Sigli, Aceh News
Pansus XIII DPRK Pidie menilai kinerja aparatur di Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Pidie, lemah. Salah satu buktinya, dalam penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bagi murid tidak melibatkan komite sekolah. Hal itu dilaporkan oleh Pansus XIII dalam sidang, belum lama ini.
Pansus XIII yang diketuai Tgk Syukurni itu juga menyorot bahwa jam kerja di Puskesmas tidak sesuai, dan Sumber Daya Manusia (SDM) serta alat medis masih kurang. Selain itu, Pansus XIII juga menilai Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pidie lemah dalam menjalankan tugas memungut pajak.
Akibatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang direncanakan sebesar Rp 26.556.574.658, namun yang terealisasi hanya Rp 15.456.452.215 atau 58 persen. Hal ini perlu diingatkan kepada masing-masing SKPK supayakan meningkatkan kinerja. Di samping itu, Pansus juga menyorot menjamurnya rumah makan cepat saji dan mini market yang terkesan dipaksakan yang dapat mematikan perekonomian pedagang tradisional, serta banyak bangunan yang tidak memiliki IMB yang difungsikan sebagai sarang walet. Selain itu, juga dinilai tidak optimalnya program-program pemberdayaan perempuan anak dan masyarakat pedesaan.”Kurang peran serta menuju keluarga sejahtera serta tidak adanya program yang dirasakan oleh perempuan dalam hal kesetaraan gender,” lapor Pansus XIII.
Sentara itu menurut salah seorang Masyarakat Pidie Rasidin (26) yang juga tokoh pemuda Geumpang mengharapkan kepada pemerintah daerah. " Supaya lebih peduli terhadap kebutuhan pelayanan bagi masyarakat khususnya di bidang kesehatan dengan lebih memberikan pelayanan di pukesmas pukesmas daerah terpencil dengan menempatkan tenaga yang propesional . Di samping itu alat medis dan peralatan yang cukup memadai.jangan hanya terlalu mermikirkan pendapatan pajak dari masyarakat sementara pelayanan bagi kepentingan masyarakat sering mengecewakan". katanya ( azi )