Headlines News :
Home » , , » Tripang Kering Asal Simeulue, Capai Satu Juta Perkilogram.

Tripang Kering Asal Simeulue, Capai Satu Juta Perkilogram.

Written By ichsan on Selasa, 18 September 2012 | 17.38

SINABANG, Aceh News - Tripang kering, asal perairan laut Kabupaten Simeulue, memiliki nilai jual tinggi dipasar lokal, sehingga untuk satu kilogram, mencapai Rp. 1000.000. 

Tripang kering jenis Gajah, menempati urutan pertama, dibanderol Rp1000.000 perkilogram.dan diikuti tripang kering lainnya, jenis Kunyit, Tuti, Pahit, Ular, Ayam, Coklat, Bantal, Abu-abu, Mengkudu, Nasi, Gajah Bakau, Duri, Karet, dan tripang  Pasir. dengan harga jual dipasar lokal, Rp 80.000 -400.000, perkilogram.

Harga tripang kering hasil laut Simeulue, melejit jauh hingga, mengalahkan daya jual harga Lobster. Namun sistim pengolahan tripang, dan penangkapnya masih dilakukan secara tradisional oleh nelayan setempat. "kami selam tripang itu, diantara batu karang, hanya memakai peralatan seadanya, seperti kaca mata, pelampung dan perahu, harga tripang kering, sampai satu juta perkilogram", kata Mariadi (22), penyelam Tripang. 

Mariadi, pria lajang, telah lima tahunan menggeluti profesi menyelam tripang diperairan hingga kedalaman 15 meter. Berbagai jenis Tripang hasil tanggapannya itu, diolah secara tradisional, setelah kering dijual kepada penampung tripang kering. Dalam satu hari hanya mendapatkan kurang dari dua kilogram tripang kering, 

"proses tripang kering itu sampai tiga hari, dimasak, diasapi lalu dijemur hingga betul-betul kering, dan baru dijual. kendalanya mengolah tripang kering ini, hanya diwaspadai, jangan sampai tersentuh nasi, kalau sedikit saja kena nasi langsung jadi bubur, meskipun sudah kering, entah kenapa pantangannya tidak boleh bersentuhan dengan nasi", kata Mariadi, sambil tertawa.

Tingginya nilai jual, Tripang kering, yang banyak dijumpai di perairan laut Simeulue, untuk tahun 2011. Berdasarkan catatan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Someulue,  tripang kering, yang diolah nelayan dari delapan Kecamatan yang ada di Simeulue, telah diekspor keluar daerah, lebih dari 24 ton.

Tamsil Amin S.Pi, Kasi Bidang Pengawasan dan Pengendalian Mutu, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Simeulue, mengatakan. "tripang kering yang dioelah nelayan, untuk tahun 2011, yang diekspor keluar daerah, mencapai 24 ton", jelasnya, yang dihubungi, Selasa (18/09/2012).

Terkait dengan tingginya harga jual tripang kering, bahkan mengalahkan harga jual lobster, yang menjadi andalan primadona, hasil Sumber Daya Alam Kabupaten Simeulue, juga dibenarkan Tamsil Amin. "benar, harga tripang jauh lebih tinggi dari harga lobster", katanya.

Namun pihak Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Simeulue, belum mengeluarkan Perda/qanun, untuk peraturan penangkapan tripang, diperairan laut, Kabupaten Simeulue, disebabkan sejauh ini dianggap penangkapan tripang masih terkendali dan hanya dilakukan oleh nelayan tradisional.

"sejauh ini penangkapan tripang dilaut, masih terkendali dan hanya dilakukan nelayan tradisional, dan belum diperlukan penerapatan perda atau qanun tentang peraturan penangkapan tripang dilaut", tandas Tamsil, seraya menambahkan Tripang, masih banyak dijumpai, hampir disetiap batu karang di perairan laut Pulau Simeulue. (E. Shabara)
Share this article :
 
Support : Redaksi | Iklan | Copyright © 2011. Aceh News - All Rights Reserved
Modify by Arifa