BANDA
ACEH, Aceh News - Pergantian
kepemimpinan dalam tubuh Pegawai Negeri Sipil (PNS) lumrah dan biasa terjadi,
pergantian atau semacam mutasi PNS semata-mata untuk mengisi kekosongan/lowong
satu-satu jabatan dan atau untuk penegaran PNS agar kinerja amtenar pemerintah
itu meningkat dan berprestasi.
Sosok kepemimpinan Drs. T.Saifuddin,TA sebelumnya
menjabat Sekda Walikota Banda Aceh, terlihat dalam kepemimpinannya sangat sederhana,
barangkali karena jabatan orang nomor tiga dijajaran Walikota, namun semasa
menjabat Sekda T.Saifuddin juga sangat antusias membenahi dan meningkatkan
kinerja bawahannya, sedangkan Walikota Ir.Mawardi Nurdin dan Wakil Walikota
Illiza Saaduddin Djamal yang berakhir masa jabatannya 19 Februari 2012 lalu,
kini telah menjadi calon Walikota Banda Aceh berpasangan dengan Illiza
Sa’duddin Djamal, ikut maju dalam
kontes Pemilukada 2012, mungkin kehadiran
Mawardi-illiza meramaikan calon Walikota banda Aceh pada tanggal 09
April 2012 ini, selain diusung oleh sejumlah Partai dan Masyarakat Mungkin
Mawardi-Illiza diinginkan oleh sebagaian besar warga banda Aceh untuk
melanjutkan program-progam pembangunan Kota Banda Aceh kota berstandar, Bandar
Wisata Islami itu.
Penjabat Walikota Banda Aceh T.Saifuddin
yang ditunjuk Mendagri untuk menjabat Walikota merupakan tanggungjawab yang tak bisa diabaikan begitu saja,
penunjukan itu sudah tepat sebab, selain orang dalam yang sudah memahami seluk
beluk tentang sistem dan mekanisme pemerintahan, T saifuddin juga disenangi dan
disegani oleh seluruh PNS Walikota, bukan hanya itu sikap kesederhanaan dan
bersahabat itu senantiasa mencuat dari wajah Bapak Penjabat Walikota Banda
Aceh.Bapak T Saifuddin dilantik oleh Pejabat Gubernur Aceh Ir.Tarmizi A Karim
pada 20 Februari 2012 bersamaan dengan Penjabat Bupati Aceh Jaya , Prof. Dr
Jasman J Ma’ruf menggantikan Ir.Azhar Abdurrahman yang berakhir masa jabatan
pada 20 Februari 2012.
Pj Gubernur Tarmizi A Karim dalam sambutannyanya antara lain mengatakan, pelantikan ini merupakan langkah pemerintah untuk menlanjutkan kesinambungan roda pemerintahan dan dalam rangka menjamin kesinambungan penyelenggara pemerintahan dan pembangunan di Banda Aceh dan Aceh Jaya.
Pj Gubernur Tarmizi A Karim dalam sambutannyanya antara lain mengatakan, pelantikan ini merupakan langkah pemerintah untuk menlanjutkan kesinambungan roda pemerintahan dan dalam rangka menjamin kesinambungan penyelenggara pemerintahan dan pembangunan di Banda Aceh dan Aceh Jaya.
Selaku
penjabat dituntut tanggungjawab dalam menjalankan dan menyikapi peneyelenggaraan pemerintahan
dan kemasyarakatan.”saya minta kepada pejabat dilantik untuk mengawal
pelaksanaan pemilukada Aceh dengan selalu
mengikuti perkembangan diwilayah masing-masing serta perlunya mengambil
langkah-langkah konkrit jika ditemukan kendala-kendala senantiasa membangun komunikasi dan berkordnasi
dengan DPRK, sehingga Pemilukada dapat
berjalan secara jujur, Adil, aman lancar tertib
dan demokratis”pinta Tarmizi A Karim.
Di sudut lain Tarmizi juga menekankan
agar kepada penjabat dilantik, mampu menjadikan Pemilukada sebagai sebuah pesta
demokrasi sehingga masyarakat merasakan arti dan makna kebahagiaan sebuah
pesta, ketika dikatakan sebuah pesta posisi masyarakat berada pada level
kebahagian tidak pada posisi tertekan, memberia
pelayanan peningkatan kualitas publik menjadi agenda utama pemerintah,
tetaplah dengan segala kemampuan untuk menjaga suasana ketentraman dan
ketertiban, ‘ajak dan bimbinglah masyarakat lakukan pendekatan yang positif
kontruktif, dan tidak mengedepankan sikap anarkis dalam mencapai tujuan lakukan
pelayanan semaksimal dan sebaik mungkin’pungkas Tarmizi (Has)