Headlines News :
Home » , » Pemkab Simeulue: Prioritaskan Pendidikan Anak Korban Ikan Hiu

Pemkab Simeulue: Prioritaskan Pendidikan Anak Korban Ikan Hiu

Written By ichsan on Sabtu, 15 September 2012 | 22.51

SINABANG, Aceh News - Tiga orang anak, Yusnadi (42), korban meninggal akibat keganasan ikan hiu, Rabu lalu, mendapat prioritas Pemerintah Kabupaten Simeulue, untuk mendapatkan dana beasiswa anak nelayan. 

Anak kandung mendiang Yusdani, yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar dan Taman Kanak di Desa Luan Balu, Kecamatan Teluk Dalam itu, yakni Robi Alafan, kelas V dan Yenni Desfalista kelas VI, sedangkan Feni Alahanda, yang masih berstatus murid Taman Kanak-kanak (TK).

Hal itu disampaikan Wakil Bupati Hasrul Edyar S.Sos. M.Ap, yang berkunjung kerumah duka, Kamis (14/09/2012), yang didampingi Isdawati S.Pi, Kadis Kelautan dan Perikanan. "langkah pertama kita utamakan pendidikan anak korban, dengan memprioritaskan pendidikannya", kata Hasrul Edyar.

Labih lanjut, Hasrul Edyar mengatakan. Upaya memprioritaskan pendidikan ketiga anak kandung mendiang Yusnadi, segera dimasukan dalam daftar penerima bantuan beasiswa khusus anak nelayan. "karena meraka anak nelayan dan kurang mampu, maka ketiganya masuk daftar penerima beasiswa", imbuhnya.

Kondisi kehidupan nelayan itu, dinilai sangat miskin, juga diprioritaskan mendapatkan, bantuan peralatan perahu mesin, sebagai modal untuk menghidupi keluarga nelayan miskin tersebut. "kita usahakan perahu bermesin itu, dan memang sangat prihatin kondisi kehidupan nelayan kita itu, kata Isdawati S.Pi, Kadsi DKP.

Yusnadi, yang berprofesi nelayan dan penyelam gurita tersebut,  meninggalkan empat orang anak kandung, Robi Alafant, Yenni Desfalista. Feni Alahanda. Lois Idaman  berumur 1.5 tahun, dan sorang isteri Rosmanidar (28). Serta satu unit rumah, lebih dari separoh berdinding terbuat dari goni palstik.  

"inilah kehidupan kami, sepeninggal suami saya ini, entah bagaimana nasib kami kedepan, yang kami harap semoga ada uluran  tangan dari siapapun, yang terpenting sekolah anak saya ini tidak putus", kata Rosmaidar, seraya menambahkan, selama hidup suaminya, hanya mencari nafka kelaut.

Rosmaidar, juga menambahkan. Suaminya mencari nafka, hanya mengandalkan satu unit perahu dayung, untuk memancing, menyelam gurita dan tripang. "setiap hari suami saya hanya memancing, menyelam gari gurita dan tripang. Perahu yang dia pakai, tidak memakai mesin, hanya didayung saja", imbuhnya.

Seperti diketahui sebelumnya, Yusnadi (42), penyelam Gurita, warga Desa Luan Balu, Kecamatan Teluk Dalam, Tewas ditempat, setelah diterkam ikan hiu, diperairan laut Pulau Siumat. Rabu (12/09/2012), Dua jam perjalanan laut dari Kota Sinabang

Ayah beranak empat tersebut, tidak tertolong jiwanya, setelah daging tubuhnya pada bagian, pantat, pinggang dan lengan kanannya, raib dimakan ikan hiu dan mengalami pendarahan hebat, pada saat itu, korban bersama empat rekannya, Darul Amin (40), Didi Isman (22),dan Adi (22). Sedang menyelam mencari gurita. (E. SHABARA).
Share this article :
 
Support : Redaksi | Iklan | Copyright © 2011. Aceh News - All Rights Reserved
Modify by Arifa