BANDA ACEH, Aceh News - Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh menyatakan kesiapannya
bekerja sama dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dalam membantu
pertumbuhan ekonomi usaha kecil di kota tersebut.
"Kehadiran PNM telah memberikan
kontribusi besar terhadap perkembangan ekonomi sehingga perlu adanya kerja sama
yang lebih fokus sehingga usaha mikro kecil di Banda Aceh dapat tumbuh secara
signifikan," kata Penjabat Wali Kota Banda Aceh T Saifuddin, di sela
peresmian Kantor PT PNM Cabang Banda Aceh, Minggu (04/03/20112), yang dilakukan
mantan Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar, yang juga dihadiri Komisaris Utama
PT PNM Prasetijono Widjojo dan Dirut PT PNM Parman Nataatmadja.
Menurut dia, Banda Aceh yang menjadi ibukota propinsi ujung paling barat
Indonesia itu memiliki peluang cukup besar untuk mengambengkan berbagai hasil
dari usaha mikro kecil UKM. "Artinya PT PNM dapat memanfaatkan peluang
yang ada di Banda Aceh khususnya dan Aceh umumnya untuk memberikan fasilitas
pembiayaan dan pembinaan agar hasil dari UKM dapat bersaing dengan produk
lainnya di pasaran," katanya.
Disebutkannya, akan ada sekitar 2.000 pedagang kecil yang akan ditempatkan di
pusat perbelanjaan di Banda aceh dan memungkinkan untuk menjadi anggota PT PNM
Cabang Banda Aceh.
Pemko Banda Aceh akan bekerja sama dengan semua pihak guna meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan tingkat kesejahteraan masyarakat di kota tersebut.
Pihaknya juga mengharapkan agar PT PNM dapat memberikan kemudahan bagi para
calon nasabah yang akan meminjamkan modal di perusahaan tersebut "Kalangan
Usaha mikro kecil banyak mengeluh terkait akes permodalan yang selama ini
diberikan pihak perbankan," demikian T Saifuddin.
600 Layanan
Dirut PT PNM Parman Nataatmadja menjelaskan, secara nasional PNM pada tahun
2013 memproyeksikan 600 Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) yang diharapkan dapat
melayani akses permodalan yang tersebar pada 2.500 kecamatan di Indonsia. Kehadiran ULaMM
nantinya diharapkan dapat memberikan akses modal bagi kalangan usaha kecil
mikro di Tanah Air, " katanya.
Disebutkannya, jumlah ULaMM yang ada saat ini tercatat sebanyak 477 unit dan
telah memberikan dukungan finansial dan pembangunan kapasitas usaha mikro kecil
bagi 85.020 pelaku usaha mikro kecil yang tersebar di 26 propinsi di Tanah Air.
Dijelaskannya, hingga akhir Februari 2012 total pembiayaan yang disalurkan PT
PNM melalui melalui ULaMM mencapai Rp 5,141 triliun.
Pihaknya optimistis dengan hadirnya ULaMM di seluruh pelosok Tanah Air akan
mampu memberikan pelayanan kepada seluruh usaha kecil mikro yang membutuhkan
pembiayaan sebagai upaya meningkatkan usaha.
Di Propinsi Aceh ada delapan ULaMM yakni Pasar Aceh, Ulee Kareng, Bireuen,
Lhokseumawe, Sigli, Meulaboh, Langsa dan Kuala Simpang. Adapun total pembiayaan
yang telah disalurkan melalui ULaMM hingga akhir tahun 2011 di propinsi
berpenduduk sekitar 4,6 juta jiwa itu mencapai Rp 56 miliar dengan jumlah
nasabah 1.025 UMK dengan tingkat NPL 1,58%.
Sedangkan mantan Mantan Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar menyatakan, PNM
memiliki peran strategis dalam berkontribusi untuk pembangunan ekonomi
diberbagai sektor terutama bagi pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah.
Disebutkannya, mayoritas pelaku usaha di Indonesia atau sekitar 99% bergerak
pada sektor usaha mikro dan kecil, dan sektor tersebut memberi andil besar
terhadap Produk Domestik Bruto.
Karena itu, ia berpesan agar PNM dapat bekerja maksimal dan memanfaatkan
peluang yang ada guna memberikan pembinaan dan pembiayaan bagi UKM.
"Tantangan ke depan akan semakin besar dihadapi PNM sebab akan banyak
lembaga keuangan yang akan memasuki sektor pembiayaan mikro," katanya.
(van/ant)