Headlines News :
Home » , » Dari Gelisah Muncullah Aksi

Dari Gelisah Muncullah Aksi

Written By ichsan on Selasa, 17 Juli 2012 | 01.48


  • Seminar Gerakan Sosial Lokal 
PONTIANAK, Aceh News - Indonesia merdeka karena pergerakan anak bangsa yang menginginkan kebebasan dari penjajah. Perekonomian kian meningkat karena suatu pergerakan ekonomi yang kiat pesat. Pun demikian pula dengan lengsernya rezim Soeharto, runtuh karena suatu pergerakan. 
B
egitu dengan maraknya berbagai persoalan di tanah pertiwi ini. Mulai dari soal agraria, lahan hutan, belum dikabulkannya pembangunan gedung KPK. Juga menimbulkan suatu pergerakan sosial.

Demikian disampaikan oleh Prof. Dr. Irwan Abdullah pada seminar gerakan sosial lokal yang dilaksanakan oleh Pascasarjana STAIN Pontianak di gedung teater STAIN Pontianak, Senin (09/07/2012) sore kemarin.

Persoalan pergerakan yang kerap muncul belakangan, baik melalui aksi turun ke jalan, tawuran, tulisan di dinding-dinding bermacam jenis. Itu ditimbulkan oleh kegelisahan masyarakat akan sebuah permasalah. Pergerakan tersebut menjadi symbol dari kegelisahan.

“Pergerakan sosial tidak akan terjadi jika tidak ada kegelisahan di tengah masyarakat,” ungkap Irwan Abdullah.
Persoalan-persoalan di Indonesia yang pernah terjadi, baik soal pendidikan, politik, ekonomi, dan agama terus akan memunculkan pergerakan sosial bila tidak terakomidir dengan cepat. Dengan pemberian penjelasan yang nyata serta penyelesaian yang cepat.Irwan menilai gerakan sosial dimulai ketika pendidikan telah meng-global. 

Irwan menambahkan, pergerkana sosial dimulai dengan kuatnya keinginan Soekarno yang masa itu menjadi pelajar di sekolah kedokteran Belanda pada masa penjajahan. Pergerakan pertama itu dimulai untuk sebuah negeri yang bebas dengan pertimbangan dan kerjasama yang nyata. 

Pembaharuan menjadi bagian modal mewujudkan suatu pergerakan. Begitu juga dengan pergerakan yang muncul di Aceh. Hasan Tjiro memulai pergerakannya setelah ia menyelesaikan pendidikan di UIN Yogyakarta. Yang kemudian dilanjutkan oleh Zainudin Abdullah. Smeua itu dimulai dengan pendidikan dan pembaharuan intelektual.

Nara sumber lainnya, Dr. Anis Farida kemarin lebih berbicara pada pergerakan ekonomi yang mencontohkan bagaimana pergerakan perempuan di sebuah desa di Kabupaten Kediri. Pasalnya, ekonomi yang hanya mengandalkan pertanian padi dan sayur di daerah tersebut menuntut sebuah kesejahteraan untuk hidup. Yang akhirnya, pergerakan perempuan tersebut mewujudkan sebuah pemimpin perempuan di desa tersebut. Yang kini menjadi sebuah desa yang maju.

Seminar yang menghadirkan tiga narasumber yang terdiri dari Prof. Dr. Irwan Abdullah (UGM Yogyakarta), Dr. Anis Farida (IAIN Sunan Ampel Surabaya), dan Dr. Priyo Handoko (IAIN Sunan Ampel Surabaya) dipandu oleh moderator dosen STAIN Pontianak, Zainudin, MA. Seminar yang sempat tertunda dua jam karena keterlambatan kedatangan nara sumber kemarin ramai diikuti oleh peserta. Meski molor dan baru mulai jam tiga sore dari jadwal semula jam satu siang, seminar kemarin berjalan dengan penuh wawasan tinggi. 

Ketua Pascasarjana STAIN Pontianak, Dr. Haitami Salim kepada wartawan kemarin menuturkan seminar gerakan sosial dimaksudkan dapat memotret secara regional gerakan yang dilakukan baik secara agama, ekonomi, politik, dan lainnya. 
Pergerakan yang terjadi di Indonesia memiliki sebuah cirri khas yang berbeda antarkelompok dan lapisan. Haitami Salim mencontohkan sebuah pergerakan di Jakarta dengan Pontianak. Punya perbedaan yang mencolok. Contoh lain gerakan sosial masyarakat yang punya kedekatan dengan sebuah instansi akan berbeda dengan gerakan yang mendukung anti korupsi. (Ubay KPI)

Share this article :
 
Support : Redaksi | Iklan | Copyright © 2011. Aceh News - All Rights Reserved
Modify by Arifa