Headlines News :
Home » , , » Disperindagkop Aceh Gelar Pasar Murah di 11 Daerah

Disperindagkop Aceh Gelar Pasar Murah di 11 Daerah

Written By ichsan on Senin, 09 Juli 2012 | 02.44


BANDA ACEH - Untuk menekan gejolak harga kebutuhan bahan pokok menjelang bulan Ramadhan, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Propinsi Aceh menggelar pasar rakyat (pasar murah) di 11 kabupaten/kota di propinsi itu.

Kepala Disperindagkop dan UKM Aceh, Cipta Hunai, melalui Kasi Bina Usaha Pasar, Distribusi dan Pendataan, Mansur, menjelaskan pasar murah akan digelar menjelang Ramadhan selama tiga hari, yakni tanggal 12-15 Juli 2012.


Ke-11 kabupaten/kota yang menjadi sasaran yakni Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Lhoksemawe, Aceh Utara, Aceh Tamiang, Aceh Singkil, Aceh Selatan, Gayo Lues, Aceh Tenggara dan Aceh Jaya.


“Pasar rakyat yang dilaksanakan secara serentak di 11 kabupaten/kota tersebut untuk menekan gejolak pasar,” jelas Mansur kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (6/7).


Dijelaskannya, teknis pasar rakyat kali ini sama dengan pasar murah yang pernah dilakukan tahun sebelumnya. Tahun lalu mereka menyubsisi harga Rp 1.500 dari harga pasar. 

”Kalau harga gula di pasar misalnya Rp 13.000, maka kita kurangi Rp 1.500 menjadi Rp 11.500. Karena itu barang yang dijual di pasar rakyat lebih murah,” ucapnya.

Ada empat macam barang kebutuhan pokok yang disediakan di pasar rakyat, yakni gula pasir, minyak goreng dan tepung terigu dengan harga subsidi Rp 1.500, sedangkan telur ayam disubsisdi Rp 150 per butir. 

Mansur menjelaskan, Disperindagkop dan UKM telah menyiapkan kuota untuk masing-masing kabupaten/kota yakni gula 15.000 ton, minyak goreng 15.000 ton, tepung terigu 6.800 ton, serta telur 40.000 butir.   

“Dengan adanya pasar murah ini bisa menstabilkan harga pasar, sebab dengan daya beli masyarakat di pasar berkurang, harga nantinya stabil. Itu merupakan sasaran kami,” jelasnya.

Mereka melihat, pasar murah dibutuhkan masyarakat karena ada sebagian kebutuhan pokok yang harganya sudah mulai naik menjelang bulan Ramadhan, antara lain gula pasir. “Tapi menurut kami, kenaikan harga gula tersebut bukan disebabkan jelang bulan puasa, tetapi karena kekosongan gula di dalam negeri,” demikian kata Mansur. (MedanBisnis-dedi irawan)
Share this article :
 
Support : Redaksi | Iklan | Copyright © 2011. Aceh News - All Rights Reserved
Modify by Arifa