Bekas
telapak kakimu seakan masih tergambar di pasir sebuah pantai, saat engkau dan
aku berlarian kecil suatu petang empat tahun silam. Binar matahari merah
kekuning-kuningan arah barat menarik mata, riak di laut menjadi saksi bisu
untuk kita berdua. Masih kah kau ingat cerita tentang cinta kita?.
Sore itu selepas kita berlarian, kau memutuskan akan pergi ke negri Kincir
Angin, lima tahun lamanya. Air mataku mengalir tak henti membasahi pipi,
pikiranku galau tak terbayang, hueef serasa aku ingin mati saja.
Sebelum kau berangkat, lewat sehelai kertas yang dibaluti amplom putih
bertuliskan ‘1 love You’, yang kau titipkan pada seseorang untukku. Kau ingin
menimba ilmu di Belanda, ini semua atas permintaan orang tuamu. Dalam goresan
tinta warna hitam kau juga berkata tak ingin melapaskanku meski orang tua tak
merestui. kau berpesan lewat surat itu 'aku jangan pernah berubah'.
Walau berat ku lalui hari demi hari tanpamu, perihnya hati ini, tak berdaya
diri ini, tak mengapa, yang penting kau baik-baik saja karena bagiku itu sebuah
ujian di mata. Biarpun setelah kepergian mu hingga kini belum ku-tau kabar dan
berita.
Aku bertanya pada diriku sendiri, apakah kelak aku akan berjumpa denganmu
kembali. Dan aku juga bertanya? Apakah kelak kau akan bertanya ke mana daku
pergi, setiba kau menginjak kaki di negri ini?.
Bukan aku menuntut janji yang pernah kau ukir di kertas itu, tapi aku ingin tau
sebesar apakah cinta yang kau bilang suci.
Suatu siang aku pergi ke tempat yang sering kita duduk bercengkrama ria dulu,
air mataku tak bisa terbendungi, rasa kangen mencuat kembali, sepertinya kau
hanya berjarak sepelemparan batu saja denganku, karena kau sedang membeli
eskrim, tapi itu hanya fiksi.
Jika itu yang terjadi, kutak tau kemana harus pergi, terperangah-rangah itulah
yang menemani. Sungguh pahit ini semua kulalui, pernah kusesali namun tiada
arti, tapi kusadari semua ini hanyalah suratan darinya. Apakabarmu kasih di
negri sana?. Semoga suatu hari kita akan bersua lagi! Dan aku masih ingat di
ujung kata dalam surat itu, suatu saat kau akan kembali untukku!!
Cerpen
oleh: Zubir Alue Puteh