Headlines News :
Home » , , » Produksi Pisang salee Aceh Utara Nyaris Punah

Produksi Pisang salee Aceh Utara Nyaris Punah

Written By ichsan on Minggu, 06 Mei 2012 | 13.45


Aceh Utara, Aceh News - berkurangnya produksi Pisang Salee (Pisang Panggang) di Langkahan, Aceh Utara baru -baru ini akibat sejumlah puluhan hektare  tanaman pisang diserang hama penyakit.

Sebelumnya, Produksi Pisang Salee ini cukup dikenal asalnya dari Kecamatan Langkahan desa Gampong Geudumbak khususnya, namun sungguh disayang saat ini beratusan hektare lahan kebun Pisang tersebut tak sempat dipanenkan akibat diserang hama.

Azhari,42, warga Dusun Pante Rusep, Desa Geudumbak, Langkahan, Aceh Utara, sebagai orang yang dituakan dalam ilmu produksi Pisang salee maupun dibidang pertanian lainnya, ia belum mengetahui sejenis apa hama yang menyerang buah pisang tersebut.

"Sejak akhir tahun 2011 kemarin, sejenis hama itu menyerang tanaman pisang, sehingga produksi untuk Pisang Salee kali ini tak lagi meningkat. biasanya sekali tampung saja bisa kami hasilkan 300 Kg dalam tiga hari kerja" Sebut Azhari saat diwawancarai wartawan dilahan kebun pisangnya, Minggu (06/05/2012).

Tak ada upaya, kata Azhari, untuk memulihkan penyakit yang sedang menyerang pisang itu. "Bahkan dari dinas terkait sendiri juga belum mengetahui apa penyebab dan upaya untuk pencegahannya, apalagi saya sendiri" Tambah Azhari.

Azhari menceritakan, sebelumnya aktivitas warga desa setempat cukup menarik perhatian orang-orang luar. kenapa tidak, untuk desa Geudumbak saja khususnya setiap KK (Kepala Keluarga) yang ada di dusun Pante Rusep, Pante Supeng, Dusun Keude serta dusun Buket ini masing-masing memiliki tempat keranjang pemanasan atau tempat produksi pisang.

"Saat ini hanya tersisa 15 keranjang operasi Pisang Salee di desa ini, itupun yang sering aktif hanya 5 keranjang saja" Katanya lagi.

Warga Langkahan, pada umumnya bekerja pada mata pencaharian sebagai petani maupun pekebun. " Untuk jenis - jenis kebun lain sih lumayan bagus hasilnya, namun yang disayang kebun pisang ini terancam gagal produksi, untuk desa kami aja mencapai 50 Ha kebun pisang yang terserang hama" kata Misra,27, kawan Azhari.

Maksud mereka, mengatakan betapa disayang bila produksi pisang menurun drastis, karena aktivitas mereka terhadap Pisang salee ini dimulai sejak tahun 1947 lalu. Waktu itu, penemuan pertama Pisang Salee oleh almarhum Puetuah Hasan dan Pang Puteh, warga setempat.

Puetuah Hasan dan Pang Puteh pada tahun itu mula pertamanya mengolah pisang yang lumayan banyak dengan cara diratakan di atas keranjang panas setelah dikupas kulitnya. Menunggu proses selama tiga hari, Pisang siap jadi di ekspor ke kota-kota terdekat seperti Simpang Ulim, Lhoknibong, dan Kota Pantonlabu.

Setelah dibungkus plastik, mereka mengekspor ke kota - kota itu dengan biaya tidak begitu mahal meski jarak tempuh mereka ke kota mencapai  12 Km lebih.

Maka ketiga kota kecil tersebut dikenal dengan nama sebutan kota pisang salee, seperti yang diucap Azhari, 'Cacing yang bekerja, Kera yang punya nama'. istilah ini diartikan yang bahwa tempat produksinya asal Kecamatan Langkahan namun yang termashur kota lain.

Demikian Kedua Almarhum itu ayahnya daripada Nurul hadi,37, istrinya Azhari, saaat ini Azhari dan istrinya hari-hari bekerja sebagai petani,pekebun.

Harapannya, produksi Pisang Salee jangan sampai menghilang jejak dilangkahan. "Kita harapkan upaya dari pemerintah setempat agar Pisang Salee ini tidak sampai menghilang" Sebut Azhari.

Penghasilan Pisang Salee setelah diancam hama, saat ini tidak ada lagi satu ton pun per minggunya. (Jamal)

Share this article :
 
Support : Redaksi | Iklan | Copyright © 2011. Aceh News - All Rights Reserved
Modify by Arifa