Arang
Tempurung Kelapa di Jadikan Karbon.
SINABANG,
Aceh News - Arang tempurung Kelapa di Jadikan Bahan Karbon. cara
pembuatannya sistim manual untuk di jadikan arang serta siap kirim ke daratan
Sumatra. Hal itu di jelaskan, Suardi (43) asal Aceh pada Media ini pekan lalu,
mengatakan sistem pembuatan batok Kelapa di jadikan arang itu hanya memakai
alat yakni Druum dan barulah tempurung tersebut di masukan dalam druum tersebut
barulah di panaskan sampai tempurung atau batok itu jadi arang selama 12 jam , setelah
itu barulah disiram supaya arang itu
tidak jadi abu.
Barulah arang tempurung itu di tuangkan
di tempatnya, dan di hancurkan sampai arang sebesar uang logam, setelah itu barulah di siram dan di ayak
supaya kotoran- kotoran arang bisa bersih serta kualitasnya bagus. dan barulah
di masukan dalam goni dan siap kirim,”ungkap Suardi.
Sedangkan batok – batok Kelapa atau
tempurung itu di tampung dari Masyarakat yang mengolah kopra,saya beli dari
mereka Rp1,5 juta pertruk, namun pasokan
batok kelapa itu masih kurang akibat agen – agen kopra itu ada tekanan dari
toke penampung kopra sebut saja, Ayong, supaya batok – batok kelapa mereka di
berikan pada bos tepung kelapa itu dan itu Gratis/ tampa bayar.
Hal itu di jelaskan para agen – agen penampung Kopra di wilayah
delapan Kecamatan dan Desa pada , Suardi,
penampung batok tersebut,” mereka agak takut memberikan tempurung, alasannya
kalau para agen kopra tidak memberikan tempurung / Batok pada Ayong, mereka
akan di potong harga kopranya. Yang jelas harga tempurung dapat menambah
usahanya para agen pembeli kopra, Karna dari selama ini hanya ambil saja tampa
upah / bayar dari Bos Pabrik tepung tersebut,” cetus Suardi.
Tambah Suardi, mengharapkan
pada Pemerintah Daerah supaya hal tersebut dapat memberikan peluang pada
Masyarakat lemah berbagi Rezeki, untuk pembakaran pihak Pabrik Tepung itu bisa dari
kayu bakar, supaya batok - batok
kelapa Masyarakat bisa kita tampung dan itu bukan gratis.
Dengan adanya usaha sistim manual ini
masyarakat Khususnya di Desa Busung Kecamatan Simeulue Timur sebanyak delapan
orang pekerja dengan upah mereka Rp800 ribu perbulan. karna pasokan
tempurung/ batok Kelapa masih kurang hanya perbulan siap kirim 10 ton, padahal
maksimal 30 ton perbulan, maka masyarakat dapat kita tambah pekerja lebih
banyak lagi dan membantu ekonomi mereka. Sekali lagi Pemerintah Daerah Kabupaten Simeulue, dapat
memberikan peringatan pada Pabrik Tepung Kelapa,” harapnya. (Sumadi).