BANDA ACEH, Aceh News - Pihak Dinas Kehutanan dan Perkebunan Aceh meminta
masyarakat di sekitar hutan untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga hutan dari
pembalak liar yang tidak bertanggungjawab.
”Kalau terjadi banjir dan longsor, yang menerima petaka dan kerugian
langsung adalah masyarakat. Jadi sudah saatnya masyarakat berperan aktif,” ajak
Kadishutbun Aceh, Ir.H. Fakruddin Polem, MBA, melalui Kabid Perlindungan, Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial
Dishutbun Aceh, Ir.Hasrian Nur, MM, pekan lalu pada Aceh News, ketika
ditanyakan upaya pencegahan pembalak liar yang kian meresahkan itu.
Pihaknya mengakui,
upaya menjaga kelestarian hutan Aceh mengalami beragam rintangan dan tantangan.
Selain minimnya personil dan luasnya hutan yang harus di awasi, juga seringkali
ditemukan pembalak liar yang memiliki kekuatan ’besar’. ” Rata-rata ada oknum
tertentu. Jadi kadang-kadang orang kita (polhut) terpaksa mundur,” bebernya
lagi.
Selain melibatkan
kelompok tertentu dalam pembalakan hutan, pihaknya juga ikut merasa prihatin
dengan ulah petani yang suka menebang hutan dengan dalih membuka lahan
pertanian yang baru. ” Padahal, masih banyak lahan-lahan pertanian yang
terbengkalai tak tergarap,” sesalnya lagi.
Kedepan katanya,
upaya menjaga hutan akan melibatkan masyarakat sekitar. Kondisi hutan dan
tingkat ketergantungannya hanya masyarakat dan penduduk sekitar yang
mengetahuinya. Jadi peran masyarakat sangat urgen dan tak dapat dipisahkan.
”Pemerintah siap menfasilitasi dan mendukung sehingga hutan di Aceh kembali
berfungsi seperti sediakala,” janjinya.(BNC)