PONTIANAK, Aceh News - Tingkat arus
mudik lebaran di Kalimantan Barat memang tak setinggi di pulau Jawa. Itu pun
arus mudik hanya bisa dilalui dengan menggunakan jalur laut dan udara untuk
lintas provinsi.
Arus mudik warga luar Kalimantan Barat yang berada di Kalimantan Barat telah
terlihat sejak beberapa hari lalu. Khususnya yang melalui kendaraan laut di
pelabuhan Pontianak. kapal-kapal tujuan Jakarta, Surabaya, dan Semarang penuh
sesak dengan penumpang yang ingin berlebaran di kampung halaman.
Seperti pada keberangkatan KM Lawit tujuan Semarang, Rabu (8/8) siang kemarin.
kapal berkapasitas sekitar 1500 orang tersebut penuh sesak dengan penumpang.
Bahkan, banyak penumpang yang tak kebagian tempat tidur.
Mereka yang naik ke kapan lebih akhir dipastikan tak kebagian tempat tidur.
Akhirnya memilih melasah di teras-teras kapal dan bagian lainnya yang biasanya
digunakan sebagai tempat jalan.
Bahkan, tak sedikit dari penumpang memilih tempat di tepian kapal yang hanya
berbatas pagar. Sebagian juga memilih berlindung di bawah skoci kapal.
Fatrhurahman, salah satu penumpang kapal KM Lawit yang akan pulang ke Jawa
Timur kemarin kepada media ini mengatakan, terpaksa memilih tempat di bagian
belakang dek 5 meski tak ada tempat tidur. Ketimbang tidak pulang dan
berlebaran dengan keluarga di Jawa.
Padahal, Fathurahman tak hanya sendiri. Ia bersama anaknya yang baru usia
sekolah dasar. “Tak ada pilihan lain, yah terpaksa pakai alas di sini,” ujarnya.
Hasil pantauan Aceh News, setiap lorong kapal KM Lawit mulai
dari dek 3-5 penuh dengan penumpang. Bahkan dari mereka masih banyak yang tak
kebagian tempat meski sekedar untuk duduk. “Kalau saya tak repot bang, kami hanya butuh untuk penyimpanan barang supaya
aman saja,” ujar Doni yang hendak pulang ke Semarang.
Bagian operasional pelabuhan Pontianak, Yusuf saat dihubungi sejam sebelum KM
Lawit berangkat mengatakan, arus mudik lebaran sudah tampak sejak seminggu yang
lalu. Kapal-kapal tujuan Jawa rata-rata penuh dengan penumpang. Yusuf menjelaskan, kapasitas penumpang KM Lawit idealnya 1500 orang. “Itu
sesuai tempat tidur,” ujarnya.
Sampai dengan hari Selasa dua hari lalu, Yusuf menuturkan tiket yang sudah
terjual di loket PT Pelni berkisar 1.100 tiket. Namun hal itu tidak menutup
kemungkinan bertambah sebab PT Pelni memberlakukan sistem online untuk
pembelian tiket.
“Palinglah 1.300 penumpang,” ujarnya.
Akan tetapi, bila melihat ramainya penumpang 20 menit menjelang keberangkatan
kapal kemarin. KM Lawit diperkirakan membawa lebih dari kapasitas atau lebih
dari 1500 penumpang. Hal itu karena banyak penumpang yang tak kebagian tempat
tidur.
- TKI Pun Mudik
KM Lawit keberangkatan Pelabuhan Pontianak tujuan Tanjung Emas Semarang kemarin
tak hanya dipadati oleh masyarakat pendatang dari Jawa yang bekerja di
Pontianak. Namun juga diisi oleh beberapa TKI yang bekerja di Malaysia.
Mereka adalah masyarakat Jawa yang bekerja di Malaysia melalui Pontianak.
kemarin saat ditemui ada delapan TKI yang naik KM Lawit. “Kami delapan orang baru pulang dari Malaysia. Ya mau lebaran di kampung,” kata
salah seorang TKI yang hendak pulang ke Madura.
Pilihannya ikut kapal laut ketimbang naik pesawat meski ia dikatakan baru
pulang kerja dari luar negeri tak ada lain, alasannya adalah menghemat biaya.
“Kalau naik pesawat pasti lebih tinggi ongkosnya. Lagian juga kan lebaran masih
lama,” ujar Mat dengan legat Maduranya yang kental. (Ubay KPI)