BANDA ACEH, Aceh News
Penampilan perdana “TIMNAS” Aceh melawan PPLP Jateng yang berkesudahan imbang tanpa Gol, serta kemampuan Tim dan individu pemain yang masih jauh dari harapan, telah melahirkan satu pertanyaan besar oleh masyarakat Aceh kepada pemerintah. “Ada apa dengan “TIMNAS” Aceh. Seperti diketahui, para pemain “TIMNAS” Aceh ini telah berguru selama 3 tahun di Paraguay Amerika Latin.
Tidak sedikit Anggaran yang disediakan untuk membiayai Program ini, namun hasilnya sungguh diluar dugaan, penampilan mereka belum menggembirakan apalagi membanggakan. “Kecewa, sangat kecewa, “jerit beberapa penonton yang langsung keluar dari Stadion sebelum pertandingan berakhir. “Lage nyoe maen bola, pane ek tanonton, rugoe tabloe keurchies, 3 Thoen dijak Paraguay abeh peng ubena, jeut keubut tan, mantoeng goet peumaen sinoe, peulatih pih goet Nasir Gurumud,” celoteh penonton lainnya sambil berlalu.
Masyarakat: permainan mereka sama seperti permainan antar Kampung, tidak ada bedanya. Ha ha ha. Kecewa, Saya kecewa, sama seperti halnya yang anda lihat sendiri banyak penonton juga menjerit kecewa, itu karena mereka, para pemain “TIMNAS” Aceh ini berlatih diluar Negeri, kalau begini permainannya lebih baik latihan di Janthoe saja, buat apa buang-buang Uang.
Hendri (Pemuda): kami sangat tidak puas, karena kami berharap “TIMNAS” Aceh yang berlatih di Paraguay selama Tiga Tahun bisa maksimal menunjukkan kwalitasnya di depan publik Aceh, kami kecewa, seharusnya ada Gol yang di ciptakan, untuk kemenangan “TIMNAS” Aceh, paling tidak 1-0.
Lanjut Let Bugeh sebagai ketua umum KONI Aceh, Mereka seharusnya istirahat dulu barang 10 (Sepuluh) Hari, karena waktu kita dan Paraguay selisih 12 Jam, Sore disini, Pagi buta disana, jadi semestinya mereka sedang tidur kalau disana (Paraguay Red) kita suruh main mereka ikut aja. Tapi sudah lumayan tidak kebobolan, PPLP Jateng bukan TIM Ayam sayur, mereka juga dibantu beberapa pemain Semarang yang berusia 21 dan 23 mereka jauh-jauh datang ke Aceh bukan untuk menjemput kekalahan . (T.A)
