SIGLI, Aceh News
- Rambu-rambu pengatur
arus lalulintas disejumlah ruas jalan di Pidie dilaporkan tidak berfungsi alias
“impoten” padahal jalur tersibuk sejumlah kawasan tersebut rawan kecelakaan, jika rambu-rambu
lalulintas tidak difungsikan. Seperti traffig light disimpang Peukan Pidie
sepertinya hidup mati, padahal persimpangan itu tajam dan rawan kecelakaan.
”terkait rambu-rambu lalulintas termasuk
traffig light itu tanggung jawab Pemkab,
artinya Pemerintah perduli pentingnya, seperti jalur simpang rawa Sigli,
harusnya Mobar tidak masuk Gampong , akibatnya jalan gampong keramat luar itu
rusak, jadi
rambu-rambu di sejumlah lokasi dan juga lampu pengatur jalan perlu difungsikan,
ujar pengguna jalan di kawasan keramat
luar itu
Kadishub Komunikasi Informatika Pidie,
Drs Mukhtar Usman, menjelaskan traffig light memang banyak yang tidak nyala atau berfungsi, itu
disebabkan ada alat/bahan yang
dicuri”ujar Muktar didampingi Kabid Darat, diruang kerjanya beberapa waktu lalu,
Pemkab tetap perhatian terhadap rambu-rambu, timpal Muktar lagi.
Amatan
Aceh News seperti
di ruas jalan Banda Aceh
- Medan, Simpang Kota
Bakti, Mutiara Barat selalu padat, simpang Tiro, Mutiara Timur, sangat rawan kecelakaan, sebab jalur tersebut sangat sibuk dan
padat, juga simpang Adan Mutiara Timur terkesan rawan. ”Saya pengguna jalan saban hari melintas karena ada kegiatan
Profesi, harapan saya dan
tentu juga pengguna jalan lainnya perlu
ada perhatian pemerintah, sehingga adanya rambu-rambu,
minimal traffig light dalam keadaan selalu nyala dan berfungsi” ujar Said Hasan warga
Adan. (Has)