GAYO LUES, Aceh News - Bangunan tak bertuan yang terletak di
jalan Alur Bathin Kecamatan Blangkejeren kini berubah fungsi menjadi tempat
mesum bagi pasangan muda mudi di kala “malam minggu” . Hal ini perlu
perhatian yang serius bagi pihak yang
berkompotain agar dapat membenahi untuk menghindari terjadinya hal-hal yang
tidak diinginkan. Hal ini diungkapkan ketua LSM Penyelamat harta Negara
(Perlahan) Syukran
yang ditemui media ini di ruang kerjanya beberapa hari yang lalu.
Ia juga menjelaskan masih proyek di Kabupaten Gayo Lues yang
tidak jelas, baik perusahaan mana yang mengerjakan dan darimana sumber dananya
karena proyek seperti ini banyak yang tidak dilengkapi dengan plank atau Papan
Nama Kegiatan, sehingga membingungkan khalayak ramai dan masyarakat di
sekitar lokasi bangunan tersebut, dan
mempertanyakan bangunan apa yang sedang dikerjakan bahkan tak jarang
proyek yang tak jelas ini ditelantarkan begitu saja. Meski hanya separuh jalan
saja dengan kata lain proyek tersebut tidak selesai atau terkatung-katung dan
dapat dipastikan proyek ini tidak dapat dimanfaatkan.
Kasus seperti ini cukup
banyak di Gayo Lues hampir menyebar di seluruh kecamatan. Menurut pantauan LSM
ini proyek yang sudah ditelantarkan tidak satupun yang dikerjakan kembali semua
ini tanggung jawab siapa katanya, Pemerintah Daerah, Pemerintah Provinsi atau
Pemerintah Pusat, semua ini berpulang darimana sumber dana proyek tersebut.
Biasanya jika proyek yang bersumber dari dana
Anggaran Pendapatan Kebupaten (APBK) pihak rekanan atau perusahaan tidak
begitu berani berbuat semena-mena karena selain banyaknya pengawasan baik
eksekutif, legislatif, dan yudikatif senantiasa mengawasi secara cermat dan
keberadaan perusahaannya juga diketahui dalam hal ini mereka tidak begitu
beran, namun biasanya perusahaan yang nekat dan nakal justru dari luar
kabupaten, karena merasa tidak dapat digubris atau dipermasalahkan sehingga
berani berbuat semena-mena. Katanya mengakhiri pembicaraan.
Sementara itu, hal
yang sama juga diungkapkan Kepala Bagian (Kabag) Pembangunan Setdakab Gayo Lues
yang ditemui Koran ini beberapa waktu yang lalu di ruang kerjanya dia juga
membenarkan bahwa masih banyak proyek yang ditelantarkan, terutama proyek yang
di luar Kabupaten Gayo Lues baik bersumber dari dana OTSUS, DAK, DAO, APBN yang
ada di Gayo Lues banyak yang tidak ada koordinasi dengan pihak mereka. Dengan
kata lain tanpa sepengetahuannya, sehingga mereka tidak mengetahui apa yang
sedang dikerjakan, bahkan mereka sering terkejut pada saat ditanyakan kepada
mereka karena benar-benar tidak mengetahui dan tiba-tiba dipertanyakan.
Sehingga
mereka sendir kadang kala sulit menjawabnya
karena ketidak tahuan mungkin yang bertanya juga tidak dapat disalahkan
di keranakan ada kaitan dengan instansi yang dipimpinnya mengenai pembangunan.
Sehingga menanyakan kepada mereka “ini merupakan hal yang wajar katanya”. Dan
mereka juga pasti akan menjawab apa yang mereka ketahui, namun jika mereka saja
tidak tahu bagaimana harus menerangkannya. Katanya mengakhiri pembicaraan. (TARMIZI)