SAREE/ACEH BESAR, Aceh News - Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Saree Kabupaten Aceh Besar tutup dan
melaksanakan wisuda terakhir bagi para lulusannnya, Rabu (30/08/2012) diAuditorium STPP yang dihadiri oleh kepala Pusat pendidikan, standarisasi,
sertifikasi dan propesi pertanian, kementerian petanian Heri sulianto MBA,Staf
Ahli Bidang SDM, Ismayani dan pembantu rector III UNsyiah Edy Nur Ilyas.
Pentupan sekolah STPP Saree ini sesuai dengan UU Sisdiknas
,perguruan tinggi,sekolah tinggi yang berada dibawah Kementerian, terpaksa tutup.Pentutupan sekolah tinggi ini terbentur undang-undang nomor 20 tahun 2003
tentang system pendidikan nasional dan belum dikeluarkannnya keppres. Dan
menurut Ketua I STPP Ir.Muhammad nasir MP STPP telah diserahkan kepada pemerintah
provinsi Aceh ,” hingga kini belum tahu mau diapakan sekolah ini” katanya
kepada wartawan.
“dalam
pertemuan dengan pemerintah provinsi aceh kami meminta sekolah ini dialih
fungsikan menjadi sekolah menegah kejuruan peternakan, langkah ini kita ambil
ntuk menyelamatkan asset“ harapnya.dan juga M.nasir berharap kepada pemerintah
aceh agar dapat meneluarkan pergub agar asset dapat diselamatkan dan tidak
terbegkalai.
Dari sumber
yang diterima media ini pihak pemerintah Aceh,Dinas pertanian Provins Aceh telah mengadakan pertemuan dengan pihgak
STPP,SMK PP Negeri Saree, berdasarlkan hasil pertemuan tersebut untuk sementara
waktu siswa jurusan peternakan diSMK PP Negeri Saree dipindahkan belajarnya ke
STPP Negeri Saree, menginggat keterbatasan daya tampung siswa, fasilitas diSMK
PP Negeri Saree masih minim terutama asrama. Dan pihak SMK PP negeri Saree yang
berlokasi satu pagar dengan STPP telah mengajukan surat permintaan pinjam pakai fasilitas dan
telah disetujui kadistan provinsi Aceh. Keberlanjutan STPP masih dalam
proses apakah dijadikan SMK Peternakan, atau menjadi lembaga pelatihan ataupun
sekolah tinggi masih menunggu Pergub dari gubernur Aceh.
Dalam satu
kesempatan dengan media ini di Kementerian pertanian,(13/08/2012) Heri suliyanto MBA
mengatakan, bahwa ditutupnya STPP dikarenakan terbentur dengan undang-undang
sisdiknas, dan keberlajutan STPP Saree tergantung dari pemerintah daerah, kita
hanya memfasilitasi saja, bila dijadikan sekolah pertanian kita tetap mendukung
sesuai prosedurnya dan menempuhi prosedur yang berlaku. ”Langkah-lagkah apa
saja yang perlu dipenuhi untuk dijadikan SMK atau perguruan Tinggi harus
diikuti“ katanya. Sementara ini kita masih membina sekolah yang berada dibawah
kementerian pertanian yaitu STPP bogor , STPP malang dan STPP Cibalagung,STPP
Manokwari.
STPP Saree
sebelum berdirinya beberapa tahun silam dan telah melahirkan ratusan penyuluh
pertanian dan telah bekerja diprovinsi Aceh maupun diprovinsi lainnnya
diIndonesia ini dibuka setelah menyusul ditutupnya SPP Negeri Saree Aceh (d/h.SPP_SNAKMA Saree). Dan kini STPP pun ditutup, Sehingga baik PNS, staf
kependidikan di STPP Negeri Saree mulai resah hendak dikemanakan lembaga
pendidikan ini.
Namun para alumni
STPP yang ditemui Aceh News, berharap pemerintah Aceh tidak membiarkan STPP ditutup
dan mengharapkan tetap adanya keberlangsungan sekolah tinggi.
Harapan senada
juga dari mantan kepala SPP SNAKMA Ir. Machluddin, Msc, dan para alumni SPP
Snakma. Karena sangat disayangkan keberadaan assetnya, tenaga kependidikan serta
potensi-potensi lainnya dalam membangun SDM pertanian diProvinsi Aceh.
”Kami
kecewa sebagai alumni dulu tutup SPP Snakma mendirikan STPP sekarang tutup lagi
STPP” ujar alumni yang mulai resah dengan kondisi buka tutup dan berharap
pemerintah Aceh serius memikirkan keberlanjutan pasca STPP tutup serta berharap
tetap dibuka perguruan tinggi atau kembali ke SMK Peternakan.
Lulusan STPP Saree
menurut Pembantu Dekan I Ir.M.Nasir wisuda sarjana S1 yang diwisuda sebanyak 70
lulusan, 36 lulusan dibidang studi penyuluhan pertanian dan 34 bidang penyuluhan
peternakan.
Sementara 2 orang wisudawa/ti lulus dengan pujian yaitu Mulyadi (peternakan) dan Sumarlin juga peternakan. Para wisudawa/ti lulusan STPP
mengantongi gelar ijazah SST (sarjana Sain terapan). Serta para lulusannnya
telah banyak penyuluh kontrak.(M.T.Is)