SINABANG,
Aceh News - Tiga orang anak, Yusnadi
(42), korban meninggal akibat keganasan ikan hiu, Rabu lalu, mendapat prioritas
Pemerintah Kabupaten Simeulue, untuk mendapatkan dana beasiswa anak nelayan.
Anak kandung mendiang Yusdani, yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar dan Taman Kanak di Desa Luan Balu, Kecamatan Teluk Dalam itu, yakni Robi Alafan, kelas V dan Yenni Desfalista kelas VI, sedangkan Feni Alahanda, yang masih berstatus murid Taman Kanak-kanak (TK).
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Hasrul Edyar
S.Sos. M.Ap, yang berkunjung kerumah duka, Kamis (14/09/2012), yang didampingi
Isdawati S.Pi, Kadis Kelautan dan Perikanan. "langkah pertama kita
utamakan pendidikan anak korban, dengan memprioritaskan pendidikannya",
kata Hasrul Edyar.
Labih lanjut, Hasrul Edyar mengatakan. Upaya
memprioritaskan pendidikan ketiga anak kandung mendiang Yusnadi, segera
dimasukan dalam daftar penerima bantuan beasiswa khusus anak nelayan.
"karena meraka anak nelayan dan kurang mampu, maka ketiganya masuk daftar
penerima beasiswa", imbuhnya.
Kondisi kehidupan nelayan itu, dinilai sangat
miskin, juga diprioritaskan mendapatkan, bantuan peralatan perahu mesin,
sebagai modal untuk menghidupi keluarga nelayan miskin tersebut. "kita usahakan
perahu bermesin itu, dan memang sangat prihatin kondisi kehidupan nelayan kita
itu, kata Isdawati S.Pi, Kadsi DKP.
Yusnadi, yang berprofesi nelayan dan penyelam
gurita tersebut, meninggalkan empat orang anak kandung, Robi Alafant,
Yenni Desfalista. Feni Alahanda. Lois Idaman berumur 1.5 tahun, dan
sorang isteri Rosmanidar (28). Serta satu unit rumah, lebih dari separoh
berdinding terbuat dari goni palstik.
"inilah kehidupan kami, sepeninggal suami
saya ini, entah bagaimana nasib kami kedepan, yang kami harap semoga ada
uluran tangan dari siapapun, yang terpenting sekolah anak saya ini tidak
putus", kata Rosmaidar, seraya menambahkan, selama hidup suaminya, hanya
mencari nafka kelaut.
Rosmaidar, juga menambahkan. Suaminya mencari
nafka, hanya mengandalkan satu unit perahu dayung, untuk memancing, menyelam
gurita dan tripang. "setiap hari suami saya hanya memancing, menyelam gari
gurita dan tripang. Perahu yang dia pakai, tidak memakai mesin, hanya didayung
saja", imbuhnya.
Seperti diketahui sebelumnya, Yusnadi (42),
penyelam Gurita, warga Desa Luan Balu, Kecamatan Teluk Dalam, Tewas ditempat,
setelah diterkam ikan hiu, diperairan laut Pulau Siumat. Rabu (12/09/2012), Dua jam
perjalanan laut dari Kota Sinabang
Ayah beranak empat tersebut, tidak tertolong
jiwanya, setelah daging tubuhnya pada bagian, pantat, pinggang dan lengan
kanannya, raib dimakan ikan hiu dan mengalami pendarahan hebat, pada saat itu,
korban bersama empat rekannya, Darul Amin (40), Didi Isman (22),dan Adi (22).
Sedang menyelam mencari gurita. (E. SHABARA).