Headlines News :
Home » , , » Abstrak Pilkada Aceh

Abstrak Pilkada Aceh

Written By ichsan on Kamis, 05 Januari 2012 | 22.55


Pilkada di ambang pintu, Tahun 2012 adalah pesta demokrasi Rakyat Aceh dalam menentukan pimpinan, setiap kandidat yang ikut merasa punya dukungan penuh dari tim beserta masyarakat pendukung, dan inilah sebenarnya modal dasar dari sebuah pergerakan KIP sebagai penyelenggara sangat optimis bahwa penyelenggaraan pilkada tanpa hambatan sesuai penjadwalan yang telah di tetapkan aturan putusan MK.

Dilain sisi Partai Aceh sebagai pemenang Pemilu 2009 di Prov Aceh masih berkeyakinan juga bahwa Pilkada di Aceh akan di tunda. Kedua penomena ini bila di tarik suatu garis pembatas tentunya akan perlu kajian apa sebenarnya yang akan terjadi bila perbedaan ini harus di laksanakan. Pandangan dari tokoh Nasional Drs.Riyas Rasyid beberapa tempo hari di media massa sangat bijak dimana beliau menyatakan bahwa tidak sebanding pilkada dilaksanakan dikala mengorbankan satu nyawa,  artinya penyelesaian kasus sengketa pilkada sebaiknya di tunda untuk di sepakati kedua belah pihak agar benar-banar hasilnya di dapati tidak merusak tatanan masyarakat untuk hidup lebih tenang serta hasil pemimpin yang di dapat mestinya benar-benar bisa belajar untuk kemakmuran Rakyat Aceh yan lebih bermartabat.

Rakyat menginginkan kondisi politik bisa nyaman, sebaiknya para tokoh-tokoh politik utamakanlah menggunakan akal sehat serta matanglah berpikir jangan emosional yang di kedepankan.

Bersama ini perlu kita garis bawahi bahwa harus jujur mengapa Aceh bisa lepas dari konflik berkepanjangan ???. tentunya actor dalam hal ini adalah garis PA. kita harus melihat bahwa strata kehidupan masyarakat Aceh sudah sangat dinamis.

Nah, penomena politik adalah hal yang wajar di belahan dunia manapun, besar harapan kita politik Aceh jangan di jadikan untuk mencari popularitas dengan mengkambing hitamkan elemen lain.

Yang menjadi pertanyaan kita saat ini adalah  mengapa Aceh tidak pernah bias kompak untuk kepentingan Aceh ?. Aceh ingin MoU Helsinki dan UUPA manjadi baris yang harus kita ikuti untuk membangun Aceh. Tetapi kita tidak kompak, UUPA belum lagi di terapkan secara penuh tetapi sudah ada yang menyudisial review, tragis memang kepentingan personil terlalu di tampilkan.

Memang dalam pergerakan politik peranan akal Abu Nawas sangat di perlukan tetapi sangat di sayangkan bahwa waktu yang sebenarnya bukan saat ini, apakah pekerjaan KIP saat ini tidak sia-sia meskipun walau raga harus di landa ???

Dari sudut pandang persamaan lintas pada saat ini Pilkada Aceh kelihatannya lebih menjurus kearah dagang, kalau memang harus berdagang sebaiknya mengarah saja ke Medan Sumatera Utara tetapi ketika betul-betul mengarah ke politik sebaiknya tunda saja pilkada demi menjaga stabilitas keamanan, kenyamanan, ketentraman, serta kebersamaan Rakyat Aceh.

                                          Oleh: Ir.Said Muslim
                                           Pemerhati Masalah Sosial dan Politik
Share this article :
 
Support : Redaksi | Iklan | Copyright © 2011. Aceh News - All Rights Reserved
Modify by Arifa