P0NTIANAK, Aceh News - Bukan lagi menjadi rahasia, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kalbar sangat
rendah. Menempati peringkat 28 se-Indonesia. Sedangkan untuk pulau Kalimantan,
Kalbar merupakan daerah yang paling rendah indeks pembangunannya. Kenapa demikian? Sebab taraf hidup di Kalimantan Barat belum baik dan belum ada
perbaikan yang sangat besar. Demikian dikatakan oleh akademisi ekonomi Kalbar,
Ali Nasrun, ME.
Menurutnya, IPM Kalbar akan naik bila Upah Minimum Regional (UMR) yang saat ini
sekitar Rp 900 ribu diperbaiki dengan menaikkan kembali nilai UMR tersebut. Cara lain untuk menyeimbangkan kenaikan UMR tersebut tambah Nasrun, adalah
dengan perbaikan usaha-usaha seperti perkebunan, kehutananm pertmabangan dan
ekenomi lainnya yang ada di Kalbar.
Dengan peningkatan UMR tersebut akan mendorong adanya perbaikan taraf hidup
masyarakat Kalbar yang selama ini masih rendah beranjak naik ke level yang
lebih tinggi. "Karenanya jika UMR Propinsi Kalbar ingin naik lebih tinggi dari
sebelumnya, konsekuensinya harus mampu memanfaatkan peluang perbaikan ekonomi
di propinsi ini, "saran dia.
IPM menurut Ali Nasrun tentu akan naik bila masyarakat memiliki penghasilan
yang lebih naik pula. Sulit menaikkan IPM sedangkan pendapan masyarakat masih
sangat rendah. "Jika kondisi tersebut dapat diwujudkan tentu masyarakat
kalbar akan memiliki kesempatan untuk meningkatkan kondisi ekonomi yang
notabene akan mendorong peningkatan pendidikan, kesehatan dan kualitas sumber
daya manusia," pungkasnya. (Ubay KPI)