Headlines News :
Home » , » BMCK PANGGIL REKANAN BERMASALAH

BMCK PANGGIL REKANAN BERMASALAH

Written By ichsan on Jumat, 25 November 2011 | 18.20

BANDA ACEH, Aceh News

Rizal Aswandi: Rekanan Beresiko Dipotong Kontrak

Dua minggu setelah pelantiknya sebagai Kepala Dinas Bina Marga dan Cipta Karya (BMCK) Aceh, Ir. Rizal Aswandi,Dipl.SE, langsung membuktikan ucapannya, saat lepas sambut dengan Kadis BMCK lama, Dr. Ir Muhyan Yunan, M.Sc (Hw.Eng). saat itu Rizal di depan para pegawai dinas tesebut pernah mengungkapkan, ” Rapor Merah” akibat masih rendahnya serapan Anggaran pada dinas ini, akan kita cari akar permasalahannya, bila masalahnya direkanan kita akan panggil rekanan itu. Namun bila masalahnya dari BMCK sendiri kita akan perbaiki segera,” kata Rizal kala itu.

Nah ucapan Kadis BMCK yang baru saat itulah yang ditanyakan Aceh News kepada Rizal, menjawab hal itu, Rizal yang didampingi ajudannya Mukni, SE, menjelaskan, dirinya selaku kadis yang baru dalam beberapa hari ini, telah memanggil para rekanan, menurutnya rekanan yang dipanggil semua hadir. Dalam hal ini pihaknya telah mengevaluasi, selain itu para rekanan juga telah berjanji untuk mempercepat penyelesaian pekerjaan.

Saat ditanyai di pihak mana yang bermasalah, Rizal menjawab, direkanan juga banyak masalah. Sementara di BMCK sendiri pihaknya menerusi sesuai proses. ”Jadi sekarang rekanan harus kerja maksimal, kalau perlu kerja delapan orang jangan empat orang, kalau bahannya terlambat datang ya harus diupayakanlah agar pekerjaannya bisa selesai. Sementara Untuk BMCK sendiri dalam hal ini tidak ada masalah, karena kita sudah teken kontrak, tinggal menunggu kesiapan mereka, jadi Ada barang yang belum sampai dari Medan, aspal belum datang, dan sebagainya,” terang Rizal di ruang kerjanya Kamis (24/11).

Ia menambahkan, permasalahan yang paling banyak ada di Bina Marga 24 paket, sementara untuk Cipta Karya 0 paket. “ Progres yang sudah selesai 100 % lebih kurang 224 paket, yang menunggu ‘Rapor Kuning’ ada sekitar 300 paket, selebihnya yang merah tadi 24 paket, paket itulah yang sedang di upayakan maksimal supaya menjadi ‘kuning’ atau kalau ‘hijau’ lebih baik,” Jelas Rizal.

Lanjutnya, pengerjaan jembatan lebih banyak masalah dari pada pengerjaan jalan. Dicontohkan, seperti fondasi, Desain pertama mungkin 18 meter, sewaktu dipasang menjadi 36 meter, itu dikarenakan kondisi tanah. Sementara untuk pengerjaan jalan lebih mudah, lancar aspal maka lancar pula pengerjaan jalan tersebut.

Lebih lanjut Rizal mengatakan, dalam minggu ini pihaknya akan turun ke lapangan, guna melihat langsung sejauh mana sudah kesiapan pekerjaan yang dilakukan para rekanan.

“kami telah membentuk 3 kelompok untuk meninjau ke lapangan, menurut laporan dari P2K, bapak Gubernur juga akan ikut meninjau langsung, bila dalam peninjauan nanti masih ada kendala di lapangan kita akan diskusi dengan mereka dan akan diberikan waktu sampai awal Desember, mengingat waktu yang tinggal satu bulan lagi, para rekanan juga sudah dikasih tahu, terkait resiko yang akan mereka terima bila pekerjaanya tak selesai. Resikonya pemontongan kontrak, maksudnya mereka akan dibayar sesuai dengan volume pekerjaan mereka, mudah-mudahan tidak ada pemblokiranlah. Dalam hal ini bila ada pekerjaan yang tak selesai sementara rekanan di potong kontraknya, mengakibatkan tak tercapainya target oleh kita sendiri. Sehingga target hijau paling bisa yang kuninglah, maunya kita semua hijaukan, tapi yang namanya manusia mana mungkin sempurna, pasti ada kurang sana sini,” jelas Rizal. (T.A)

Share this article :
 
Support : Redaksi | Iklan | Copyright © 2011. Aceh News - All Rights Reserved
Modify by Arifa