Headlines News :
Home » » SANG ‘MOTIVATOR’ BUKA SUARA

SANG ‘MOTIVATOR’ BUKA SUARA

Written By ichsan on Rabu, 23 November 2011 | 18.54

BANDA ACEH, Aceh News Mahdi Rousli atau yang lebih dikenal dengan panggilan Oloe, sempat bungkam beberapa saat setelah tim yang dimanagerinya menuai kekecewaan sebagian Masyarakat. Kini, setelah “Timnas” Aceh berhasil mengalahkan tim Persija U-19. Dan memastikan memporoleh poin tertinggi dalam turnamen Segitiga Muda, ia pun kembali bersemangat untuk bicara.

”Para pemain Timnas Aceh akan diliburkan selama satu minggu, liburan tersebut diberikan kepada pemain bola untuk bertemu keluarganya, saudara dan teman-temannya, yang sudah tiga tahun mereka tinggalkan .” ujar Oloe. Tak terkecuali, dalam waktu istirahat itu pemain Dipersilahkan untuk menikmati kuah pliek ue dan timphan asoe kaya, ungkap Oloe usai pertandingan.

Setelah itu, Oloe yang dikenal sebagai sang motivator oleh para pemain bola, termasuk pemain persiraja menambahkan, setelah usai liburan mereka akan mengikuti latihan seperti biasa, dikatakannya lagi, karena ada kemungkinan dalam satu sampai tiga bulan ke depan, pemain akan uji coba kembali untuk menambah motivasi dan meningkatkan tehnik, serta kemampuan yang mereka miliki selama tiga tahun berguru di Paraguay, Amerika Latin..

Lanjutnya, Kalau dalam pertandingan kemarin, pemain belum bisa tampil maksimal, kita dan pecinta bola Aceh harus memaklumi persembahan perdana mereka, putra-putra Aceh masih perlu waktu dalam penyesuaian termasuk dalam masalah waktu yang berbeda selama 12 jam dengan kita. Ditambah dengan beban psikologis, di mana mereka belum pun pulang kerumahnya masaing-masing. Kita sudah meminta mereka tampil, hal itu kami lakukan agar mereka bisa menghibur public Aceh, tentunya dengan segala keterbatasan yang mereka miliki, jelas Oloe.

Saat ditanyai tentang manajer tim, Oloe menjelaskan, ini semua tergantung pemerintah Aceh, siapa yang akan ditunjuk sebagai manajer nantinya. Pada prinsipnya siapapun manajer tidak ada masalah yang penting dapat mengayomi para pemain masa depan Aceh. “Seorang manajer bukan hanya memerintah pemain, tetapi juga lebih dari itu. Manajer harus mampu mengayomi, memotivasi sebuah tim agar solid,” terang ayah dua anak ini.
Ia sedikit menceritakan pengalamanya saat menjadi Chief the Mission persiraja. Menurutnya persiraja Banda Aceh, selama 18 tahun sudah mengikuti kompetisi, besar harapan masyarakat agar tim ini mampu menduduki kasta tertinggi sepak bola tanah air. Namun hal itu baru terwujud pada tahun 2010/2011. “Saya ikut membawa persiraja meraih Runner-UP Devisi utama dan masuk liga super Indonesia, kasta tertinggi sepak bola tanah air, hal ini bisa terwujud karena salah satu faktornya adalah sentuhan dan pendekatan dengan hati antara saya dan pemain. Saya selalu memompa semangat pemain dengan mengatakan putra Aceh, ayo jangan pernah lengah, Alhamdulillah penantian masyarakat Aceh selama 18 tahun berbuah manis, persiraja masuk ISL," terang Oloe
Saat ditanyai kenapa Oloe tak lagi menjadi Chief the Mission atau manajer Persiraja, Oloe mengembalikan persoalan ini kepada manajemen. “Seperti kita ketahui bersama, jangan kan persiraja, PSSI pun bisa pecah. Dalam hal ini saya tidak kecewa malah saya senang, saya telah berhasil membawa persiraja ikut liga super. Mungkin masyarakat Aceh bisa menilai tidak ditunjuk sebagai Chief the Mission atau manajer pun bukan masalah bagi saya,” tegas Oloe.
Selanjutnya, ajudan Gubernur ini mengakui ada Tiga Klub luar Aceh yang sudah memintanya untuk menjadi Manajer, PSPS Pekan Baru, RENGAT dan PERSIS Solo, namun Oloe masih memikirkan persepak bolaan Aceh.(T.A)
Share this article :
 
Support : Redaksi | Iklan | Copyright © 2011. Aceh News - All Rights Reserved
Modify by Arifa