SUBULUSSALAM. Aceh News - Bantuan untuk masyarakat yang terkena musibah gempa
bumi pada awal bulan September 2011 lalu dikhawatirkan sipenerima tidak tepat
sasaran dan tumpang tindih. Demikian disampiakan Ketua LSM berkah Syahril, SE.
Pasalnya tegas Shahril yang
menangani bantuan tersebut terdiri dari dua bagian yaitu Dinas Sosial dan Badan
Penanggulangan bencana Daerah (BPBD) sehingga data yang dimilikipun bisa
berbeda dan tumpang tindih.
Apalagi sipenerima bantuan
harus membentuk kelompok melalui ketua, sehingga dalam susunan kelompok bisa
satu keluarga terkena musibah terdaftar di dua kelompok dengan nama berbeda.
Seperti halnya bantuan yagn
diserahkan Dinas Sosial beberapa hari lalu kepada 135 Kepala Keluarga sebesar
Rp. 10.000.000,00/KK. Padahal jumlah keluarga yang rumahnya rusak berat di
wilayah Kota Subulussalam menurut data di BPBD Subulussalam mencapai 264 KK,
sehingga terjadi kecemburuan sosial oleh yang tidak dapat bantuan.
Sedangkan Kabid Rehabilitasi
Sosial Atang Suhendra, ST mengatkaan pihaknya telah menerima Fax dari
Menkokesra Nomor: B.3056/12/2011 Tanggal 11 Januari 2012 isinya agar Proposal
permohonan bantuan gempa 2011/2012 ditindak lanjuti.
Sehingga besar kemungkinan
dana untuk bantuan tersebut akan turun sesuai data yagn diusulkan masalahnya
data yang diusulkan dikhawatirkan masih terdaftar nama yagn telah mendapat
bantuan dari Dinas sosial, sehingga bisa dikatakan tumpang tindih dan
kecemburuan sosial bagi yang lain.
Untuk itu Ketua LSM Berkah
Syahril, SE menyarankan agar pihak terkait benar-benar meneliti sipenerima
bantuan agar tepat sasaran dan tidak terjadi kecemburuan sosial bagi yang lain. (RB)