Taman Nasional Gunung Leuser biasa disingkat TNGL adalah sebuah cagar alam berstatus taman nasional di perbatasan Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara, meliputi wilayah-wilayah Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh Singkil, Aceh Selatan, Gayo Lues dan Langkat. 4 kabupaten pertama termasuk wilayah administrasi Nanggroe Aceh Darussalam dan Langkat adalah termasuk wilayah administrasi Sumatera Utara. Taman nasional ini mengambil nama dari Gunung Leuser yang menjulang tinggi dengan ketinggian 3404 meter di atas permukaan laut di Nanggroe Aceh Darussalam. Taman nasional ini meliputi ekosistem alam dari pantai sampai pegunungan tinggi yang diliputi oleh hutan lebat khas hujan tropis.
Hampir seluruh kawasan ditutupi oleh lebatnya hutan Dipterocarpaceae dengan beberapa sungai dan air terjun. Terdapat tumbuhan langka dan khas yaitu daun payung raksasa (Johannesteijsmannia altifrons), bunga raflesia (Rafflesia atjehensis dan R. micropylora) serta Rhizanthes zippelnii yang merupakan bunga terbesar dengan diameter 1,5 meter. Selain itu, terdapat tumbuhan yang unik yaitu ara atau tumbuhan pencekik.
Satwa langka dan dilindungi yang terdapat di taman nasional antara lain mawas/orangutan (Pongo abelii), siamang (Hylobates syndactylus syndactylus), gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus), badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis sumatrensis), harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), kambing hutan (Capricornis sumatraensis), rangkong (Buceros bicornis), rusa sambar (Cervus unicolor), dan kucing hutan (Prionailurus bengalensis sumatrana).
Taman Nasional Gunung Leuser merupakan salah satu yang ditetapkan oleh UNESCO sebagai Cagar Biosfir. Berdasarkan kerjasama Indonesia-Malaysia, juga ditetapkan sebagai “Sister Park” dengan Taman Negara National Park di Malaysia.
Keistimewaan
Hutan Gunung Leuser sangat lebat, berkhas hutan pantai dan hutan hujan tropika. Di dalamnya terdapat beberapa sungai, danau, sumber air panas, lembah, dan air terjun. Ekosistem alamnya sangat indah dan beragam yang meliputi dataran rendah (pantai) hingga pengunungan. Terdapat beragam satwa langka yang dilindungi, seperti kucing hutan, harimau Sumatera, rangkong, orang utan, siamang, ular, kupu-kupu, burung, gajah Sumatera, badak Sumatera, kambing hutan, dan rusa sambar. Selain itu, terdapat tumbuhan pencekik (ara) dan tumbuhan langka lainnya, seperti bunga raksasa “Rhizanthes zippelnii” yang berdiameter 1,5 meter, bunga raflesia, dan daun payung raksasa.
Ada enam lokasi utama wisata di Taman Nasional Gunung Leuser, yaitu Bohorok atau Bukit Lawang yang terkenal sebagai kawasan konservasi orang utan; Kluet yang terkenal dengan wisata goa dan wisata bersampan di danau dan sungai; Gunung Leuser yang sering digunakan untuk lokasi wisata petualangan mendaki dan memanjat gunung; Sungai Alas yang sering digunakan sebagai lokasi wisata olah raga arum jeram; Sekunder yang sering dijadikan tempat perkemahan, melakukan pengamatan satwa dan wisata goa; dan Gurah, sebagai lokasi untuk menikmati panorama alam yang sangat indah dengan beragam tumbuhan unik dan langka, sekaligus tempat pengamatan berbagai satwa langka yang dilindungi.
Lokasi
Taman Nasional Gunung Leuser atau TNGL berada di perbatasan Nanggroe Aceh Darussalam dengan Sumatera Utara. Di Nanggroe Aceh Darussalam, TNGL berada di Kabupaten Aceh Singkil, Aceh Selatan, Aceh Tenggara, dan Gayo Lues, dan di Sumatera Utara berada di Kabupaten Langkat.
Namun apa bila ingin melalui rute gayo lues, di awali dari Kedah kecamatan blangjerango kabupaten gayo lues, yang berjarak berkisar 9 Km dari Ibu Kota kabupaten gayo lues.(dian)
Hampir seluruh kawasan ditutupi oleh lebatnya hutan Dipterocarpaceae dengan beberapa sungai dan air terjun. Terdapat tumbuhan langka dan khas yaitu daun payung raksasa (Johannesteijsmannia altifrons), bunga raflesia (Rafflesia atjehensis dan R. micropylora) serta Rhizanthes zippelnii yang merupakan bunga terbesar dengan diameter 1,5 meter. Selain itu, terdapat tumbuhan yang unik yaitu ara atau tumbuhan pencekik.
Satwa langka dan dilindungi yang terdapat di taman nasional antara lain mawas/orangutan (Pongo abelii), siamang (Hylobates syndactylus syndactylus), gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus), badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis sumatrensis), harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), kambing hutan (Capricornis sumatraensis), rangkong (Buceros bicornis), rusa sambar (Cervus unicolor), dan kucing hutan (Prionailurus bengalensis sumatrana).
Taman Nasional Gunung Leuser merupakan salah satu yang ditetapkan oleh UNESCO sebagai Cagar Biosfir. Berdasarkan kerjasama Indonesia-Malaysia, juga ditetapkan sebagai “Sister Park” dengan Taman Negara National Park di Malaysia.
Keistimewaan
Hutan Gunung Leuser sangat lebat, berkhas hutan pantai dan hutan hujan tropika. Di dalamnya terdapat beberapa sungai, danau, sumber air panas, lembah, dan air terjun. Ekosistem alamnya sangat indah dan beragam yang meliputi dataran rendah (pantai) hingga pengunungan. Terdapat beragam satwa langka yang dilindungi, seperti kucing hutan, harimau Sumatera, rangkong, orang utan, siamang, ular, kupu-kupu, burung, gajah Sumatera, badak Sumatera, kambing hutan, dan rusa sambar. Selain itu, terdapat tumbuhan pencekik (ara) dan tumbuhan langka lainnya, seperti bunga raksasa “Rhizanthes zippelnii” yang berdiameter 1,5 meter, bunga raflesia, dan daun payung raksasa.
Ada enam lokasi utama wisata di Taman Nasional Gunung Leuser, yaitu Bohorok atau Bukit Lawang yang terkenal sebagai kawasan konservasi orang utan; Kluet yang terkenal dengan wisata goa dan wisata bersampan di danau dan sungai; Gunung Leuser yang sering digunakan untuk lokasi wisata petualangan mendaki dan memanjat gunung; Sungai Alas yang sering digunakan sebagai lokasi wisata olah raga arum jeram; Sekunder yang sering dijadikan tempat perkemahan, melakukan pengamatan satwa dan wisata goa; dan Gurah, sebagai lokasi untuk menikmati panorama alam yang sangat indah dengan beragam tumbuhan unik dan langka, sekaligus tempat pengamatan berbagai satwa langka yang dilindungi.
Lokasi
Taman Nasional Gunung Leuser atau TNGL berada di perbatasan Nanggroe Aceh Darussalam dengan Sumatera Utara. Di Nanggroe Aceh Darussalam, TNGL berada di Kabupaten Aceh Singkil, Aceh Selatan, Aceh Tenggara, dan Gayo Lues, dan di Sumatera Utara berada di Kabupaten Langkat.
Namun apa bila ingin melalui rute gayo lues, di awali dari Kedah kecamatan blangjerango kabupaten gayo lues, yang berjarak berkisar 9 Km dari Ibu Kota kabupaten gayo lues.(dian)