- Buruh Karyawan PDKS,Amuk Massa Akibat Tertunda-Tundanya Gaji Yang Sudah Di Janjikan
SINABANG, Aceh
News - Akibat berlarut-larutnya pembayaran gaji
buruh karyawan PDKS yang dijanjikan akan dibayarkan pada Senin lalu ternyata sampai selesai pada buka puasa,
ternyata gaji tersebut tidak kunjung ada tanda-tanda akan dibayar oleh pihak
Manajemen perusahaan PDKS mengakibatkan, kesabaran para buruh karyawan menyerang
kantor PDKS yang terletak di jalan Tgk.diujung air dingin berdekatan kantor
DPRK Simeulue.
dengan
menggunakan kayu dan batu mengakibatkan
kantor tersebut berantakan, seluruh peralatan yang ada di kantor tersebut
menjadi sasaran kemarahan para buruh, sempat mengejar Direktur PDKS H.Aliuhar
SP kerumahnya, namun aksi anarkis tersebut mampu diredam pihak keamanan.
Aksi
amuk buruh PDKS yang bergerak di sektor perkebunan sawit tersebut berawal sejak
Senin (13/08/2012) pagi ketika ratusan buruh secara bergelombang menuju ke Kantor
Pusat PDKS di Sinabang, ibu kota Kabupaten Simeulue. untuk menerima gaji yang di janjikan ternyata janji direktur
PDKS yang akan dibayar pada hari itu tidak kunjung ada penyelesaiannya.
Entah
siapa yang memulai, tiba-tiba buruh mengamuk. Mereka mengobrak-abrik seluruh
ruangan kantor PDKS bahkan satu unit mobil operasional perusahaan jenis Taft
Rocky BL 306 SA juga jadi sasaran amarah.
“Kami
datang jauh-jauh dari lokasi kebun PDKS,
Teuluk Dalam bersama anak dan istri sejak Senin pagi, mau ambil gaji, untuk
membeli kebutuhan keluarga terutama untuk membayar zakat fitrah tapi sepertinya
tidak jelas. Terakhir, yang kami dengar hanya karyawan tetap
saja yang dibayar gaji,” kata Imam, dan kawan-kawannya, dari Kebun I Teluk
Dalam, kepada wartawan di lokasi kejadian tersebut.
hal tersebut memicu amarah para karyawan hingga terjadilah amuk masa semakin
memanas. Mereka mendobrak pintu dan melempari kaca kantor untuk menemui
Direktur PDKS, H Aliuhar SP yang saat itu sedang mengawasi pembayaran gaji
karyawan tetap. Beruntung, sang direktur lolos dari kepungan buruh karena
diselamatkan aparat berwajib yang mengawal proses pembayaran gaji.
Mengetahui
Aliuhar telah kabur dari Kantor PDKS, buruh dan karyawan lokal semakin
beringas. Mereka menghancurkan dan mengobrak-abrik ruang kerja direktur dan
seluruh peralatan yang ada di setiap ruangan kantor. Bahkan satu unit mobil
dinas operasional PDKS ikut dihancurkan.
Di tengah kondisi yang semakin tak karu-karuan, buruh berteriak-teriak agar
gaji mereka dituntaskan malam itu juga. Jika urusan gaji tidak tuntas, mereka
bertekat tidak akan pulang. “Kesabaran kami benar-benar telah habis. Bayangkan,
selama gaji kami tidak dibayar, terpaksa dalam bulan suci ramadhan kami cari
rotan dan jual sayur mayur,demi kebutuhan sehari-hari” kata Iman dibenarkan
rekan-rekannya yang mengaku setiap bulan digaji pokok Rp 1.300.000.
Aksi buruh ke Kantor PDKS sejak Senin hingga tercapai kesepakatan pada dini
hari, Selasa (14/08/2012) dikawal oleh 120 personel Polres Simeulue dan 1 SST TNI
yang diturunkan Kodim.
Amatan wartawan Selasa (14/08/2012), pecahan
kaca kantor masih berserakan di mana-mana, begitu juga satu unit mobil yang
turut jadi sasaran amukan massa masih terguling di lokasi.
Hingga siang kemarin
tidak ada aktifitas apapun di Kantor Pusat PDKS di Jalan Tgk Di Ujung, Desa Air
Dingin, Simeulue Timur. nampak Dua orang yang sepertinya karyawan terlihat duduk-duduk
di depan kantor tersebut.
Sepakat
Dibayar Dua Bulan.
MULAI pukul 22.00 WIB, Senin (13/8), Kapolres AKBP Parluatan Siregar dan Dandim
Letkol Inf Handoko Prasetyo turun tangan memfasilitasi dialog antara buruh
dengan pihak perusahaan. Dialog tersebut juga dihadiri Bupati Simeulue Riswan NS,
Wakil Ketua DPRK M Asdarmansyah Mas, Direktur PDKS Aliuhar SP, Senior Manager
PDKS Julfikar SE, dan Dewan Pengawas PDKS Hasbi Mahmud.
Rapat mendadak yang berlangsung hingga pukul 01.40 WIB dini hari, Selasa (14/08/2012)
menghasilkan keputusan, manajemen PDKS bersedia melunasi gaji buruh dan
karyawan lokal selama dua bulan, yakni Juni dan Juli.
Siwardi, Udin, dan Uwo Medan, selaku perwakilan dari buruh dan karyawan lokal
PDKS, menerima hasil keputusan tersebut. “Kesepakatan dengan Direktur PDKS, dan
karena ketiadaan dana, PDKS hanya sanggup melunasi gaji dua bulan, dan mohon
dimengerti dengan kondisi keuangan PDKS,” kata Bupati Simeulue, Riswan.
Humas PDKS, Indra BN yang dihubungi, Selasa (14/08/2012) malam mengatakan,
hingga tadi malam pihaknya masih memproses untuk pembayaran gaji buruh
sebagaimana kesepakatan yang telah dicapai.
“Kalau malam ini selesai prosesnya,
maka besok (Rabu-red), akan dibayar. Proses pembayarannya akan dikawal aparat
kepolisian dan seorang anggota DPRK Simeulue,” kata Indra.
Sebelumnya Indra menjelaskan, untuk karyawan tetap PDKS telah 75 persen
dicairkan gaji mereka, sebagai tindaklanjut tuntutan demo pada 8 Agustus 2012.
Kapolres
Simeulue AKBP.Parluatan Siregar yang dikomfirmasi diruang kerjanya, Selasa
(14/08/2012) tentang kerusuhan yang terjadi dikantor PDKS pada malam hari Senin, itu
sudah di damaikan berbicara tentang kerusakan yang terjadi. Kapolres mengatakan
tidak ada yang di tahan dan mereka pun tidak membuat laporan pihak kantor dan
pemerintah daerah. Kita hanya mendamaikan antara kedua belah pihak untuk
mencari solusi yang terbaik,”ungkap Parluatan.
Kapolres menambahkan, untuk
mengatasi terulang demo yang lebih besar terpaksa kita ambil kebijakan untuk
memberikan gaji buruh anggota Panen,perawatan dan anggota muat, karna selaku
pimpinan ambil sikap destrepsi berhubung Bupati dan Ketua DPRK tidak berada di
tempat akan tetapi demi untuk kemashalatan umat, karna mereka perlu kebutuhan
keluarga apa lagi dalam bulan magfirah untuk membayar zakat fitrah mereka,”ulasnya. (Mohd.Azis/Sumadi)