Headlines News :
Home » , , » Perusahaan Asal Sumut Berminat Kelola PDKS

Perusahaan Asal Sumut Berminat Kelola PDKS

Written By ichsan on Sabtu, 15 September 2012 | 22.39


SINABANG, Aceh News - Perusahaan asal Medan, Sumatera Utara, (Sumut),  PT Bangun Mitra Perkasa, berminat untuk mengelola Perusahaan Daerah Kabupaten Simeulue (PDKS), yang kini sudah kolaps dan terpaksa ditutup beroperasional, serta ratusan karyawan dan buruhnya terpaksa dirumahkan.

Bentuk keseriusan perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit itu dengan mengajukan proposal ke pemerintah daerah setempat. Serta dilakukan verifikasi penawaran dengan pandangan yang ditawarkan PT Bangun Mitra Perkasa, bersama anggota eksekutif dan legislatif, dan eksekutif yang berlangsung di gedung dewan Simeulue, Jumat (14/09/2012).

Tujuan perusahaan asal Medan, untuk pengolaan kebun sawit plat merah milik Pemkab Simeulue tersebut, dalam presentasinya yakni untuk meningkatkan PAD Simeulue serta optimalisasi pengelolaan kebun PDKS secara profesional, akuntabel dan berwawasan bina lingkungan.

Adapun bentuk kerjasama pengelolaan kebun sawit daerah itu ialah 60:40, artinya untuk perusahaan pengelola 60 persen dan Simeulue sendiri mendapat 40 persen. Kemudian dalam tawaran tersebut juga disebutkan bahwa PT Bangun Mitra Perkasa berkomitmen untuk membangun PKS serta tetap memprioritaskan mempekerjakan putra daerah sesuai kebutuhan di lapangan.

Namun penawaran kerjasama pengelolaan kebun sawit PDKS, anggota Dewan yang hadir merasa keberatan atas tawaran dari perusahaan peminat, yang masih meminta dan melibatkan daerah dari segi penyertaan modal, untuk melanjutkan perkebunan Sawit PDKS.

"Jangan libatkan lagi daerah soal uang untuk melanjutkan PDKS, karena daerah sudah tidak punya uang lagi untuk mensubsidi PDKS," tegas M Asdarmansyah Mas SE, Wakil Ketua DPRK, di hadapan legislatif, eksekutif serta utusan PT Bangun Mitra Perkasa.

Menurut Asdar, pihaknya hanya menginginkan perusahaan yang berminat bekerjasama mengkelola PDKS yang benar-benar mampu tanpa melibatkan daerah lagi untuk menyertakan modalnya lagi. "Sudah lebih dari Rp200 miliar, habis untuk  kebun PDKS, " katanya.

Dalam pertemuan itu pun disebutkan, bahwa perusahaan tersebut menawarkan kerjasama pengelolaan selama 10 tahun. Tidak seperti perusahaan sebelumnnya yang juga sudah mengirim proposal penawarannya dengan masa ikatan kerjasama selama 20 tahun.

Wakil Bupati Simeulue Hasrul Edyar S.Sos M.Ap, yang ditemui sesaat setelah pertemuan tersebut, mengatakan tawaran yang diajukan oleh PT Bangun Mitra Perkasa, itu sah-sah saja dengan meminta pemerintah daerah menyertakan modalnya lagi di PDKS. Akan tetapi menurutnya hal itu sangat memberatkan daerah. 

"Kita tetap menerima proposal yang dilayangkan setiap perusahaan yang berminat untuk bekerjasama mengkelola PDKS tetap kita terima dan menyangkut keinginannya tentu harus dipahami dan kalau permintaanya ini harus didukung lagi uang daerah tentu berat kita diterima," ujarnya, seraya mengatakan belum diputuskan diterima atau tidak atas proposal PT Bangun Mitra Perkasa.

Ia menambahkan, sejak operasioanal PDKS sudah di hentikan oleh sejumlah perusahaan swasta banyak yang berminat untuk menawarkan kerjasama, sementara untuk menentuka siapa yang akan diputuskan dipercayakan sebagai pengelolanya nanti harus mendapat persetujuan semua pihak yang ada di Simeulue.

Pasca dibukanya kran peluang, kepada pihak swasta untuk mengelolah kebun sawit PDKS, sejumlah perusahaan luar daerah, menaruh minat untuk mengelolah kebun sawit BUMD itu. "informasi yang kita terima, ada lima perusahaan yang berminat dan sampai hari ini baru dua perusahaan yang sudah dilakukan pertemuan," ujar Hasrul. 

Kemudian wakil ketua DPRK Simeulue, M Asdarmansyah Mas SE, yang ditemui secara terpisah, juga meminta soal tawaran kerjasama dari perusahaan luar Simeulue itu, supaya tidak memakan waktu lama lantaran kalau terlalu banyak menyita waktu maka akan dikhawatirkan kondisi kebun sawit semakin parah.

"Kalau bisa pada Oktober 2012 nanti harus sudah ada yang ditentukan perusahaan mana yang mengkelola PDKS ini dan tidak perlu lagi banyak memakan waktu, karena dikhawtirkan kondisi kebun semakin parah, tidak terawat, setelah dihentikan beroperasi" katanya.

Pertemuan verifikasi penawaran proposal yang diajukan PT Bangun Mitra Perkasa, dalam rencana struktur manajemen, pengelolaan manajemen PDKS, masih menempatkan orang lama, saat kebun sawit PDKS masih beroperasi. Seperti Muslim, dengan posisi pentinga dijadikan Komisaris. padahal pada waktu PDKS masih beroperasi, Muslim merupakan mitra penampung Tandan Buah Segar (TBS) Sawit PDKS. (E. SHABARA)
Share this article :
 
Support : Redaksi | Iklan | Copyright © 2011. Aceh News - All Rights Reserved
Modify by Arifa