Di beberapa ruan jalan tersebut jaringan listrik sempat terputus beberapa
hari.Banjir melanda seperti di
Gampong Pulo Senong, Pulo Kawa, Ulee
Gunong, Krung Seukek , Pulo mesjid Sa dan Gampong Pulo mesjid Dua namun yang
sangat parah Gampong Kebun Nilam dan Dusun Kuala panteu Blang Malo, banjir
merusak sejumlah rumah penduduk. Pantauan media ini kelokasi ada dua titik
Posko Penanggulangan bencana di Kebun
Nilam dan Posko Logistik digunakan Pustu Blang Malo, titik pengungsi juga
terlihat di Meunasah Kebun Nilam, sedang di Blang Malo di belakang Pustu
setempat.
Bantuan peduli bencana terus mengalir,
baik dari Irwandi-Muhyan, Balon Bupati pidie, DPD Golkar Pidie, Baitulmal Aceh
BTPN Langsa, Dinsos Pidie, Toko baru jaya Sigli, Masyarakat desa Balek Pidie
Jaya BPN Sigli, Pemkab dan masyarakat Pidie Jaya, BRI Sigli, dari LSM Putro
Aceh ikut membantu. Sejumlah Pejabat Pidie, Selasa,(28/2), meninjau seperti Sekda M Iriawan SE, asisten Zulfikar
Yakob, Kadis BMCK Ir Anwar Ishak plus
Sekretaris M.Nazar,Kepala BPBD Pidie, Afriadi, pejabat BPBD Pusat , Asisten
Syukri yusuf juga terlihat dilokasi
Kabag Humas Sayuti, Sekretaris Distanak Ir Fakruddin, Dirut PDAM
M.Ridwan, Sekretaris SDA Ir Tarmizi, Kaban Dayah, Drs M.Nur , MPd , hari itu
Bupati Pidie Jaya HM Gade Salam bersama Wabup Yusuf Ibrahim, didampingi
sejumlah pejabat Pidie Jaya juga terlihat dilokasi .
Persoalan banjir ini akibat curah hujan
yang tinggi, sedangkan umumnya tanah daerah kita ini banyak mengandung unsur
pasir sehingga kemungkinan curah hujan tadi yang sudah mengenang diatas gunung
entah berapa masanya, tidak terkontrol sehingga inilah penyebabnya, karena
tidak tertampung lagi, ujar Pak Eko pejabat di BNPB provinsi itu, jika tadi dikatakan
ilegal logging lanjut Eko, itu sepertinya bukan tetapi saya yakin persoalannya
adanya batangan kayu yang menghambat sehingga curah air hujan menggenang di
atas gunung jadi ini salah satu akibatnya, jelas Pak Eko.
Kepala BPBD Pidie Afriadi Ssos menjelaskan, tugas kita BPBD
yakni menempuh normalisasi hubungan darat dan lalulintas jalan lancar, mendata
dan membantu korban baik tempat(posko) juga
makanan, tetap kita perhatikan bukan hanya itu Tim kesehatan ikut
membantu terhadap korban pengungsi , ujarnya kecuali itu sejak hari senin
bantuan yang mengalir akan kita berikan kepada mereka yang berhak dan sesuai
dengan data riil dilapangan, baik beras, mie intan, gula, minyak goreng dan
tetap kita sesuaikan dengan persediaan yang ada, artinya per 3 hari sekali ,
terkait data rumah rusak/hilang, sebagai gambaran, hingga saat ini terdata, 17
rumah hanyut, 27 rumah rusak berat, 14 rumah rusak ringan, ungkap Afriadi
dilokasi bencana (Has)