Headlines News :
Home » , » Peneliti Geohazard Aceh Survey Kawasan Longsor Barat-Selatan Aceh

Peneliti Geohazard Aceh Survey Kawasan Longsor Barat-Selatan Aceh

Written By ichsan on Sabtu, 16 Juni 2012 | 01.48

BANDA ACEH, Aceh News - Survei identifikasi kawasan-kawasan yang rawan terjadinya tanah longsor serta penstabilan lereng di kawasan Barat-Selatan mendesak. Inisiatif tersebut dilakukan Peneliti Geohazard Aceh, Jumat hingga Kamis (15-21/6)

Ibnu Rusydy Koordinator survei, sekaligus peneliti TDMRC Unsyiah, mengatakan, survei yang dilakukan TDMRC Unsyiah bersama Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Pengurus Wilayah Aceh dan Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) Komisaris Wilayah Aceh, sekaligus sebagai pembaruan data geologi seputar kawasan Barat-Selatan dan Tengah Provinsi Aceh.

Tahap awal, tim telah mengidentifikasi lebih dari 75 potensi titik longsor sepanjang jalan Banda Aceh – Calang, hasil temuan sementara jenis tanah longsor rotasional, translasi, dan jatuhan batu mendominasi kawasan tersebut.

Tanah longsor rotasional dimungkinkan terjadi karena kondisi lapisan tanah yang tebal, kemiringan lereng yang curam, pembeban lereng dan curah hujan yang sangat tinggi di kawasan tersebut.

Jenis longsor translasi terjadi akibat pemotongan lereng yang searah dengan arah jurus (strike) dan kemiringan lapisan batuan (dip) yang searah dengan kemiringan lereng dimana bidang perlapisan juga berperan sebagai bidang gelincir.

Sedangkan Jatuhan batu sangat mungkin terjadi karena kecuraman lereng yang melebihi daripada 85 derajat.

Rekomendasi pada kawasan Banda Aceh-Calang ; 1) Untuk kawasan lereng perlu dilakukan pemasangan shorcrete (semen) dan Soil Nail (paku tanah), mencegah masuknya air hujan yang bisa menyebabkan pembebanan lereng, peningkatan tekanan air pori (pore water pressure) dan terbentuknya bidang gelincir.

Selain itu, perlu juga dilakukan pelandaian lereng (re-profiling) dibeberapa lereng yang sangat terjal dan dewatering untuk menurunkan muka air tanah.

2)Kawasan lereng batu yang memiliki tingkat rekahan (fracture) yang tinggi harus dipasangkan rock bolt (baut batu) untuk memperkokoh lereng dan menyatukan batuan supaya tidak mudah jatuh. rock bolt ini juga bisa memperkuat gaya geser (shear strength) batu di sebuah lereng. Selain pemasangan rock bolt beberapa lereng batu tersebut harus dilakukan penurunan bongkahan-bongkahan batu (rock removal) yang diperkirakan akan jatuh di masa yang akan datang.

Ibnu Rusdy berharap, pemerintah dan lembaga donor dalam membangun Aceh perlu mempertimbangkan unsur keselamatan dan prinsip-prinsip manajemen bencana

Tim akan berlanjut ke kawasan Aceh Barat, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Subulussalam, Gayo Lues, dan Aceh Tenggara.(fsl)
Share this article :
 
Support : Redaksi | Iklan | Copyright © 2011. Aceh News - All Rights Reserved
Modify by Arifa