MEUREUDU,
Aceh
News - Sepanjang jalan
memasuki ibukota Meureudu tampaknya kian menyempit. Pasalnya, Meureudu
Ibukota Pidie Jaya, minimal sejumlah besar aktivitas pemerintahan dipusatkan ke
Meureudu sebagai pusat pemerintahan Pidie Jaya, semakin padat pengguna jalan, namun Pemkab belum
memperhatikan rambu-rambu , traffig light (lampu hati-hati)
”Ruas jalan ke ibukota Meureudu memang
perlu kita benahi, dan menurut planning yang telah dirancang akan dibuat dua
jalur tentu perlu pembebasan tanah sepanjang menuju kota Meureudu baik sisi
kiri dan kanan, dan jika pembebasan tanah warga ini tidak ada kendala, Pemkab
berencana segera akan membangun dua
jalur tersebut , terang kadis PU Pijay Ir Hanif Ibrahim ME pada Aceh News, Jum’at lalu.
Pada sisi lain Kadishub kominfo,
Parawisata Pidie Jaya Drs H.Rizal Mahfudz menjelaskan, Pemkab Pijay sudah punya
program untuk itu, namun kita baru pemekaran, jadi pemerintah tetap perduli
dengan kebutuhan masyarakat banyak.”saya kira Pidie jaya baru empat tahun mekar
dari Kabupaten pidie tentu perlu kerja keras semua pihak dan dukungan
masyarakat luas, kecuali itu kemarin dulu kita sudah usul ke provinsi untuk
dibangun halte, dan ada diantara
beberapa titik, halte sudah direalisasikan” terang Rizal mahfudz.
Sementara di simpang tiga Pidie
Jaya, terkesan rawan kecelakaan sebab,
badan jalan di jalur masuk ke ibukota Meureudu itu, terlihat menyempit,
“pemerintah Pijay perlu memberi tanda atau rambu seperti lampu pengatur jalan (lampu hati-hati)
sebab, sekarang meureudu sudah ramai, jadi simpang tiga Meureudu perlu rambu
rambu”ujar warga setempat.(Has).