Headlines News :
Home » , » Terindikasi Korupsi Pekerjaan Jalan Alur Ie Mirah

Terindikasi Korupsi Pekerjaan Jalan Alur Ie Mirah

Written By ichsan on Sabtu, 08 September 2012 | 23.50


Terindikasi Korupsi  
JALAN SEPANJANG 10 KM ALUR IE MIRAH RUSAK PARAH

KUTA BINJEI,  Aceh News - Proyek lanjutan Pengaspalan Jalan Alue Ie Mirah Kecamatan Indra Makmur Kabupaten Aceh Timur, sumber dana APBA Otsus Kabupaten Aceh Timur  Tahun 2011  dengan nilai kontrak Rp 2,8 Milyar lebih.

Volume Kegiatan tidak tertera yang dikerjakan oleh Kontraktor  pelaksana  PT.Indah Karya  Bestari, terindikasi dikerjakan asal jadi, amatan wartawan, baru beberapa bulan siap diaspal jalan sudah mulai terlihat rusak dibeberapa titik. 

Tokoh Mayarakat setempat Cut Lem saat diminta pendapatnya oleh Wartawan mengatakan  “Jalan tersebut selesai dibangun akhir bulan Desember 2011, tapi baru satu bulan jalan tersebut sudah mulai rusak dan mudah terkelupas, bahkan dibeberapa titik sudah mulai hancur, dan ada lubang yang sangat membahayakan pengguna jalan karena ada dua titik jalan yang rusak terlihat seperti jebakan, 

Pertama diruas jalan buket kruet ada gorong-gorong yang pecah dan berlubang, banyak pemakai jalan yang jatuh terperosok dan sudah memakan korban, satu lagi diruas jalan depan tank baterai II eks Asamera badan jalan longsor kejurang, dan mengikis badan jalan sehingga jalan jadi menyempit”  kata Cut Lem.        

kondisi jalan sepanjang 18 Km yang menghubungkan dua kota Kecamatan Alue Ie Mirah dan Kuta Binjei 10 km diantaranya terjadi kerusakan yang sangat parah, jalan tersebut berlokasi di dua Kecamatan Julok dan Indra Makmur Kabupaten Aceh Timur. 

Saat Aceh News berkunjung ke lokasi Jum’at 07 september 2012  melihat kondisi ini sangat memprihatinkan, masyarakat sekitar yang rata-rata  sebagai petani karet dan kelapa sawit, dimana jalan tersebut merupakan jalan sentral yang menghubungkan  kecamatan Julok dan  kecamatan Indra Makmur, didalam nya terdapat puluhan ribu hektar sawit dan karet, dan diperkirakan menghasilakan lebih puluhan ton produksi panen dalam setiap hari.
            
Cut Lem menambahkan, “pada tahun 2011 Pemenang Tender PT. Indah Karya Bestari telah melakukan pekerjaan jalan sepanjang lebih kurang 3 km, sumber dana Otsus, namun yang dikerjakan kurang dari 3 km, 

Menurut staf lapangan sisa pekerjaan jalan yang dikerjakan akan digantikan oleh PT. Indah Karya Bestari  untuk pembuatan gorong-gorong, namun sampai sekarang gorong-gorong tersebut belum dikerjakan, jadi kemana sisa dana itu”  kata Cutlem penuh tanya.
           
Kepala Dinas PU Aceh Timur Ir.Yusuf Adam saat dihubungi Aceh News untuk dikonfirmasi tentang gorong-gorong tersebut tidak berhasil, "berulang kali kami hubungi, namun kedua nomor Hp nya tidak aktif", hingga berita ini diturunkan kami belum bisa mendapatkan keterangannya.

Berikut komentar salah seorang masyarakat pemerhati Sofyan Usman, dirumahnya Desa Bandar baru Kecamatan indra Makmur Aceh Timur, beliau menuturkan kondisi jalan yang sudah dikerjakan oleh PT. Indah Karya Bestari sangat amburadul, tidak sebanding dengan jalan di Desa Blang Jambe kecamatan Julok yamg jauh lebih baik. 

Sehingga dia berharap dalam kegiatan Dana Otsus Kabupaten Tahun  2012 yang akan dikerjakan Tahun ini dengan Pagu Anggaran sebesar Rp 4 Milyar harus dikerjakan dengan baik “siapapun rekanan pelaksana (Kontraktor) pemenang tender yang akan melanjutkan pekerjaan tersebut harus mengutamakan kwalitas, jangan dibangun  asal jadi, 

Karena menurut nya jalan tersebut sering dilewati oleh kendaraan  berat yang bobot muatannya melebihi puluhan ton apalagi dengan jembatan yang tidak permanen tentunya sangat membahayakan bagi keselamatan pengendara

"kita sangat mengharapkan peran serta  masyarakat dan pemerintah dalam menjaga mutu dan kwalitas pekerjaan”  Kata Sofyan Usman yang akrab disapa Abu Rendum.  

Ditempat terpisah Ketua Lsm Simpul Budaya Demokrasi Aceh (SuDA)  T.Nurdin meminta Inspektorat, dan Aparat penegak Hukum harus mengusut tuntas kasus tersebut “Dengan adanya fakta dan realita seperti ini seharusnya Inspektorat Pemerintah Aceh, dan penyidik  Tipikor Polres Aceh Timur harus turun kelapangan mencari tahu kenapa sampai terjadi kasus seperti ini,” kata Nurdin ketua SuDA.  (Yunus)             
Share this article :
 
Support : Redaksi | Iklan | Copyright © 2011. Aceh News - All Rights Reserved
Modify by Arifa