“Dunia Islam saat ini dihebohkan oleh pemberitaan
tentang berbagai aliran sesat yang telah tumbuh diberbagai daerah tak
terkecuali dengan Propinsi Aceh yang di juluki dengan “Serambi Mekkah” ada apa
dengan semua ini”
Dalam beberapa hari belakangan ini, pemberitaan
diberbagai media cetak dan online selalu dihiasi dengan pemberitaan tentang berbagai
aliran sesat yang terus berkembang di berbagai daerah, dan pemberitaan yang
paling mengejutkan kita adalah munculnya berbagai aliran sesat di Propinsi
Aceh, padahal Aceh mendapat julukan “Serambi Mekkah”, tentu ini merupakan
sebuah tamparan keras bagi pemerintah Aceh umumnya dan Dinas syari`at Islam, Majelis
Permusyawarat Ulama (MPU) dan instansi terkait khususnya, seolah-olah mereka telah
lalai atau tidak mampu dalam membendung aliran sesat tersebut, padahal itu
mutlak menjadi tugas dan tanggungjawab mereka selaku perpanjangan tangan
pemerintah.
Munculnya berbagai aliran sesat sekarang ini tentu
menimbulkan sebuah pertanyaan besar bagi semua orang, apakah pihak dinas
syari`at Islam dan instansi terkait itu tidak berkerja dengan maksimal atau
mereka tidak ada biaya operasional dalam memberantas aliran sesat? Atau sumber
daya yang ada di dinas syari`at Islam saat ini tidak punya keberanian dalam
mencegah aliran sesat tersebut? karena maraknya aliran sesat yang bermunculan dewasa
ini semakin membuat kita khawatir dan rasa takut terhadap akidah generasi
bangsa masa depan, karena itu menjadi sebuah celah yang bisa dimasuki oleh
siapa saja, terlebih orang-orang yang tidak pernah mempelajari agama sama
sekali.
Macam-macam aliran sesat
Masih segar dalam ingatan kita adalah munculnya aliran
sesat “Millata Abraham” di Kabupaten Bireuen, dimana kemunculan aliran sesat
tersebut menjadi pembicaraan hangat berbagai media massa, dan belum lama ini
telah kita baca diberbagai media cetak dan online tentang adanya aliran sesat
baru yaitu “Laduni” di Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten Aceh Barat Daya,
anehnya lagi kejadian aliran sesat itu mempunyai nama yang sama dan terungkap
juga dalam waktu yang hampir bersamaan, apakah keduanya mempunyai pemimpin
serta menganut faham yang sama atau hanya terjadi secara kebetulan saja?
Terungkapnya beberapa aliran sesat belum lama ini
tentu menjadi sebuah peringatan bagi kita bahwa masih banyak aliran-aliran
sesat yang belum terungkap, dan itu menjadi sebuah pekerjaan rumah (PR) bagi
kita semua untuk terus mengungkap berbagai aliran-aliran yang selama ini telah
meresahkan masyarakat banyak, karena munculnya berbagai aliran sesat tersebut
akibat dari lemahnya pengawasan serta tidak ada sanksi tegas dari pihak terkait
dalam memberantas aliran sesat.
Penghakiman massa oleh masyarakat awam bukanlah solusi
tepat untuk menyelesaikan permasalahan aliran sesat, akan tetapi hal itu
menjadi sebuah peringatan keras dari masyarakat untuk pihak terkait agar jangan
pernah membiarkan aliran sesat atau terlalu lama dalam menindak lanjuti laporan
dari masyarakat, karena masyarakat lebih mengerti dengan situasi disekitar
mereka, dibandingkan dengan pihak terkait yang tidak pernah mau tahu dengan
berbagai problem yang dihadapi oleh masyarakat, karena seolah-olah mereka
berkerja bukan untuk masyarakat tetapi untuk memperkaya diri dan keluarga.
Kondisi keimanan yang rapuh
Kondisi keimanan masyarakat pada saat ini adalah
kondisi yang sangat memprihatinkan alias rawan penyelewengan iman dan akidah, karena
ada sebagian orang yang memang sengaja mencari alasan-alasan supaya mereka
tidak perlu lagi shalat lima waktu, puasa dan lain-lain, serta mencari pendapat
dari orang-orang yang membolehkan minuman keras, sabu-sabu, ganja dan zina,
tentu kejadian ini dengan baik bisa dimanfaatkan oleh para penyebar aliran
sesat untuk menarik pengikut sebanyak-banyaknya, karena apa yang mereka
sampaikan sesuai dengan keinginan dari kelompok-kelompok yang memang telah ada
niat untuk tidak lagi menjalankan kewajiban yang telah dibebankan oleh ajaran
Islam.
Kondisi-kondisi yang tidak stabil itulah yang menjadi
titik awal masuknya aliran-aliran yang berlabelkan Islam dalam menjalankan
berbagai misi-misi terselubung, sehingga lambat laun organisasi yang mereka
jalankan berkembang dengan cepat, dan mendapatkan pengikut yang banyak, anehnya
kejadian itu bukan menimpa para orang-orang yang tidak mengenyam ilmu pendidikan
dan bukan pula orang-orang yang ada dipedalaman atau perkampungan yang tidak
tahu apa-apa, melainkan orang-orang yang ada dikawasan perkotaan serta orang
yang berpendidikan.
Pengawasan yang rendah
Banyaknya muncul aliran sesat dewasa ini, merupakan
sebuah pukulan keras bagi para pemimpin bangsa dan agama, baik itu ditingkat
yang paling tinggi maupun ditingkat yang paling rendah, karena mereka dinilai
telah gagal dalam menjaga kemurnian agama dari nilai-nilai yang dapat merusak
dan menghancurkan agama secara pelan-pelan. Kenyataan inilah yang menjadi
sebuah potret kelam bagi para pemegang kekuasaan, apakah mereka memang tidak
tahu tentang semua itu atau mereka tidak mampu mencegahnya? Dan yang lebih
anaehnya lagi, adalah seperti ada maksud membiarkan saja. disaat mereka
menerima laporan dari masyarakat mengenai adanya aliran-aliran yang sesat,
apakah itu sengaja dilakukan atau cuma secara kebetulan saja.
Adanya pos dana di dinas syari`at Islam untuk
memberantas alirat sesat tentu menjadi sebuah pertanyaan besar bagi semua
orang, kenapa dana itu habis tetapi aliran sesat masih bermunculan dimana-mana
serta bagaimana bentuk program untuk pencegahan aliran sesat tersebut?
Seandainya mereka tidak punya waktu untuk mengurus hal-hal seperti itu kenapa
tidak berkerjasama dengan para ulama? Karena ulama selama ini juga tidak pernah
diam dalam memberantas berbagai aliran sesat, padahal selama ini mareka tidak
pernah digaji untuk hal itu. Dan yang selama ini terjadi yaitu saling melempar
tanggungjawab antara pihak dinas syari`at Islam dengan para ulama disaat ada
aliran sesat yang masuk dalam wilayah mereka.
Sesat Dalam Aliran
Kelompok inilah sebenarnya yang paling berbahaya dan
yang pertama kali harus diberantas dari dunia Islam, karena mereka beragama
Islam tetapi tidak melaksanakan ajaran Islam, mereka tidak membantah Islam,
akan tetapi mereka melecehkan dan memperolok-olok Islam dengan perbuatan dan
perkataan mereka, karena antara perbuatan dengan perkataan mereka tidak sesuai
sama sekali. Bila kita melihat fenomena kehidupan orang Islam sekarang ini
tentu banyak sekali yang sudah sesat aliran, akan tetapi itu luput dari
pantauan dan perhatian banyak orang, karena itu sudah terbiasa dan bukan menjadi
sebuah permasalahan lagi. Inilah permasalahan yang sedang menghancurkan akidah
kita semua dan itu juga menjadi tanggungjawab kita bersama.
Ditulis oleh: Tgk Zulfikar,
S.Sos.
Dosen STAI Al-`Aziziyah
Samalanga dan Mahasiswa
Pasca Sarjana IAIN
Ar-raniry Banda Aceh