Baleho Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati
kabupaten aceh Tenggara Priode 2012 – 2017 dari pasangan MARDEKA di rusak orang
tak dikenal pada hari kamis 22/3 sekitar pukul 2 dini hari dengan membawa
sobekanya .
Perang sudah mulai mewarnai dunia Dunia politik
Aceh Tenggara sekitarnya ketika beberapa waktu lalu tahapan Pemilukada sudah
dilaksanakan oleh KIP (Komisi Independen Pemilihan ) Kabupaten Aceh Tenggara
dengan tahapan – tahapannya, salah satu tahapan yang telah dilaksanakan oleh
KIP Aceh Tenggara yaitu menerima berkas dukungan masyarakat kepada para calon
kandidat Bupati – Wakil Bupati Kabupaten Aceh Tenggara Priode 2012 – 2017 untuk
jalur perseorangan.
Bukti nyata dari perang politik itu sudah
dimulai adalah dengan sudah banyaknya baleho pajangan para kandidat bakal calon
bupati dan calon wakil bupati yang terpajang dimana – mana, sebagai bentuk
sosialisasinya kepada masyarakat bahwa mereka adalah sebagai bakal calon bupati
dan bakal calon wakil bupati Kabupaten Aceh Tenggara Priode 2012 – 2017.
Memang sebagian dari mereka ada yang masih belum
dikenal oleh masyarakat Kabupaten yang terbilang tidak begitu luas tersebut,
maka wajarlah balehonya menyebar disetiap pelosok negeri itu. Adapula yang
sudah sangat dikenal oleh masyarakat daerah itu, bahkan sampai ke pelosok –
pelosok desa sekalipun tetapi masih saja mensosialisasikan dirinya dengan
beragam bentuk baleho yang ada. Bukan sekedar baleho yang menunjukkan dia
sekedar bakal calon bupati saja yang terpampang, tapi baleho untuk kejayaan
lainpun ikut terpasang sebagai bentuk sosialisasi bahwa dirinya adalah putra –
putra terbaik dari daerah yang terkenal dengan semboyan negeri sepakat segenep
ini. Menurut Ketua LSM LPPNRI (Lembaga Pemantau Penyelengara Negara Republik
Indonesia) kabupaten Aceh Tenggara sdr Tgk Ridwan dalam pernyataannya kepada
wartawan 22/3 menjelaskan dengan netral “ bahwa wajar saja baleho – baleho itu
berdiri karena memang tahapan sudah dimulai dan peryataan dibaleho itukan
bunyinya hanya bahwa orang yang tergambar dibaleho tersebut baru menunjukkan
dirinya sebagai bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati saja, belum
sebagai Calon Bupati dan calon Wakil bupati yang sudah dinyatakan sah ikut
bertanding dalam pemilukada Kabupaten Aceh Tenggara Priode 2012 – 2017 natinya.
Karena masih ada tahapan yang utama harus dilalui oleh para calon kandidat –
kandidat itu, yaitu pengesahan KIP kabupaten Aceh Tenggara kepada setiap calon
yang dinyatakan lulus dalam tahapan Verifikasi lapangan dan benar – benar
didukung dan diusung oleh masyarakat agar kandidat tersebut menjadi calon
Bupati dan calon Wakil Bupati didaerah itu, terutama terhadap calon
perseorangan “ tambah Tgk Ridwan dengan jelas .
Menurut
pantauan wartawan, perang politik dikabupaten ini bukan sekedar perang baleho saja
tapi sudah mulai ke perang urat syaraf lainnya seperti perang isyu dan
pembesaran nama baik kandidat yang diusung oleh para tim pemenangan atau para
simpatisan masing – masing kandidat itu.
Uniknya
perang pengrusakan baleho pun sudah dimulai dilakukan, seperti yang terjadi
terhadap salah satu baleho calon kandidat calon Bupati dan calon kandidat calon
wakil bupati dari pasangan MARDEKA yaitu Drs. H. Marthin Deski. MM yang
berpasangan dengan Hj. Kamasiah Gayo. S.Ag. Pasangan Putra daerah alas dan
putri gayo ini rupanya sangat diperhitungkan oleh para lawan saingnya, sehingga
telah terjadi perusakan balehonya oleh orang tak dikenal didesa kampong baru
kecamatan Badar. Tepatnya dikede kopi bapak asmar simpang perumahan kumbang
indah desa Kampung Baru Kecamatan Badar.
Menurut rahman salah seorang penduduk desa Kumbang Indah Kecamatan
Badar yang acap singgah minum ke kede kopi tersebut “ kede kopi itu memang
terbilang ramai dikunjungi oleh masyarakat maniak peminum kopi di sekitar dua
desa itu”. Dan banyak dari para tokoh masyarakat dua desa itu
mengomentari kebaikan dan keuletan Kandidat MARDEKA ini adalah salah satu
pesaing berat kandidat yang lain, Karena kedua kandidat ini adalah pengabungan
dari dua etnis terbesar masyarakat dikabupaten Aceh Tenggara tersebut sebagai
penduduk asli negeri Alas itu, dan keduanya adalah yang tergolong dari usungan
masyarakat yang simpatik kepada mereka dari kelompok perseorangan.
Menurut ketua Harian Tim Sukses MARDEKA T.Raja
Syahnan.SH.SPdI “ tentang pengrusakan baleho itu tidak perlu terlalu kita
persoalkan karena itu suatu hal yang biasa dalam persaingan politik dan kami
dari pihak Tim MARDEKA akan berjiwa besar atas kejadian ini, karena kami yakin
masyarakat yang terbesar pasti masih perpihak kepada kami, walaupun kami telah
mengalami kerugian, karena misi kandidat kami adalah melakukan perubahan demi
menyelamatkan masyarakat yang teraniaya selama ini”. Tapi kejadian ini tetap
harus diproses secara hukum, karena kejadian ini adalah salah satu tindakan
Kriminal Pemilukada, dan selain itu kami sudah mengutus tim kami saudara
Syamsul Bahri melaporkan hal ini kepada yang berwajib yaitu ke Polres Aceh
Tenggara melalui Kantor Polsek Badar dengan surat laporan polisi; STPL / B / 24
/ III / 2012 / SEK – BDR . dengan harapan permasalahan ini segera diselidiki
dan diproses secara hukum yang berlaku. Demikian tegas T. Raja Syahnan lagi.
Menurut Syamsul bahri “Kronologisnya,
sebelum kejadian pagi itu, saudara Rahman ditemui oleh dua orang yang mengaku
perangkat desa Kampung Baru Kecamatan badar, yang mencoba memerintahkan agar
saudara rahman menurunkan baleho MARDEKA yang ada di tempat kejadian itu, atau
agar saudara rahman secepatnya menemui kepala desa Kampung baru membahas
tentang berdirinya baleho tersebut ditempat itu, lalu saudara rahman menemui M
kepala desa itu dan benar membahas tentang baleho itu. Inti cerita dalam
pertemuan itu M tidak akan bertanggung jawab apabila terjadi sesuatu yang tidak
diinginkan terhadap baleho tersebut. Berselang hari malamnya syasul bahri
bersama teman – temannya masih duduk – duduk di kede kopi Yan yang juga
terpasang baleho MARDEKA dan mereka curigai bakal ada orang yang mencoba
melakukan pengrusakan baleho ditempat itu. Setelah pukul 2 wib dini hari
syamsul bahri pulang bersama sama dengan S salah satu tim sukses
Rapi – Mulia yang juga salah satu calon kandidat Bupati – calon kandidat wakil
bupati kabupaten Aceh Tenggara dari sebagian partai politik yang ada didaerah
itu. S terkejut melihat Baleho besar yang tadinya masih bagus berdiri tetapi
ketika mereka pulang sudah rusak adanya, dan segera mengatakannya kepada
Syamsul Bahri sehingga Syamsul bahri pun terkejut melihat baleho itu sudah
rusak. Lalu syamsul bahri menghubungi rekan – rekan simpatisan MARDEKA lainya
sekitar desa itu. Dan sesuai kesepakatan mereka paginya saudara syamsul
bahripun segera melaporkan hal tersebut ke polsek Badar .
Melalui media ini T. Raja Syahnan sebagai ketua
Harian Tim Sukses MARDEKA mengahapkan kepada Pihak yang berwajib agar
secepatnya menuntaskan penyelidikan mereka terhadap kasus ini. Dia juga
menghimbau kepada seluruh masyarakat Aceh Tenggara bahwa “Apabila kandidat kami
menang dalam pemilihan calon Bupati dan wakil Bupati Kabupaten Aceh Tenggara
priode tahun 2012 – 2017 nanti kami akan tetap tampil sebagai kelompok penerima
kaum yang kalah dalam pertandingan ini. Kepada para tim sukses lain kami tidak
akan menaruh dendam dan dengki “.(Hajirin Desky)