JANTHO,
Aceh News - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh
Besar melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kamis (29/12)
menyalurkan bantuan masa panik kepada sejumlah korban kebakaran Rumah Toko
(Ruko) di Kota Jantho. Bantuan berupa paket sembako diberikan bagi 18 pemilik
Ruko yang terbakar, Rabu (28/12) pagi.
Kabag Humas dan Protokol Pemkab Aceh Besar, Ridwan
Jamil, didampingi Kapala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Aceh
Besar, Pihar Idaman, mengungkapkan, Pemkab Aceh Besar telah menyerahkan bantuan
berupa kebutuhan pokok (Sembako) berupa beras, mie instan, minyak goreng dan
lainnya kepada 18 pemilik toko atau penjual, dengan rincian 15 pemilik toko
yang ludes terbakar dan tiga pemilik Ruko yang terkena imbas sijago merah.
“Bantuan masa panik berupa sembako merupakan bentuk kepedulian Pemkab Aceh
Besar untuk meringan saudara kita yang ditimpa musibah kebakaran,” ujar Ridwan
Jamil.
Pada kesempatan itu, Ridwan Jamil atasnama Pemkab
Aceh Besar mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat maupun TNI/Polri
dan petugas pemadam kebakaran yang telah ikut memberikan bantuan saat musibah
kebakaran yang membakar Ruko di jantung Ibu kota Kabupaten Aceh Besar. “Kita
berikan apresiasi dan terimakasih ketika saat kebakaran warga dan aparat
pemerintah bahu membahu membantu memadamkan api, dengan semangat
kegotongroyongan,” katanya.
Sedangkan, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Aceh
Besar, Pihar Idaman, merincikan 18 pemilik atau penjualan Ruko yang terbakar di
Pasar Kota Jantho yang menerima bantuan masa panik dengan nilai Rp 355
ribu/orang, yakni 15 pemilik yang rukonya habis terbakar, masing-masing
Rahmawati, Syahril, Mahyuddin Raden, Zulfikri, Amir, Juanda, M Isa, Nasrullah,
Marziani, Tgk Ni, Yuliana, Fuadi, Idrus, Kak Ti, Ngatman, dan tiga pemilik yang
terkena imbas, yakni Nazaruddin, Safari serta Iwan. “Semuanya mendapat bantuan
masa panik berupa sembako, meski tidak besar dan bisa dipergunakan dengan
baik,” harapnya.
Salah seorang korban kebakaran, Fuadi, mengucapkan
terimakasih atas bantuan masa panik yang diberikan pemerintah, dan kiranya
tidak hanya pemerintah namun dirinya beserta korban kebakaran lainnya
mengharapkan bantaun dari lembaga lainnya. “Kami sangat berharap ada bantuan
lain, baik moril maupun materil sehingga beban ini dapat teratasi bersama,”
pungkas Syahril korban lainnya.
Sementara sebelumnya ungkap Ridwan Jamil, di Aula
Kantor Bupati Aceh Besar, 18 pemilik Ruko melakukan audiensi dengan pemerintah
daerah yang dipimpin Sekdakab Aceh Besar, Drs Zulkifli Ahmad MM, turut
didampingi Kepala BPBD, M Hatta ST MM, Kadisperindagkop dan UKM, Rizal Junaidi,
menyangkut pembangunan kembali ruko-ruko yang terbakar. Dalam pertemuan itu,
Sekdakab Aceh Besar, Zulkifli Ahmad, mengharapkan kiranya nanti dalam
pembangunan kembali ruko-ruko tersebut, mengacu pada pembangunan tata ruang
kota dan izin mendirikan bangunann (IMB).
Begitupun, kata Sekdakab Aceh Besar, jika pemilik
Ruko yang mengalami musibah menginginkan tempat berjualan sementara, pemerintah
bersedia merelokasi agar jualbeli yang selama ini dilakukan sebagai penghidupan
selama ini tetap bisa dilakoni. “Jika diinginkan relokasi sementara sambil
menunggu pembangunan kembali ruko yang terbakar, bisa dilakukan dilahan parkir
pasar milik Pemkab Aceh Besar Kota Jantho,” demikian Ridwan Jamil. (md)