Masalah Negeriku
Wahai bangsaku, pernahkah terlintas
apa yang sebenarnya kita banggakan dari Aceh dan apa yang
menjadikan Aceh masih bertahan.
Pernahkah terlintas siapa yang tega membiarkan Aceh kini dalam keterpurukannya? Pernahkah terlintas kapan Aceh kembali menjadi primadona dunia, Seribu Pertanyaan yang terlintas di benak bangsaku?
Pernahkah terlintas siapa yang tega membiarkan Aceh kini dalam keterpurukannya? Pernahkah terlintas kapan Aceh kembali menjadi primadona dunia, Seribu Pertanyaan yang terlintas di benak bangsaku?
Aceh adalah Negara yang kaya, ini bukan sekedar wacana, tapi sebuah rahasia
umum yang semua orang tahu bahkan seperti tulisan pada buku terbuka sehingga
mudah terbaca dari sisi manapun kita menatap. Aceh memiliki potensi Alam yang luar
biasa di berikan oleh SWT dan dalam hal
keindahan, kesuburan tanah dan lahan yang merupakan surga bagi kemakmuran flora
dan fauna. Memiliki kekayaan yang berlimpah dan potensi yang besar dalam
mengembangkan kelestarian dan menjaga ketahanan pangan Negara Republik Indonesia,
bahkan memproduksi untuk pemasaran internasional, sampai hal ini, belum mampu diwujudkan di Aceh.
Berdasarkan teori pertumbuhan linear
Rostow dalam bukunya “The Stages of Economic Growth: a Non-Communist
Manifesto”, Rostow membagi tahapan perkembangan suatu Negara menjadi
Negara maju yaitu melalui 5 tahapan:
a. perekonomian tradisional
b. prakondisi tinggal landas
c. tinggal landas
d. menuju kedewasaan
e. konsumsi massa tinggi. (Kuncoro, Mudrajad: 2003)
a. perekonomian tradisional
b. prakondisi tinggal landas
c. tinggal landas
d. menuju kedewasaan
e. konsumsi massa tinggi. (Kuncoro, Mudrajad: 2003)
Teori ini menjelaskan proses
perubahan dari perekonomian tradisional yaitu perekonomian suatu megara yang
didominasi sektor pertanian yang kemudian mengalami proses tinggal landas yaitu
saat industri mulai memasuki era perekonomian untuk selanjutnya beralih ke tahapan tertinggi menjadi Negara yang maju dan merdeka dari kemiskinan.
Jika kita mendasarkan perkembangan
perekonomian Aceh pada teori Rostow ini,
berarti Aceh sedang ada pada tahap ke tiga yaitu tahapan tinggal landas dimana
akibat perluasan hubungan internasional khususnya dalam perekonomian Aceh dalam bingkai Negara Kesatuan Replik Indonesia
mulai bergerak ikut andil dalam sektor industri Pertanian, Kelautan, Pertambangan, Perkebunan,Perikanan
dan masuk pada era basaingan global.
Aceh yang Meugah
Masa lampau, Aceh pernah sebagai Negeri yang Mertabat,Negeri
yang kaya raya, Negeri yang di takuti oleh bangsa luar yang ingin menjajah. Aceh sungguh miris memang nasib Aceh oleh
karena itu saya menghimbau kepada seluruh anak negeri Aceh
baik para eksikutif maupun legislatif bangunlah
negeriku, Bangun lah Aceh .
Sudah bukan saatnya lagi kita saling
menyalahkan, antara masyarakat dan pemerintah maupun antar kalangan masyarakat
maupun antar kalangan pemerintah.Sebagai bangsa Indonesia Khusus nya Aceh mari
kita bersama-sama bergandeng tangan bahu membahu menjaga” kedamaian Aceh “yang
kita cintai. Menjaga alam dan kelestariannya, menjaga budaya dan keunikannya.
Pemerintah kini sebaiknya lebih
mengedepankan kepentingan keberlangsungan pembangunan ekonomi tidak hanya untuk
saat ini, namun juga pembangunan dimasa yang akan datang, dimana dalam segala
aspek perlu dipertimbangkan nasib penerus bangsa, apakah mereka akan masih bisa
merasakan nikmatnya negeri Indonesia yang permai, asri, dan kaya.
Pemerintah juga harus tegas menindak
para oknum yang curang. Sebagai negara hukum, Indonesia harus mampu betul-betul
menerapkan sistem hukum dan tegas dalam aplikasinya.Oknum yang jelas-jelas
merugikan Indonesia harus ditindak tegas .
Pemerintah harus menjaga kekayaan
alam yang diamanati kepada mereka sebagai wakil rakyat untuk menjaga dan
melestarikannya, bukan membabat habis dan menjual hasil dengan seenaknya.
Pemerintah harus mulai memerhatikan
masyarakat kecil yang sebenarnya punya potensi, masyarakat petani yang
sebenarnya punya solusi, masyarakat buruh yang selalu banjir peluh namun jarang
mengeluh meskipun upah tak membuat dompet semakin terisi penuh.
Jika kita kembali meninjau sektor
perekonomian, sangat nampak bahwa Indonesia sangat belum siap dengan semua
perubahan yang sedemikian cepat dan pesat. Indonesia belum memiliki jati diri
sebagai bangsa yang utuh, masih terombang ambing dengan fatamorgana dunia yang
bergerak dinamis.
Dalam pengembangan pembangunan,
Indonesia harus fokus, jika alam diakui sebagai potensi negeri dan selalu
dibanggakan, maka tunjukan pada dunia bahwa alam Indonesia yang terbaik juga
terkaya dengan melestarikan dan mengembangkannya.
Harapan itu akan selalu ada, harapan
untuk Indonesia yang permai, nyaman, damai, tentram dan sejahtera. Wahai
Pemerintah Aceh jangan tertidur bangunlah Aceh.
Ayo bangkit wahai para pemuda negeri! Tunjukan pada dunia, Indonesia pantas dicintai!
OLEH: Nurmala Sari