Headlines News :
Home » , » Massa dari Buruh PDKS Mengamuk

Massa dari Buruh PDKS Mengamuk

Written By ichsan on Minggu, 19 Agustus 2012 | 20.00


  • Buruh Karyawan PDKS,Amuk Massa Akibat Tertunda-Tundanya Gaji Yang Sudah Di Janjikan


SINABANG, Aceh News - Akibat berlarut-larutnya pembayaran gaji buruh karyawan PDKS yang dijanjikan akan dibayarkan pada Senin lalu ternyata sampai selesai pada buka puasa, ternyata gaji tersebut tidak kunjung ada tanda-tanda akan dibayar oleh pihak Manajemen perusahaan PDKS mengakibatkan, kesabaran para buruh karyawan menyerang kantor PDKS yang terletak di jalan Tgk.diujung air dingin berdekatan kantor DPRK Simeulue.

dengan menggunakan kayu dan batu mengakibatkan kantor tersebut berantakan, seluruh peralatan yang ada di kantor tersebut menjadi sasaran kemarahan para buruh, sempat mengejar Direktur PDKS H.Aliuhar SP kerumahnya, namun aksi anarkis tersebut mampu diredam pihak keamanan.

Aksi amuk buruh PDKS yang bergerak di sektor perkebunan sawit tersebut berawal sejak Senin (13/08/2012) pagi ketika ratusan buruh secara bergelombang menuju ke Kantor Pusat PDKS di Sinabang, ibu kota Kabupaten Simeulue. untuk menerima gaji yang di janjikan ternyata janji direktur PDKS yang akan dibayar pada hari itu tidak kunjung ada penyelesaiannya.

Entah siapa yang memulai, tiba-tiba buruh mengamuk. Mereka mengobrak-abrik seluruh ruangan kantor PDKS bahkan satu unit mobil operasional perusahaan jenis Taft Rocky BL 306 SA juga jadi sasaran amarah.


“Kami datang jauh-jauh dari lokasi kebun PDKS, Teuluk Dalam bersama anak dan istri sejak Senin pagi, mau ambil gaji, untuk membeli kebutuhan keluarga terutama untuk membayar zakat fitrah tapi sepertinya tidak jelas. Terakhir, yang kami dengar hanya karyawan tetap saja yang dibayar gaji,” kata Imam, dan kawan-kawannya, dari Kebun I Teluk Dalam, kepada wartawan di lokasi kejadian tersebut.

hal tersebut memicu amarah para karyawan hingga terjadilah amuk masa semakin memanas. Mereka mendobrak pintu dan melempari kaca kantor untuk menemui Direktur PDKS, H Aliuhar SP yang saat itu sedang mengawasi pembayaran gaji karyawan tetap. Beruntung, sang direktur lolos dari kepungan buruh karena diselamatkan aparat berwajib yang mengawal proses pembayaran gaji.


Mengetahui Aliuhar telah kabur dari Kantor PDKS, buruh dan karyawan lokal semakin beringas. Mereka menghancurkan dan mengobrak-abrik ruang kerja direktur dan seluruh peralatan yang ada di setiap ruangan kantor. Bahkan satu unit mobil dinas operasional PDKS ikut dihancurkan.

Di tengah kondisi yang semakin tak karu-karuan, buruh berteriak-teriak agar gaji mereka dituntaskan malam itu juga. Jika urusan gaji tidak tuntas, mereka bertekat tidak akan pulang. “Kesabaran kami benar-benar telah habis. Bayangkan, selama gaji kami tidak dibayar, terpaksa dalam bulan suci ramadhan kami cari rotan dan jual sayur mayur,demi kebutuhan sehari-hari” kata Iman dibenarkan rekan-rekannya yang mengaku setiap bulan digaji pokok Rp 1.300.000.

Aksi buruh ke Kantor PDKS sejak Senin hingga tercapai kesepakatan pada dini hari, Selasa (14/08/2012) dikawal oleh 120 personel Polres Simeulue dan 1 SST TNI yang diturunkan Kodim.

Amatan wartawan Selasa (14/08/2012), pecahan kaca kantor masih berserakan di mana-mana, begitu juga satu unit mobil yang turut jadi sasaran amukan massa masih terguling di lokasi. 

Hingga siang kemarin tidak ada aktifitas apapun di Kantor Pusat PDKS di Jalan Tgk Di Ujung, Desa Air Dingin, Simeulue Timur. nampak  Dua  orang yang sepertinya karyawan terlihat duduk-duduk di depan kantor tersebut.

Sepakat Dibayar Dua Bulan.
MULAI pukul 22.00 WIB, Senin (13/8), Kapolres AKBP Parluatan Siregar dan Dandim Letkol Inf Handoko Prasetyo turun tangan memfasilitasi dialog antara buruh dengan pihak perusahaan. Dialog tersebut juga dihadiri Bupati Simeulue Riswan NS, Wakil Ketua DPRK M Asdarmansyah Mas, Direktur PDKS Aliuhar SP, Senior Manager PDKS Julfikar SE, dan Dewan Pengawas PDKS Hasbi Mahmud.

Rapat mendadak yang berlangsung hingga pukul 01.40 WIB dini hari, Selasa (14/08/2012) menghasilkan keputusan, manajemen PDKS bersedia melunasi gaji buruh dan karyawan lokal selama dua bulan, yakni Juni dan Juli.

Siwardi, Udin, dan Uwo Medan, selaku perwakilan dari buruh dan karyawan lokal PDKS, menerima hasil keputusan tersebut. “Kesepakatan dengan Direktur PDKS, dan karena ketiadaan dana, PDKS hanya sanggup melunasi gaji dua bulan, dan mohon dimengerti dengan kondisi keuangan PDKS,” kata Bupati Simeulue, Riswan.

Humas PDKS, Indra BN yang dihubungi, Selasa (14/08/2012) malam mengatakan, hingga tadi malam pihaknya masih memproses untuk pembayaran gaji buruh sebagaimana kesepakatan yang telah dicapai. 

“Kalau malam ini selesai prosesnya, maka besok (Rabu-red), akan dibayar. Proses pembayarannya akan dikawal aparat kepolisian dan seorang anggota DPRK Simeulue,” kata Indra.

Sebelumnya Indra menjelaskan, untuk karyawan tetap PDKS telah 75 persen dicairkan gaji mereka, sebagai tindaklanjut tuntutan demo pada 8 Agustus 2012.


Kapolres Simeulue AKBP.Parluatan Siregar yang dikomfirmasi diruang kerjanya, Selasa (14/08/2012) tentang kerusuhan yang terjadi dikantor PDKS pada malam hari Senin, itu sudah di damaikan berbicara tentang kerusakan yang terjadi. Kapolres mengatakan tidak ada yang di tahan dan mereka pun tidak membuat laporan pihak kantor dan pemerintah daerah. Kita hanya mendamaikan antara kedua belah pihak untuk mencari solusi yang terbaik,”ungkap Parluatan.

Kapolres menambahkan, untuk mengatasi terulang demo yang lebih besar terpaksa kita ambil kebijakan untuk memberikan gaji buruh anggota Panen,perawatan dan anggota muat, karna selaku pimpinan ambil sikap destrepsi berhubung Bupati dan Ketua DPRK tidak berada di tempat akan tetapi demi untuk kemashalatan umat, karna mereka perlu kebutuhan keluarga apa lagi dalam bulan magfirah untuk membayar  zakat fitrah mereka,”ulasnya. (Mohd.Azis/Sumadi)
Share this article :
 
Support : Redaksi | Iklan | Copyright © 2011. Aceh News - All Rights Reserved
Modify by Arifa