Headlines News :
Home » , » Raja Lokal Tanpa Akal

Raja Lokal Tanpa Akal

Written By ichsan on Selasa, 03 April 2012 | 00.06



Konsep desentralisasi yang selama ini sudah berjalan tidak semua menjadi tolak ukur keberhasilan sebuah pemerintahan daerah ketika pembangunan dan kesejahteraan rakyat masih menjadi tanda tanya dan mimpi buram. 

Tak heran jika kita melihat di depan mata tanpa kita sadari bahwa telah lahirnya Raja baru di daerah untuk menjadi penguasa tunggal, kebijakan yang lahir tidak pernah memihak kepada masyarakat, kesenjangan dalam pembangunan masih mengalir bagaikan air didalam pipa, masih adanya niat untuk terus memimpin bagaikan tahta kerajaan meskipun perubahan dan keberhasilan tidak pernah terealisasikan. 

Ditambah lagi sejuta hasrat dan keinginan dengan mengatas namakan perubahan, namun tanpa disadari mereka telah menjadi raja di daerah, apa lagi sampai mengatakan tidak pernah ingin menjadi pemimpin, namun cara yang keji dan tidak berakal tetap menjadi umpan. 

Sangat layak jika dikaitkan dengan kondisi saat ini dimana para calon kepala daerah (Bupati/Walikota) yang telah meninggalkan masa jabatan, namun untuk melanjutkan tatanan pemerintahan dan kesejahteraan rakyat harus ada Pj di daerah masing-masing, bahkan sebagian besar mereka mantan Sekda (awak awai) dan pasti betul mereka sangat menguasai medan dan sangat teruji, sehingga banyak harapan dan cita-cita besar dari masyarakat yang dititipkan melalui tangan mereka karena mereka lebih berpengalaman, tau kondisi, situasi, kelemahan  dan peluang semasa menjadi Sekda, namun sangat disayangkan ketika pengalaman,dan peluang tadi tidak dimanfaatkan untuk kepentingan rakyatnya. Apalagi sampai memanfaatkan situasi untuk menjadi raja lokal, dengan menyibukkan diri untuk meraup keuntungan tanpa ada akal untuk melakukan perubahan. 

Kondisi seperti ini sering kali hilang dan tak terkontrol oleh publik, mungkin karena masa jabatan yang hanya sementara dititipkan kepada mereka, namun saya mengajak kepada semua elemen untuk terus melakukan kontrol dan memantau tindak dan tingkah yang dilakoni oleh Pj Bupati/Walikota jangan sampai kita lalai dan terbuai dengan tugas mereka yang singkat apa lagi sampai adanya alasan lebih memprioritaskan berjalannya Pemilu yang aman dan damai, namun pembangunan menjadi hal yang dikesampingkan dan keberlanjutan kesejahteraan rakyat dibungkus dengan sejuta alasan yang ujungnya rakyat jua yang dirugikan. 

Disamping hal tersebut harus menjadi tanggung jawab bersama,  ada lagi yang lebih penting untuk kita semua pantau dimana Pj Bupati/Walikota yang selama proses masa jabatan mereka menjadi wasit bagi setiap kandidat yang akan bertarung di pesta demokrasi ini untuk menjadi pemimpin kedepan, karena tidak selamanya wasit bersikap netral terhadap petarung yang berada dalam ring maupun lapangan. 

Apalagi ditambah dengan banyaknya kepentingan dan unsur politis yang bisa dimanfaatkan dalam waktu singkat yang mungkin susah dan jauh untuk di terawang oleh publik. Karena kita melihat perhatian dan konsentrasi kita selama ini bukan pada hal substansial, namun lebih banyak melibatkan diri dengan berbagai kepentingan politik. 

Mungkin ini bisa menjadi tugas besar bagi kita selaku rakyat untuk terus memberikan yang terbaik kepada daerah dan negara jangan sampai kita terbuai dengan situasi pemilu,kampanye dan menetukan pilihan nanti tanpa sadar tugas besar lain yang harus menjadi perhatian kita bersama tak terkendali dan dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Penulis: ALMUDASSIR  & ERIADI
Pemerhati Sosial


Share this article :
 
Support : Redaksi | Iklan | Copyright © 2011. Aceh News - All Rights Reserved
Modify by Arifa