SIGLI, Aceh News -
Pemkab Pidie dituding belum mengoptimalkan kehadiran Baitul Mal sebagai lembaga pendukung bagi Pembangunan Daerah, padahal Baitul Mal sangat membantu daerah terutama terhadap saluran Dana untuk kaum lemah (orang miskin).
” kendati Dana sangat minim hanya 50 juta kami tetap laksanakan Tugas dan kegiatan kami, sungguh diluar dugaan plot Dana untuk kami sangat minim, sehingga walau ada kendala kecil seperti minum dan dengan satu potong kue ini sudah kami tiadakan, kecuali minum aqua gelas saja” ungkap Kepala Baitul Mal, Tgk Syarifuddin Gade SH pada Media ini, Jum’at (11/11) diruang kerjanya.
Lanjutnya untuk diketahui, pihak kita sudah mengusulkan beberapa kali ke Pemkab termasuk upaya bagaimana kesektariatan perlu segera dihadirkan pada lembaga Baitul Mal ini, namun Pemkab sepertinya belum mengakomodir usulan kita, padahal ini sangat-sangat urgensi sekali, timpal Tgk Dien lagi.
persoalan dilematis sekali, disatu sisi saya dipercaya untuk mengendalikan Badan Zakat, padahal jika Qanun zakat juga lahir artinya sudah ada ketentuan bagi pemotongan zakat PNS untuk dipotong setiap bulan dan disetor ke badan ini, terkait dana minim hanya Rp 50 juta, disitu semua gaji pegawai, biaya listrik, PDAM, minum, padahal gaji karyawan disini perlu ditingkatkan, namun hal ini oleh Pemkab belum dapat memperhatikannya. “saya tidak jenuh disini, hanya saja jika Pemkab sudah makmur, dukungan sangat kami harapkan” pinta tgk Dien yang juga imam di Mesjid Al-Falah Sigli.(Has).
