
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pidie terus mengupayakan dengan maksimal, agar dana perempuan yang diplot dari sumber dana Otonomi Khusus (otsus) Tahun 2011, sebesar Rp.7,3 miliar untuk 730 kelompok perempuan di Pidie hingga kini belum jelas kapan pencairannya, padahal terkait administrasi di Pidie di sebut-sebut sudah rampung dikerjakan.
“Pihak kita memang mengharap sangat, agar dana perempuan untuk satu gampong sebesar Rp 10 juta hendaknya dapat segera cair, penyaluran dana ini bertujuan untuk pemberdayaan ekonomi perempuan dalam keluarga, sedangkan usaha kami pihak BKSPP sebagai intuisi yang membidani persoalan ini, sesuai dengan aturan yang ada sudah kita laksanakan dan semua kelompok itu sudah kita sampaikan ke Kantor PP dan PA Provinsi” ujar Kaban BKS PP-PA Pidie, Ir Afneaty diruang Kerjanya, Selasa (29/11).
Kami lanjut, Afneaty sudah beberapa kali ke Banda Aceh bersama Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan, Bu Darmawati, namun belum juga ada sinyal, dana perempuan itu cair, padahal semua yang terkait administrasi sudah kita selesaikan, namun ada informasi kami terima lambatnya kuncuran dana perempuan tersebut, karena ada semacam mutasi atau pergantian posisi dibagian keuangan, mungkin itu yang terlambatnya kuncuran dana tersebut, ungkapnya lagi.
jika sudah dikuncurkan nantinya sesuai dengan arahan kami dilapangan, dana sebesar Rp 10 juta itu yang dikoordinir oleh kelompok perempuan desa sifatnya bergulir, artinya pengembalian modal usaha di setor ke kas kelompok desa masing –masing, mekanismenya akan dikirim langsung dari Provinsi ke rekening semua kelompok perempuan itu. ”Kecuali itu tadi, bantuan bergulir ini semata-mata diberikan untuk kelompok perempuan di gampong, berdasarkan usulan camat setempat, artinya tiap gampong mendapatkan kuncuran Rp.10 juta,” pungkas Afneaty. (Has/Bir).