BANDA ACEH, Aceh News – Setelah menyerap aspirasi dan masukan
dari para ulama, keuchik, imum mukim, dan tokoh pemuda beberapa waktu lalu
kali ini Wakil Walikota Banda Aceh Hj. Illiza Sa’aduddin Djamal, SE juga menginginkan masukan dan aspirasi dari beberapa tokoh perempuan yang ada di Kota Banda Aceh.
kali ini Wakil Walikota Banda Aceh Hj. Illiza Sa’aduddin Djamal, SE juga menginginkan masukan dan aspirasi dari beberapa tokoh perempuan yang ada di Kota Banda Aceh.
“Untuk mendukung visi Kota Banda Aceh sebagai
model Kota madani, kami sangat mengharapkan masukan konstruktif dan strategis
dari berbagai elemen masyarakat terutama dari para ulama, para keuchik, imum mukim, tokoh pemuda dan tokoh
perempuan“, demikian disampaikan Illiza pada acara silaturrahmi dan buka puasa
bersama para tokoh perempuan di kediaman Wakil Walikota di kawasan Lamdingin, Jum’at (03/08/2012).
Dalam acara yang dihadiri beberapa kepala SKPD di
jajaran Pemko Banda Aceh, perwakilan Woman Development Center (WDC), dari Balee
Syura, Balee Inong dan beberapa tokoh perempuan lainnya, lebih lanjut Illiza
mengatakan peran seorang perempuan tidak bisa dipandang sebelah mata dalam
pembangunan, berbagai posisi strategis kerapkali diisi oleh seorang wanita.
"Selama seorang wanita itu memang memiliki
kemampuan serta kecakapan, mereka memiliki hak yang sama seperti kaum adam,
akan tetapi jangan sampai melebihi kodratnya” ungkap Illiza seraya menambahkan
bahwa suksesnya seorang wanita juga tak lepas dari peran seorang pria, oleh
karena itu kesepahaman diantara keduanya perlu terbangun dengan baik.
Menurut Illiza ada beberapa hal yang perlu
dilakukan untuk mewujudkan Banda Aceh menjadi kota madani, seperti meningkatkan
kualitas agama, memperkuat tata kelola pemerintah yang baik, memperkuat ekonomi
kerakyatan, juga mengharapkan peranan perempuan diikutsertakan dalam ranah
publik, serta meningkatkan peran generasi muda dalam pembangunan
kota.
“Untuk itu marilah sama-sama kita berjihad
membangun Kota Banda Aceh sesuai kemampuan masing-masing dengan tidak melupakan
Syari’at Islam sebagai landasan awal menuju kota madani“, tutup Illiza.
Acara juga diisi dengan tausyiah Ramadhan yang
disampaikan oleh ustazah Rahmatillah hingga menjelang waktu berbuka. (Mahdi
Andela)