SINABANG, Aceh News
- Sekretaris Kementerian Pembangunan
Daerah Tertinggal (Sesmen PDT) Republik Indonesia, Ir Nurdin MT, meninjau
realisasi bidang perikanan dan kelautan di Kabupaten Simeulue, Sabtu (22/09/2012).
Kunjungan satu hari, Sesmen PDT RI, bersama
sejumlah stafnya, IR Rusnadi Padjung Asdep PDT.Sukartono Inspektur KPDT. Erlin
Charlinatun Kabag KLN KPDT. Ridha Octani Kasubag Kerjasama Multi Daerah KPDT.
Rachmatia Handayani Kasubag Monitoring KPDT. juga meninjau kegiatan NGO Islamic
Relief.
"industri hulu dan hilir, perlu
diprioritaskan, namun harus ramah lingkungan, seperti penangkapan ikan. Karena
pengolahan secara ramah lingkungan, akan dibeli tiga kali lipat harganya oleh
luar negeri, dan saya minta pengawasan secara melekat dari Pemkab harus
ada". Ir Nurdin MT, seraya menambahkan, supaya memperhatikan wilaya
pesisir pantai dikelolah secara baik.
Rombomgan Kementerian PDT RI, tersebut, meninjau
sejumlah paket Program NGO Islamic Relief, seperti Pelabuhan PPI, BPIP Matan
Orong, Keramba Jaring Apung dan Penyerahan paket Jaring Nelayan, NGO Islamic
Relief telah melakukan kerjasama dengan Pemkab Simeulue, sejak tahun 2010,
hingga sampai akhir September 2012.
Dalam kesempatan kunjungan Sekmen PDT RI itu,
Wakil Bupati Hasrul Edyar S.Sos. M.Ap, melaporkan bahwa, program NGO Islamic
Relief, banyak masaalah dan terutama realisasi pelaksanaan paket pekerjaan yang
sedang berjalan, ada perubahan. Dan banyak program yang tidak sesuai dan
meleset dengan ikatan perjanjian kerja sama.
"kita sangat mendukung, tapi banyak masaalah
dalam pelaksanaannya dan meleset dari kontrak kerjasama awal, seperti setengah
perjalanan pekerjaan tiba-tiba ada perubahan, begitu juga penempatan rumpon
laut, juga tidak sesuai dengan titik yang disepakati, padahal akan berakhir
kontrak kerjasama ini akhir bulan ini", lapor Hasrul, kepada rombongan
Kementerian PDT RI.
Kontrak kerjasama antara NGO Islamic Relief dan
Pemkab Simeulue, bidang Kelautan dan Perikanan, Sumberdaya dan Fasilitas
lainnya, akan berakhir September 2012, tersebut. realisasinya telah tercapai 80
persen. Hal itu disampaikan Mirza Kesuma Program Suport Manager NGO Islamic
Relief Provinsi Aceh.
"realisasinya program Islamic Relief di
Simeulue telah 80 persen, dan kontrak kerjasama ini akan berakhir bulan
september tahun ini", kata Mirza Kesuma, yang ditemui, sesaat setelah
pertemuan di Pendopo Bupati Simeulue.
Terkait dengan tudingan yang dilontarkan Wakil
Bupati Hasrul Edyar S:Sos. M.Ap, terhadap NGO Islamic Relief, terjadinya
perubahan proses pekerjaan Islamic Relief, berdasarkan sistem yang diterapkan
World Bank yang ketat. "terjadinya perubahan berdasarkan sistem yang
diterapkan dan sesuai dengan aturan World Bank yang sangat ketat",
katanya. (E.Shabara).