SINABANG, Aceh News -
Jalur transportasi laut, antar pulau, yang menghubungkan daratan Aceh dengan
Pulau Simeulue (Kabupaten Simeulue), khsususnya rute Labuhan Haji - Simeulue,
dinilai belum maksimal, dan diminta penambahan jadwal kapal feri.
Tidak maksimalnya transportasi penyeberangan laut, antar
pulau tersebut, yang saat ini rute tersebut hanya dilayani dua kapal feri,
yakni kapal KMP Teluk Sinabang dan KMP Teluk Singkil. Terutama rute Labuhan
Haji-Sinabang, dijadikan sebagai rute perintis. Hal itu disampaikan Ketua
DPRK Simeulue. H Aryaudin, yang ditemui, Senin (17/09/2012), petang.
Dewan Simeulue meminta rute pelayaran dengan rute Sinabang-Labuhan Haji, yang saat ini berstatus komersil, supya dirubah menjadi status
rute printis. Mengingat kalau rute tersebut statusnya menjadi rute printis maka
akan meringankan beban masyarakat selaku pengguna transportasi laut dengan
menggunakan armada kapal feri.
"memang tidak maksimal, rute Labuhan Haji -sinabang.
Kita minta supaya rute itu dijadikan rute perintis, seperti rute Sinabang -
Singkil, yang status pelayarannya printis dan mendapat subsidi dari provinsi,
sementara rute Sinabang-Labuhan Haji statusnya komersil, ini yang kita minta
kepada pemerintah provinsi jalur ini statusnya bisa diubah ke printis,"
kata Aryaudin di Sinabang.
Menurut ketua dewan, yang diusung Partai Aceh tersebut,
dengan berubahnya status dari komersil ke printis maka jalur Sinabang-Labuhan
Haji, sudah tentu akan menguntungkan masyarakat yang bepergian dengan kapal
feri dan lebih maksimal sistim pelaksanaaan pelayarannya.
"Kalau ada
subsidi pasti ongkosnya bisa lebih murah, tentu sangat membantu keringanan
masyarakat Simeulue dan masyarakat lainnya yang bepergian ke Simeulue maupun
Kedaratan Sumetera". Katanya.
Karena Kabupaten Simeulue, berada dikawasan pulau-pulau
terluar. DPRK Simeulue berharap perhatian lebih dari Pemerintah Provinsi Aceh
untuk lebih mempertimbangkan lagi soal perubahan status tersebut. Selama ini warga, bepergian ke Simeulue dan sebaliknya tidak
dapat dilakukan tiap hari dan harus menunggu jadwal kapal yang telah
ditetapkan.
Persoalan tidak makksimal dan penambahan serta perubahan
status rute penyeberangan kapal feri, Labuhan Haji-Sinabang, Pihak DPRK
Simeulue, dalam waktu dekat, akan mendatangi Pemprov Aceh, "Dalam waktu dekat ini DPRK Simeulue
akan mengutus, anggota dewan, untuk meminta soal status ini, mudah-mudahan ada
realisasinya," imbuhnya.
Rute penyeberangan Labuhan Haji - Sinabang, dalam satu
minggu, hanya tiga kali, yang dilayani Kapal Feri, KMP Teluk Sinabang.
Sedangkan rute Singkil-Sinabang, dilayani Kapal Feri KMP Teluk Singkil,
dengan jadwal, hanya dua kali, dalam satu minggu.
Kapal Feri KMP Teluk
Labuhan Haji, Minta Layani Rute Simeulue-Sunatera.
Pada kesempatan yang sama, Ketua DPRK Simeulue itu, juga
meminta pengoperasian KMP Teluk Labuhan Haji, yang saat ini masih sandar di Banda
Aceh, diharaapkan untuk bisa beroparasi melayani rute Pulau Simeulue dan
Daratan Sumatera.
Diharapkan dengan ada penambahan armada feri pelayaran antar
pulau itu, berdampak sangat dirasakan manfaatnya dan menyentuh langsung kepada
masyarakat, yang menggunakan angkutan transportasi laut, terlebih bagi yang
bergerak dibidang bisnis, dapat menekan cost perjalanan.
"kita harapkan kalau bisa kapal feri KMP Labuhan Haji,
dioperasikan, untuk melayani rute pelayaran ke pulau Simeulue, maka jalur
transportasi laut dari Simeulue, menuju Daratan Sumatera, setiap hari ada, dan
sangat meringankan masyarakat", ujarnya.
Seraya Aryaudin menambahkan, bahwa informasi, Kapal Feri, KMP
Teluk Singkil yang melayani Sinabang-Singkil, dalam waktu dekat akan docking,
untuk perbaikan. Dan sebagai penggantinya, dapat dilayani kapal feri KMP Teluk
Labuhan Haji, agar rute tersebut, tidak kosong.
"kita berharap kapal itu bisa beroperasi, untuk
melayani rute Sinabang-Singkil, karena informasi, yang saya dengar, kapal
feri KMP Teluk Singkil akan naik dok, otomatis rute Sinabang-Singkil akan
kosong. Jadi kapal feri yang masih berada di Banda Aceh itu bisa untuk
mengganti sementara pelayaran Sinabang-Singkil," tutu Aryaudin.
(E.Shabara).