TAKENGON, Aceh News - Kurangnya
tenaga dokter yang mengabdikan diri disejumlah pemukiman
warga khususnya wilayah pedalaman di Provinsi Aceh Aceh. Hal
tersebut menyebabkan ketika terjadi permasalahan kesehatan, masyarakat menjadi
tidak terlayani. Sementara Fakultas Kedokteran yang ada di Aceh saat
ini belum mampu memenuhi kebutuhan tenaga dokter. Kondisi ini
pada gilirannya berdampak pada kualitas pelayanan kesehatan masyarakat.sehingga
keberadaan sebuah Fakultas Kedokteran sangatlah prospektif dan
dibutuhkan oleh masyarakat.
Pernyataan
tersebut disampaikan Bupati Aceh Tengah, Ir.H.Nasaruddin,.MM disela-sela
wisuda Sarjana ke-2 Universitas Gajah Putih (UGP) Takengon, Sabtu (
4/02/) pagi di Gedung Olah Seni Takengon. Prosesi wisuda ini turut
juga dihadiri kordinator Kopertis Wilayah Sumut - Aceh, Prof.
DR. Nawawi Lubis.
Guna
mewujudkan hal tersebut, Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin yang juga menjabat
sebgai Ketua yayasan Gajah Putih Takengon, mengatakan pemerintah
daerah setempat telah mempersiapkan adanya sebuah rumah sakit pendidikan di
daerah itu,"Rumah Sakit Umum yang kita miliki, sejak tahun 2010 lalu telah
mendapat peningkatan status menjadi tipe B, dan ini merupakan salah satu syarat
di bentuknya satu Fakultas Kedokteran", ujar Nasaruddin.
Selain
itu, Nasaruddin menambahkan segala peralatan dan kelengkapan rumah sakit juga
terus dipenuhi, bahkan pada tahun lalu RSU Datu Beru Takengon mendapat bantuan
sebesar 35 milyar rupiah untuk pembelian peralatan dari pemeintah pusat.
Disamping pemenuhan peralatan pihaknya juga gencar memberi kesempatan bagi
dokter umum untuk melanjutkan studi spesialisasi kedokteran.
"Saat
ini kita telah memiliki 23 dokter spesialis dengan berbagai keahlian, dan jika
telah disetujui keberadaan Fakultas Kedokteran, para dokter spesialis ini juga
akan bertindak sebagai dosen," tutur Nasaruddin.
Ternyata
Gayung pun bersambut, ketidakmerataan sebaran profesi dokter di
wilayah pedalalaman Aceh Ini, telah mengusik Koordinator Kopertis I
wilayah Sumatera Utara- Aceh , Prof. DR. Nawawi
Lubis.
Di
hadapan 210 wisudawan, tenaga pengajar, Para orang Tua wisudawan
serta segenap n Civitas akademika UGP, Nawawi mengungkapkan Aceh dan
Sumatera Utara khususnya sangat berbeda dengan masyarakat di jawa yang memiliki
aksesibilitas relatif baik serta didukung oleh tingkat dan kualitas pelayanan
kesehatan yang memadai.
Sehingga
menanggapi usulan dari Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah beserta yayasan Gajah
Putih tentang pendirian satu fakultas Kedokteran melengkapi fakultas yang telah
ada di UGP, Nawawi menunjukkan keseriusannya dengan meminta pihak terkait untuk
memasukkan usulkan dan persyaratan yang telah disiapkan segera.
"Kalau
bisa dalam bulan ini saya sudah menerima usulan penambahan fakultas Kedokteran UGP,
agar langsung bisa dibawa ke Jakarta untuk proses berikutnya", kata Nawawi
Nawawi
menyadari saat ini telah diberlakukan moratorium untuk pendirian Fakultas
Kedoteran, namun ia yakin dapat memperjuangkan hal tersebut, karena dilandasi
oleh pengalaman disetujuinya beberapa sektor lain yang juga di telah di
moratorium sebelumnya, namun karena alasan tertentu tetap masih dimungkinkan
untuk mendapat persetujuan pendirian. Semoga (abdan/wandy)