.,”ucap Kadri.

"jujur saya tidak tahu menahu awal permasalahannya tapi kenapa, tiba-tiba dia (anggota DPRA), menghampiri saya, lalu menampar saya, pada bagian muka sebelah kiri, di warung kopi tadi malam," kata Kadri ketika ditanyai wartawan di Sinabang. Seraya memperlihatkan wajah, yang mengaku sempat bengkak. 

Lebih lanjut kata Kadri, kalau pun aksi tamparan, itu hanya sekedar canda antara senior pada junior, namun setelah usai melakukan tamparan, tidak ada itikat atau reaksi bercanda dari Erli Hasim, langsung menuju meja lain. "setelah saya ditampar pak Erli, kemudian tidak duduk bersama dengan kami, justru ia duduk di meja lain di warung yang sama, hal itu membuat saya sangat malu" jelasnya. 

Kadri mengaku, selama ini tidak ada persoalan dengan Erli Hasim, "Saya tidak pernah menyinggung pak Erli dari sebelumnya, hanya saja pada masa pilkada beberapa waktu lalu saya di ajak bergabung mendukung tim pendukung calon kandidat yang diusungnya", namun secara hormat “saya punya pilihan pada Kandidat lain baik provinsi maupun Kabupaten yang jelas Partai Aceh (PA)” pungkasnya. 

Terkait dengan insiden penamparan tersebut, Erli Hasim, yang ditemui  wartawan di warung kopi, Tempat Kejadian Perkara (TKP), di Sinabang, Selasa (04/09/2012). membenarkan bahwa, korban telah melaporkan ke pihak Polisi secara resmi. Hanya saja, persoalan ini kalau dianggap sebuah tamparan serius sudah sangat berlebihan "kejadian itu secara reflek saja, hal biasa dan saya tidak bermaksud apa-apa. tapi ia (Kadri Red) memahaminya sebuah tamparan serius," kata Erli, di lokasi warkop tempat kejadian perkara.

Anggota dewan itu pun mengakui, bahwa yang ditamparnya itu pun yakni masih ada status hubungan kekeluargaan, dari orang tua korban. "Dia itu masih keponakan saya dan saya ini selaku orang tuanya, jadi sudah terlalu berlebihan kalau persoalan ini, dia (kadri), anggap sebuah penamparan serius, sampai keranah hukum" jelasnya.

Terkait laporan korban ke polisi, menurut Erli Hasyim, hal tersebut merupakan hal biasa selaku warga negara, karena merasa dirinya korban tamparan, mempunyai hak terhadap apa yang dialaminya untuk diteruskan ke pihak berwajib, serta mengaku siap memberikan penjelasan apabila diminta pihak berwajib.  

"Hak dia untuk melaporkan ke polisi, kalau pun nanti kepolisian meminta keterangan dari saya, sudah siap menjelaskan yang tentu harus sesuai dengan aturan yang berlaku, terutama terhadap anggota Dewan". Pungkasnya.

Insiden antara Erli Hasim dan Kadri tersebut, menyebar luas dan menjadi pembicaraan hangat sesama warga, termasuk penyebaran informasi melalui sms dan melalui jejaring sosial facebook.

"saya sebagai mantan kandidat calon wakil bupati, yang kalah dalam pemilukada kemarin, tidak sepantasnya pak erli hasim, melakukan penamparan seperti itu, sebab Kadri itu, tim sukses saya. Kita minta aparat berwajib, memproses kasus ini secara transparan dan peraturan yang berlaku", kata Rahmad SH, mantan calon Wakil Bupati, yang kalah dalam pemilukada Simeulue, beberapa waktu lalu, harapnya. (Sumadi).
Share this article :
 
Support : Redaksi | Iklan | Copyright © 2011. Aceh News - All Rights Reserved
Modify by Arifa