BANDA ACEH, Aceh News - Salah seorang pasien yang tidak mau disebut namanya di
media ini. Ia adalah Pasien jamkesmas asal Aceh Utara, rujukan dari rumah sakit
cut mutia bukit rata, kota lhokseumawe, ke Rumah Sakit Umum Zainal Abidin yang terancam
nyawanya karena menderita kanker ganas di payudara.
Namun saat ia masuk ke
RSUZA Senin, (17/09/2012) pada pukul 12.00 dini hari, menempati ruang mamplam
3, kamar no.7, pasien tersebut tidak mendapatkan fasilitas seperti yang ada didalam
ruangan tersebut, seperti air conditioning (AC),. Dimana AC yang ada dikamar
tersebut tidak dinyalakan oleh petugas piket saat itu, padahal pasien tersebut
menginap diruangan itu.
Pelayanan pihak rumah
sakit terhadap pasien ini, juga memberikan gambaran kepada public, betapa susahnya
masyarakat miskin memperoleh pelayanan kesehatan yang memadai. Termasuk
fasilitas kamar tempat pasien menginap
Selanjutnya pada malam
selasa, (17/09/2012). Pukul 21.00 wib, keluarga pasien termasuk Aceh News datang
ke RSUZA dalam rangka mengunjungi si pasien tersebut, dan mencium bau ruangan yang sangat menyengat,
serta suara nyamuk sangat membisingkan, akibat AC tak hidup
Sebuah fenomena
yang berkembang di masyarakat saat ini, seperti warga miskin dilarang sakit,
mungkin ada benar. Paling tidak, hal inilah yang di dapatkan berdasarkan
rangkaian kenjadian selama ini.
Menurut anak perempuan pasien, “AC dikamar ini dari
tadi pertama kami masuk pukul 12.00WIB tidak di hidupkan, yac kami diam saja,
Kami tidak berani ngomong ke petugas ruangan, karena lihat mukanya saja kami
sudah takut” ujar anak pasien
“Akhinya kami keluarga
dari pasien, menanyakan kepada petugas jaga ruangan, kenapa AC dikamar no7
tidak di hidupkan, dan kalau bisa kami di pindahkan kekamar lain yang ada AC
nya”.
Menurut petugas
ruangan, “AC disemua kamar tersebut sudah lama rusak semenjak Tsunami lalu,
jadi walau dipindahkan sama halnya, AC tidak bisa dihidupkan dan semua kamar
hampir penuh yang tinggal Cuma 3 kamar lagi, itupun besok sudah terisi karena
ada pasien lain yang masuk”, ujar petugas tersebut
Selanjutnya, keluarga
pasien yang juga wartawan menanyakan lagi kepetugas ruangan itu, “maaf buk
kalau boleh tahu siapa nama kepala diruangan ini”, petugas jaga menjawab dengan
singkat, “ibu juniati” oh ya, boleh saya minta nomor HP beliau, “kami tidak
punya” jawabnya lagi
“tidak masuk akal
petugas jaga ruangan tidak memiliki nomor HP ka.ruangannya itu” terbenak didalam hati saya (wartawan Red),
Tak lama kemudian
petugas yang ada disitu langsung bangun dari tempat duduknya dengan memegang
remot AC menuju kamar no7, dan setelah ditekan tombol on pada remot AC itu. Langsung
hidup AC nya, dan ternyata tidak rusak
Menyangkut hal ini, keluarga
pasien yang juga wartawan langsung menghubungi, Husaini, Humas RSUZA via handpone
malam itu juga, setelah menceritakan semua kejadian seperti diatas yang
dilakukan petugas ruangan mamplam 3. yang dikepalai Hj.juniati, S.Kep.
Dalam percakapan
handpone, Husaini menanyakan, jadi bagaimana sekarang bang. “Alhamdullillah
baru saja di hidupkan oleh petugas ruanggan tersebut”, ujar keluarga pasien
yang juga wartawan. (***)