Aceh Utara, Aceh News - Musibah raksasa, gempa dan tsunami yang terjadi
pada 26 Desember 2004 silam, hingga hari ini diperingati oleh ribuan masyarakat
Aceh. Lokasi yang dihimpun wartawan Aceh news, peringatan tujuh tahun
musibah itu dilakukan dengan menggelar doa diiringi zikir bersama di pinggir
pantai desa Bantayan, Senuddon, Aceh Utara.
Ratusan warga terlihat
beramai-ramai turut serta hadir ke lokasi acara tersebut guna mengikuti
doa, zikir, dan mendengarkan tausiyah mengenang kembali peristiwa dahsyat gempa
dan tsunami 2004 lalu yang menewaskan ribuan warga bahkan sekalipun harta benda
dan tempat tinggal lenyap dibawa arus gelombang tsunami.
Acara renungan tersebut yang berlangsung
Senin Pagi, (26/12) turut dihadiri PJ Bupati Aceh Utara, M.Ali
Basyah, Kapolres Aceh Utara, AKBP Farid BE, Abi Ibrahim Pantonlabu, serta
sejumlah pejabat intansi lainnya se-Aceh Utara dan juga TNI/Polri, termasuk
para pelajar, santri dari dayah-dayah.
Sementara itu, Geucik desa
bantayan, T.Baktiar kepada Aceh News menjelaskan, peringatan ini sebagai
renungan kembali bagi masyarakat terhadap musibah Tsunami yang menewaskan
ratusan warga dan tempat tinggal nyaris lenyap dibawa arus gelombang. “Kedepan
ini kita harap warga Aceh terutama penduduk di kecamatan ini untuk tidak
berbuat hal-hal yang terlarang, sebagai pengunjung pantai ini, kita tidak
melarang sebenarnya, namun kita harapkan kesadaran mereka cukup seperti efek
dari musibah itu,” ujar nya. (Jamal)